Berpuasa tidak hanya dilakukan oleh manusia. Hewan pun juga melakukannya untuk tujuan tertentu dan selama periode tertentu.
Secara semantik, kata puasa berarti mencegah. Kata ini umumnya dimaksudkan untuk mencegah dari minum, makan, dan berbicara hal-hal yang tidak perlu.
Berdasarkan tulisan Hendro Kusumo Eko Prasetyo Moro, pengajar Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menurut beberapa sumber, gajah, kucing, dan anjing berpuasa saat terluka parah. Sementara, kuda dan sapi berpuasa saat sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laba-laba dan anak ayam berpuasa saat mereka masih bayi sebagai proses adaptasi. Ikan salmon, penguin, angsa, atau anjing laut berpuasa meningkatkan kualitas sperma dan telurnya guna menghasilkan generasi muda yang sehat (Anonymous, 2010; Dadan, 2016). Setiap hewan mengikuti siklus puasa yang periodenya bervariasi.
Menurut Sparks (1983) ada istilah hibernasi yang bisa dikaitkan dengan puasa. Selama masa hibernasi, beberapa hewan tidur selama berbulan-bulan di musim dingin. Hibernasi menurunkan suhu hewan hingga 1 derajat di atas suhu lingkungan, menurunkan detak jantung hingga 2%, dan mengurangi konsumsi oksigen hingga 3% (Campbelll dkk 2004). Selain itu, beruang, anjing laut, ulat, penguin, kelelawar, mencit, landak, kadal, lalat, lebah, serangga, dan burung kayu berpuasa dengan caranya masing-masing.
Baca juga: Puasa dalam Sejarah Peradaban Manusia |
Hewan Berpuasa hingga Tahunan
Beberapa hewan berpuasa selama berhari-hari atau berbulan-bulan. Ada pula yang melakukan estivasi atau tidur selama musim panas. Hal ini dilakukan karena kelangkaan makanan dan pencegahan dehidrasi.
Hewan yang melakukan puasa antara lain juga buaya, ular, katak, capung, aardvark, lemur, siput, lungfish, kepiting, dan siput. Mereka berpuasa dalam jangka waktu yang berbeda mulai dari hitungan hari hingga enam tahun seperti yang dilakukan siput (Hickman dkk, 2012).
Mereka berpuasa dengan alasan yang berbeda-beda. Mereka mampu menahan lapar dan haus hingga berbulan-bulan.
Beberapa hewan berpuasa dalam kondisi tertentu. Ular berpuasa setelah memakan mangsanya dan menyimpannya di usus terutama jika mangsanya lebih besar dari tubuhnya.
Hal itu dikarenakan ular memerlukan waktu yang lama untuk mencerna mangsanya. Mereka berpuasa selama 2 hingga 3 minggu.
Selama puasa, ular tidak berbuat apa-apa dan bersembunyi. Terkadang mereka berganti kulit. Puasa memudahkan pergantian kulit.
Kenaikan suhu karena puasa membantu mereka berganti kulit. Saat puasa ini ular menjadi 'sabar' dan tidak agresif. Setelah berpuasa sifat dan perangainya berubah drastis seperti sifat dan perangai sebelumnya.
(nah/nwk)