Para ilmuwan telah menciptakan AI yang mampu memprediksi cuaca jauh lebih cepat. Platform ini disebut Earth-2.
Nantinya, teknologi ini mampu mencegah beberapa dampak bencana seperti angin topan dan banjir. Earth-2 juga dapat memberi pandangan yang lebih rinci tentang dampak perubahan iklim di masa depan.
Sistem ini dibangun oleh Nvidia, sebuah perusahaan multinasional yang membangun unit pemrosesan grafis (GPU), yaitu sirkuit elektronik yang dapat melakukan persamaan matematika berkecepatan tinggi yang memungkinkan aktivitas seperti pembelajaran mesin, sejenis kecerdasan buatan (AI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Earth-2 berisi serangkaian teknologi pembelajaran mesin yang dikembangkan oleh Nvidia. Semuanya digerakkan oleh superkomputer untuk menyediakan kekuatan pemrosesan luar biasa yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Sistem ini berbentuk antarmuka interaktif yang menjalankan simulasi cuaca dan iklim di seluruh planet, memungkinkan pengguna mengatur parameter berbeda dan mensimulasikan cuaca di lokasi berbeda pada skala 2 kilometer yang sangat detail.
Ketika mendekati sistem cuaca yang dapat membahayakan nyawa dan menyebabkan jutaan kerusakan, sistem Nvidia dapat memberikan prediksi real-time dalam hitungan detik.
Hal ini dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati di tempat-tempat seperti Taiwan, di mana angin topan sering terjadi dan membawa bencana besar.
"Saat peringatan topan dilancarkan, prioritasnya adalah meminimalisir korban jiwa dengan melakukan evakuasi dini," kata Dion Harris dari Nvidia dalam Live Science dikutip Minggu (21/4/2024).
Oleh karena itu, Badan Cuaca Pusat Taiwan adalah salah satu lembaga pertama yang menguji coba sistem Earth-2 milik Nvidia. Mereka akan menggunakannya untuk memperkirakan, merencanakan, dan melindungi dari kejadian cuaca ekstrem pada tahun ini.
(nir/nwy)