Kerajaan Islam pertama yang ada di Indonesia adalah Perlak. Kerajaan ini berada di Peureulak, Aceh Timur dan ada sekitar 840-1292 Masehi. Tapi bagaimana dengan kerajaan Islam pertama di Jawa?
Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Demak, yang mulai muncul sejak akhir abad ke-15 Masehi dan berdiri pada awal abad ke-16 Masehi. Kerajaan ini juga dikenal dengan Kesultanan Demak.
Wilayah Kerajaan Demak terletak di Bintoro dekat muara Sungai Demak, Jawa Tengah. Pusat Kerajaan Demak terletak di Pelabuhan Bergota dan Jepara. Dulunya, wilayah ini merupakan bagian dari kadipaten yang tunduk pada kekuasaan kerajaan Majapahit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa Raja Pertama Kerajaan Demak?
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah yang memiliki gelar Senopati Jimbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.
Pada tanggal 11 malam 12 Rabiul Awal 1482 M, Raden Fatah diangkat menjadi sultan pertama Kerajaan Demak bergelar Sultan Alam Akbar al Fatah. Pengangkatan Raden Patah sebagai Raja Demak, secara langsung oleh Sunan Ampel Denta dan didukung oleh anggota wali lainnya, sebagaimana dikutip detikHikmah.
Dikutip dari buku Jejak-jejak Islam karya Ahmad Rofi Usmani dan buku Intisari SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) karya Siti Wahidoh, para ahli sejarah menyebut Raden Patah berkuasa pada 906-924 H atau 1500-1518 M.
Setelah Raden Fatah, Demak sempat dipimpin Pati Unus (1513-1521), Sultan Trenggano (1521-1546), dan Sultan Prawata (1546-1561). Namun, kerajaan Demak mencapai kejayaannya pada masa Sultan Trenggano.
Sultan Trenggono berkuasa pada 1524-1548 M. Pada masa itu, agama Islam lebih berkembang secara luas. Termasuk berhasil menaklukan Banten dan Pajajaran.
Peninggalan Kerajaan Demak
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak terletak di Desa Kauman, Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak Kota, Jawa Tengah. Masjid yang didirikan tahun 1479 Masehi.
2. Makam Sunan Kalijaga
Salah satu sunan dari Walisanga yang berdakwah di wilayah Jawa adalah Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga wafat tahun 1520 dan dimakamkan di Desa Kadilangu.
3. Situs Kolam Wudhu
Situs Kolam Wudhu ini digunakan sebagai tempat berwudhu Wali Sanga dan para santri Raden Fatah. Tempat ini pernah dijadikan sebagai tempat sayembara untuk menentukan sultan ke-4 di Kasultanan Demak Bintoro.
4. Saka Tatal dan Saka Majapahit
Saka Tatal atau Saka Guru merupakan empat tiang utama yang berada di dalam Masjid Agung Demak. Menurut catatan sejarah, seluruh tiang ini dibuat langsung oleh Walisanga.
Tiang sebelah barat laut dibuat oleh Sunan Bonang, tiang barat daya dibuat oleh Sunan Gunung Jati, tiang tenggara dibuat oleh Sunan Ampel, dan tiang timur laut dibuat oleh Sunan Kalijaga.
Sementara, Saka Majapahit merupakan tiang penyangga yang berada di teras Masjid Agung Demak. Saka ini disebut Majapahit karena serambi ini memiliki delapan tiang bergaya Majapahit dan diperkirakan berasal dari Kerajaan Majapahit, sebagaimana dikutip dari detikJateng.
5. Dampar Kencana
Dampar Kencana merupakan kursi kuno yang merupakan singgasana raja-raja Demak ketika mereka memerintahkan Kerajaan Demak.
Singgasana ini merupakan hadiah dari Prabu Brawijaya V Raden Kertabumi dari Kerajaan Majapahit kepada Raden Patah. Hadiah ini diberikan saat Raden Patah dinobatkan sebagai raja di Kasultanan Demak Bintoro.
(faz/faz)