Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) beberapa waktu lalu mengeluarkan State of Global Climate 2023 yang merupakan laporan tentang keadaan iklim global 2023.
Laporan tersebut mengumpulkan data-data ilmiah seputar perubahan iklim yang terjadi setahun terakhir. Seperti yang dibayangkan, laporan tersebut penuh dengan temuan-temuan penting yang menjelaskan banyak hal yang terjadi di Bumi.
Terutama yang terjadi akibat perubahan iklim yang disebabkan ulah manusia. Dari banyak temuan, ada 4 yang paling menarik dan mengejutkan seperti dikutip dari Science Focus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Swiss Kehilangan 10 % Gletser dalam 2 Tahun Terakhir
Dalam laporan WMO, tahun 2022-2023 telah terjadi kehilangan es glasial terbesar dikarenakan sebagian besar hilangnya es di Amerika dan Eropa. Salah satu yang terdampak adalah Swiss yang kehilangan 10% gletser dalam 2 tahun saja.
Prof Jonathan Bamber, Direktur Pusat Glasiologi Bristol mengatakan, "Pesannya cukup sederhana dan jelas, Bumi akan memanas dan es akan mencair, namun menyaksikan hilangnya 10 persen volume gletser di sebagian Pegunungan Alpen Eropa hanya dalam waktu dua tahun adalah hal yang mengejutkan."
Menurutnya, apabila situasi ini terus terjadi maka wilayah Pegunungan Alpen tidak memiliki gletser dalam beberapa dekade mendatang.
2. Pada Hari Tertentu di Tahun 2023, Sepertiga Lautan Mengalami Gelombang Panas
Laporan WMO tersebut menyatakan "sekitar 90 persen energi yang terakumulasi di sistem bumi sejak tahun 1971 disimpan di lautan. Ketika energi terakumulasi di lautan, hal itu telah menghangat dan kandungan panas di lautan".
Pada tahun 2023, kandungan panas lautan mencapai tingkat tertinggi yang diukur berdasarkan energi yang diserap dan disimpan pada 2.000 meter dari permukaan lautan di dunia.
Seperti halnya pencairan es, suhu lautan yang lebih hangat berkontribusi terhadap kenaikan permukaan air laut, karena kepadatan air secara fisik berkurang sehingga volumenya lebih besar.
Pemanasan lautan menyebabkan gelombang panas laut semakin terjadi, yang sebelumnya di tahun 2016 mencapai 23% naik menjadi 32% di tahun 2023.
3. Dampak Tidak ada Tindakan Terhadap Perubahan Iklim
Untuk mendukung target net zero tercapai, dibutuhkan biaya yang besar. Upaya menghentikan kenaikan suhu sebesar 1,5Β°C maka diperlukan investasi pendanaan iklim tahunan tumbuh lebih enam kali lipat. Mencapai hampir USD 9 triliun pada tahun 2030 dan tambahan USD10 triliun hingga tahun 2050.
Jika tidak ada tindakan pada tahun 2025 -2100 maka akan menyebabkan kerugian lebih besar lagi mencapai USD 1.266 triliun.
Dr David Rippin dari Departemen Lingkungan dan Geografi di Universitas York mengatakan: "Mengambil tindakan lebih masuk akal, mengingat laporan tersebut menyatakan bahwa tidak adanya tindakan terhadap perubahan iklim akan lebih merugikan daripada bertindak."
4. Es Laut Musim Dingin Antartika Berada 1 Juta Km2 di Bawah Rekor Sebelumnya
Luas es laut di kutub selatan mencapai rekor terendah pada bulan Februari 2023, cakupan maksimumnya adalah 1 juta km2 di bawah tahun sebelumnya.
Peneliti senior di Pusat Sains Atmosfer Nasional, Amerika Serikat, Dr Till Kuhlbdrodt menyatakan iklim dan cuaca ekstrem yang dilihat tahun 2023 jauh melampaui apa yang pernah dilihat sebelumnya, dan mengatakan bahwa hal ini sungguh memprihatinkan.
(pal/pal)