Kerajaan Islam Pertama Indonesia Ada di Mana? Ini Lokasi dan Sejarahnya

ADVERTISEMENT

Kerajaan Islam Pertama Indonesia Ada di Mana? Ini Lokasi dan Sejarahnya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 22 Mar 2024 04:00 WIB
Pengunjung berfoto di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Rabu (10/11/2021). Masjid Raya Baiturrahman merupakan ikon Provinsi Aceh yang termasuk dalam salah satu masjid tertua dan termegah di Asia yang dibangun abad 16 pada masa Kerajaan Sultan Iskandar Muda yang menjadi objek wisata religi bagi wisatawan domestik dan mancanegara. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/aww.
Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS/MASJID RAYA BAITURRAHMAN ACEH
Jakarta -

Kerajaan Samudra Pasai sering disebut sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini telah berdiri sejak 1267 M. Tapi benarkah ada yang lebih tua?

Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan yang berada di Aceh yang didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Bukti-bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara.

Makam tersebut terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe, sebagaimana keterangan yang dilansir dari laman Pemprov Aceh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Samudra Pasai pertama. Diketahui, bahwa kerajaan Samudra Pasai berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M).

Namun, catatan sejarah menyebut temuan lain bahwa sebelum kerajaan Samudra Pasai terdapat kerajaan Islam lain yang lebih tua. Kerajaan apa yang dimaksud?

ADVERTISEMENT


Kerajaan Islam Pertama di Indonesia Adalah Kerajaan Perlak

Kerajaan Perlak diketahui sudah ada sejak 840 M. Kerajaan Perlak didirikan pada 1 Muharram 225 H dan memiliki raja pertama yakni Sultan Alauddin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah, sebagaimana catatan dalam jurnal bertajuk "Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Hingga Lahirnya Kerajaan Islam di Aceh: Lembaga dan Tokohnya" oleh Masruraini, dkk., dari UIN Alauddin Makassar.

Kerajaan ini terletak di wilayah Perlak, Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam dengan ibukotanya di Bandar Khalifah.

Berdasarkan catatan naskah kuno, berawal dari Peureulak atau Perlak, Islam kemudian tumbuh dan berkembang, sehingga melahirkan kerajaan Islam di wilayah Timur dan Barat Aceh, seperti Kerajaan Pasai, Pedir, Lingga, Daya dan Aceh Darussalam.

Beberapa naskah kuno yang berkaitan dengan Kerajaan Perlak antara lain Kitab Idharul Haqq karya Abu Ishak Makarani al-Fasy, Kitab Tazkirah Jumu Sulthan as-Salathin karangan Syekh Syamsul Bahri al-Asyi, dan Kitab silsilah raja-raja Perlak dan Pasai.

Makna Nama Perlak

Dikutip dari detikHikmah, istilah Peureulak atau Perlak berasal dari nama dari pohon kayu, yang biasa digunakan untuk dibuat perahu oleh para nelayan. Hal ini sesuai dengan masyarakat Aceh yang kemudian menyebutnya sebagai Bak Peureulak.

Sementara dalam bahasa Iran, Peureulak disebut sebagai Taj Alam, yang artinya mahkota alam. Selain itu, ada juga sumber yang menyebutkan bahwa Islam sebelum didakwahkan di Peureulak awalnya datang/menapak di Barus (wilayah yang pernah menjadi wilayah kekuasaan Aceh), lalu baru ke Perlak.

Peninggalan Kerajaan Perlak

Dikutip dari catatan redaksi detikcom, terdapat bukti peninggalan Kerajaan Perlak antara lain:

1. Emas, Perak, dan Tembaga

Diketahui bahwa Kerajaan Perlak memiliki mata uangnya sendiri yang memiliki tiga jenis yakni emas (dirham), perak (kupang), dan tembaga (kuningan).

2. Stempel Kerajaan

Artefak lainnya yang ditemukan ialah stempel kerajaan yang memiliki ukiran tulisan Arab, yaitu "Al Watsiq Billah Kerajaan Negeri Bendahara Sanah 512", yang berarti Kerajaan Perlak.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads