Beberapa wilayah Indonesia sempat dilanda banjir usai periode hujan deras. Dinas kesehatan juga mengingatkan bahaya penyakit yang timbul. Lantas, mengapa air banjir bisa bikin penyakit?
Menurut Departemen Kesehatan University of California, air hujan sendiri tidak berbahaya. Namun, curah hujan yang terus-menerus dan deras dapat menyebabkan sungai meluap dan membanjiri sistem saluran pembuangan dan drainase.
Limbah mentah dan limpasan badai dari rumah dan tempat usaha terdekat dapat mencemari air dengan:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Kotoran hewan dan manusia yang seringkali mengandung bakteri berbahaya
- Bahan kimia, minyak dan bensin dari mobil dan garasi di lingkungan sekitar
- Limbah berbahaya dari bangunan industri terdekat
- Bahan kimia dan pembersih rumah tangga yang dibuang ke saluran pembuangan
- Genangan air sebagai tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur
Risiko Sakit Akibat Air Banjir
Air banjir yang terkontaminasi dapat menimbulkan beragam penyakit, seperti:
- Alergi dan Asma
Genangan air, bangunan lembap, dan barang-barang basah dapat mendorong pertumbuhan jamur dan bakteri. Racun ini dapat memicu reaksi alergi dan menyebabkan asma berkembang atau kambuh. - Penyakit Gastrointestinal
Menelan air banjir yang terkontaminasi dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut, diare, dan muntah. - Infeksi
Luka kecil dan luka dapat menimbulkan infeksi sekunder bila terkena bakteri dalam air yang terkontaminasi. - Ruam Kulit
Kontak langsung dengan air banjir yang terkontaminasi dapat mengiritasi kulit. - Luka Ringan dan Cedera
Puing-puing di air banjir dapat menusuk kulit, sehingga meningkatkan risiko terkena infeksi dan tetanus, penyakit sistem saraf yang parah. Air keruh juga dapat menyebabkan pijakan tidak aman, sehingga mengakibatkan cedera akibat salah langkah dan terjatuh.
Beberapa orang lebih rentan terhadap penyakit akibat air banjir. Orang lanjut usia dan mereka yang menderita penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh lemah harus menghindari semua air banjir.
(nir/nah)