Klaim Usia 'Piramida' Gunung Padang Menuai Kritik, Disebut Ada Kesalahan Data

ADVERTISEMENT

Klaim Usia 'Piramida' Gunung Padang Menuai Kritik, Disebut Ada Kesalahan Data

Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 23 Mar 2024 09:00 WIB
Situs Cagar Budaya Gunung Padang
Foto: Weka Kanaka/detikcom/Situs Gunung Padang
Jakarta -

Studi pada Oktober 2023 di jurnal Archaeological Prospection membuat klaim bahwa lapisan terdalam di situs Gunung Padang diperkirakan telah berusia 27.000 tahun yang lalu atau sebelum Zaman Es. Namun, klaim ini menuai kritikan dari ilmuwan lain di dunia. Kenapa?

Penulis utama studi tersebut, sekaligus ahli geologi, Danny Hilman Natawidjaja dan rekan-rekannya diketahui telah menyelidiki situs antara tahun 2011 dan 2014 untuk mencari tahu apa yang ada di dalam situs Gunung Padang.

Hasilnya, menunjukkan bahwa terdapat empat lapisan dengan masa pembangunan yang berbeda. Lapisan terdalam diketahui adalah inti lava yang mengeras dan telah dipahat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lapisan berikutnya berbentuk seperti susunan batu bata dengan penanggalan karbon, menggunakan tanah di antara bebatuan yang berasal dari pengeboran lapisan inti.

Peneliti membuat klaim bahwa apa yang ada di dalam situs Gunung Padang telah "dipahat" oleh manusia sekitar 27.000 tahun yang lalu.

ADVERTISEMENT

Klaim tersebut berarti bahwa situs Gunung Pada tersebut adalah bangunan buatan manusia tertua di dunia. Lebih tua dari Kuil GΓΆbekli Tepe di Turki yang diyakini berusia sekitar 9.000 tahun dan lebih tua dari piramida Mesir di Giza yang berusia sekitar 4.500 tahun, menurut laporan Times Higher Education.


Alasan Laporan Penelitian Dicabut

Dikutip dari New York Times, penelitian yang memuat klaim situs Gunung Padang berusia 27.000 tahun dicabut dan dikoreksi sendiri oleh para editor di jurnal Archaeological Prospection.

Pencabutan jurnal ini menyusul ada banyaknya kritik yang muncul terkait kesalahan penentuan usia pada artefak di situs Gunung Padang tersebut.

Kritik mengatakan bahwa penelitian ini salah menentukan tanggal keberadaan manusia di Gunung Padang berdasarkan pengukuran radiokarbon tanah dari sampel pengeboran, bukan artefak.

Pencabutan studi ini juga bukan asal-asalan. Pasalnya, hal ini telah diselidiki selama berbulan-bulan, yang menghasilkan bahwa penelitian tersebut memiliki kelemahan karena sampel tanahnya tidak dikaitkan dengan artefak atau fitur apa pun yang dapat ditafsirkan sebagai antropogenik atau buatan manusia.

"Bangunan tersebut seharusnya diberi tanggal berdasarkan artefak buatan manusia yang diambil dari situs tersebut, yang menunjukkan bahwa usianya hanya sekitar 2.000 tahun," tulis kritik yang ditujukan untuk studi situs Gunung Padang.

Sementara itu, arkeolog Universitas Cardiff, Flint Dibble, telah melakukan wawancara terhadap Lutfi Yondri dan Harry Sofian, pakar Indonesia yang menggali situs tersebut. Mereka dinilai menyambut baik pencabutan tersebut.

Menurutnya, penting bagi editor untuk mengakui bahwa mereka membuat kesalahan dengan menerbitkan makalah yang jelas-jelas kurang bukti.

"Setiap arkeolog yang saya kenal yang membaca makalah Natawidjaja 2023 tentang Gunung Padang dapat langsung melihat fakta bahwa tidak ada bukti bahwa situs tersebut adalah piramida atau bukti adanya pekerjaan manusia di situs tersebut di lapisan bawah dengan usia yang begitu tua, (setua)l Zaman Es," kata Dr Dibble dikutip dari THE.

Bukan Piramida, Tapi Pundek Berundak

Selain klaim usia, banyak informasi yang beredar bahwa situs Gunung Padang merupakan situs Piramida. Hal ini kemudian diluruskan oleh arkeolog Jawa Barat, Dr. Lutfi Yondri.

"Perlu diluruskan, Gunung Padang itu bukan piramida," ucapnya kepada detikEdu pada Februari 2023 lalu.

"Situs Gunung Padang itu punden berundak. Penanggalan karbonnya antara 117 SM-45 SM," imbuhnya.

Punden berundak merupakan struktur berbentuk persegi empat dan tersusun bertingkat-tingkat. Hal ini sesuai dengan pendeskripsian situs Gunung Padang yang diawali dari bagian paling rendah dan kemudian berlanjut ke bagian yang paling tinggi (bertingkat).




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads