Detikers, mungkin tidak asing dengan penyebutan nama-nama generasi berdasarkan tahun lahir. Lembaga penelitian Pew Research Center secara berkala memperbaharui rentang usia untuk menentukan kelompok generasi.
Beberapa yang mungkin tidak asing ditelinga adalah generasi baby boomer (lahir tahun 1946-1964), generasi X (1965-1980), millennial (1981-1996), generasi Z (1997-2012) hingga yang terbaru adalah generasi Alfa bagi mereka yang lahir di awal tahun 2010 hingga 2025.
Tapi tahukah kamu ada satu generasi lagi yang menjadi saksi perang dunia di kehidupan mereka? Ya, kelompok ini adalah Silent Generation atau Generasi Bisu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentang Silent Generation
Mengutip Mental Floss, silent generation terdiri dari orang-orang yang lahir sebelum tahun 1946 atau Pew Research Center memberikan jangka waktu antara 1928 hingga 1945. Kehidupan mereka dibentuk oleh serangkaian keadaan yang unik.
Kehidupan awal generasi ini dipengaruhi oleh peristiwa dan dampak Perang Dunia II hingga berbagai peristiwa lain di negara masing-masing individu. Sebagai contoh di Indonesia, sosok yang masuk dalam silent generation adalah para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan.
Atau jika di dunia internasional, mereka adalah sosok yang mengalami The Great Depression sebuah krisis ekonomi yang melanda dunia. Awalnya krisis ini terjadi di Amerika Serikat namun menyebar ke berbagai negara.
Peristiwa ini termasuk dalam babak mengerikan dalam sejarah Amerika yang ikut mempengaruhi perasaan para silent generation mengenai kehidupan berumah tangga dan keamanan finansial. Namun, dengan berbagai kejadian ini mereka bak terlatih serta mampu menangani kesulitan dengan sangat baik.
Survei pada tahun 2020 menunjukkan silent generation menjadi kategori responden yang memiliki optimisme tinggi ketika menghadapi pandemi Covid-19. Padahal mereka umumnya lebih berisiko selama pandemi berlangsung.
Tentu saja, adanya kebijakan lockdown juga menjadi kenyataan yang sulit bagi mereka. Namun, mereka cenderung tidak mengungkapkannya. Karena selalu diam/bisu terkait berbagai hal itulah mengapa mereka dinamakan silent generation.
Ciri-ciri Silent Generation
Secara umum, silent generation menghargai kedamaian, menganut nilai-nilai tradisional keluarga dan tidak menganggap remeh sebuah hal. Di dunia kerja, mereka adalah sosok yang efisien dan tidak boleh diremehkan dalam hal negosiasi.
American Association of Retired Persons (AARP) menyatakan setidaknya 38 juta anggota yang berasal dari silent generation masih terlibat aktif untuk proses negosiasi lansia lain di tingkat lokal, negara bagian, dan federal. Mereka adalah sosok yang cocok dalam hal pelayanan kesehatan atau keuangan.
Oleh karena itu, AS menjadi salah satu negara dengan silent generation yang paling aktif. Sebagian besar dari mereka masih berada di puncak karier pada berbagai bidang baik hiburan, bisnis, peneliti, politik dan lainnya.
Salah satunya adalah presiden AS ke-46 Joe Biden. Meski mendapat julukan pendiam hingga bisu, silent generation sebenarnya memiliki suara yang sangat besar. Suara-suara ini adalah hasil dari pengalaman hidup selama berpuluh-puluh tahun yang belum tentu dirasakan generasi di atas mereka termasuk milenial dan gen Z.
(det/faz)