Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pernah viral lantaran diklaim sebagai piramida tertua di dunia. Sampai akhirnya, ilmuwan dunia mengkritik klaim tersebut karena dianggap ada kesalahan.
Klaim ini bermula dari sebuah studi di jurnal Archaeological Prospection pada Oktober 2023 oleh Danny Hilman Natawidjaja dan kawan-kawan. Studi ini mengklaim bahwa lapisan terdalam situs Gunung Padang berusia 27.000 tahun atau sebelum Zaman Es.
Perkiraan penanggalan tersebut kemudian menjadi sorotan dunia lantaran usia Gunung Padang berarti lebih tua dari situs piramida di Mesir. Hal ini yang kemudian dikritik oleh ilmuwan dunia, karena penanggalan pada studi tersebut, bisa jadi memiliki kesalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta-fakta Terkait Situs Gunung Padang dan Piramida Tertua
Penelitian oleh Ahli Geologi
Mulanya, Natawidjaja dan timnya menyelidiki situs Gunung Padang antara tahun 2011 dan 2014. Mereka kemudian berhasil menunjukkan adanya empat lapisan di Gunung Padang dengan masa pembangunan yang berbeda. Pada lapisan terdalam, diketahui merupakan inti lava yang mengeras dan telah dipahat.
Lapisan berikutnya berbentuk seperti susunan batu bata dengan penanggalan karbon, menggunakan tanah di antara bebatuan yang berasal dari pengeboran lapisan inti.
Atas beberapa penemuan yang ada, peneliti kemudian membuat klaim bahwa apa yang ada di dalam situs Gunung Padang telah "dipahat" oleh manusia sekitar 27.000 tahun yang lalu.
Ilmuwan Mengkritik Penentuan Usia terkait Situs Gunung Padang hingga Penelitian Dicabut
Setelah penelitian terbit, kritik atas klaim usia terkait Gunung Padang bermunculan. Akhirnya, editor jurnal Archaeological Prospection mengkoreksi penelitian yang dilakukan ahli geologi asal Indonesia tersebut.
Melansir New York Times, kritik mengatakan bahwa penelitian tersebut salah menentukan tanggal keberadaan manusia di Gunung Padang berdasarkan pengukuran radiokarbon tanah dari sampel pengeboran, bukan artefak.
Setelah diselidiki dan dikoreksi berbulan-bulan, ditemukan bahwa penelitian memiliki kelemahan karena sampel tanah di situs Gunung Padang tidak dikaitkan dengan artefak atau fitur apa pun yang dapat ditafsirkan sebagai antropogenik atau buatan manusia. Akhirnya, studi pun dicabut.
"Setiap arkeolog yang saya kenal yang membaca makalah Natawidjaja 2023 tentang Gunung Padang dapat langsung melihat fakta bahwa tidak ada bukti bahwa situs tersebut adalah piramida atau bukti adanya pekerjaan manusia di situs tersebut di lapisan bawah dengan usia yang begitu tua, (setua) Zaman Es," kata arkeolog Universitas Cardiff di Wales, Flint Dibble, dikutip dari laman Times Higher Education.
Menurut arkeolog, kritik terbuka terhadap penelitian ini akhirnya disambut baik. Terlebih, editor jurnal juga mengakui adanya kesalahan dalam penerbitan makalah studi.
Gunung Padang Bukan Piramida, Tapi Punden Berundak
Selain klaim usia, Gunung Padang juga ramai disebut sebagai piramida lantaran bentuknya yang menyerupai tatanan piramida. Namun, klaim Gunung Padang sebagai piramida pun diluruskan kebenarannya.
Arkeolog asal Jawa Barat, Dr Lutfi Yondri, mengatakan bahwa Gunung Padang bukan piramida, melainkan punden berundak.
"Situs Gunung Padang itu punden berundak. Penanggalan karbonnya antara 117 SM-45 SM," ucapnya kepada detikEdu pada Februari 2023 lalu.
Punden berundak merupakan struktur berbentuk persegi empat dan tersusun bertingkat-tingkat. Hal ini sesuai dengan pendeskripsian situs Gunung Padang yang diawali dari bagian paling rendah dan kemudian berlanjut ke bagian yang paling tinggi (bertingkat).
Dr Yondri, dalam bukunya yang berjudul "Situs Gunung Padang: Kebudayaan, Manusia, dan Lingkungan", menjelaskan bahwa bentuk Gunung Padang berdasarkan keletakan bagian-bagiannya dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Bagian Paling Rendah
Struktur ini disebut sebagai sumur. Struktur sumur adalah bentuk susunan bongkahan batu kolom andesit yang dibuat melingkungi sumber air (mata air).
2. Bagian Tangga Utama
Tangga utama adalah bagian yang menghubungkan antara sumur dengan teras pertama atau teras I.
3. Bagian Teras
Situs Gunung Padang terdiri dari lima teras, terletak dengan orientasi utara-selatan. Kelima teras situs Gunung Padang tersebut terletak bertingkat-tingkat.
Piramida Tertua di Dunia
Menurut Guinness World Record, piramida bertingkat Djoser di Saqqara, Mesir adalah piramida paling awal di dunia. Piramida Djoser dibangun oleh arsitek kerajaan Firaun Djoser, Imhotep, sekitar tahun 2630 SM.
Tertua kedua, ada piramida yang dibangun di Caral, di Lembah Supe, sebelah pantai barat Peru. Piramida Caral diklaim sudah ada sejak awal tahun 2700-2600 SM.
Ketiga ada Piramida Meidum, yang sekarang dikenal sebagai "piramida runtuh" atau "el-haram el-kaddab" ("Piramida Palsu" dalam bahasa Arab). Piramida ini dikenal sebagai yang tertua kedua di Mesir setelah Djoser. Piramida ini diklaim telah ada sejak 2600 SM.
(faz/nwk)