Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana Bumi terbentuk hingga ada kehidupan di dalamnya? Mungkin teori populer kita tahu adalah teori big bang yaitu teori alam semesta yang terbentuk dari ledakan besar. Namun, peneliti temukan teori lainnya.
Dilansir dari situs Universitas Chicago, Bumi terbentuk dari campuran debu dan gas di sekitar Matahari muda pada 4,6 miliar tahun lalu. Ada partikel-partikel debu yang disatukan disebut sebagai planetesimal, yang memiliki lebar puluhan hingga ratusan mil yang kemudian menjadi proto planet seukuran Mars dengan saling bertabrakan.
Untuk menemukan kemungkinan teori lain, para ahli melihat kembali miliaran tahun yang lalu. Hasilnya, para peneliti mungkin telah mengungkap detail penting tentang bagaimana gelembung lemak membentuk membran sel pertama di Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunakan Teori Kimia
Para peneliti dari The Scripps Research Institute mengungkapkan bagaimana sel pertama terbentuk dari gelembung lemak. Temuan ini menyatakan bahwa proses kimia yang disebut fosforilasi mungkin terjadi lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
"Bagaimana ilmu kimia awal mungkin telah bertransisi untuk mengadakan kehidupan di Bumi menjadi bahasan yang menarik. Temuan ini juga mengisyaratkan kekayaan ilmu fisika yang mungkin memainkan peran fungsional penting dalam perkembangan sel modern," ucap Ashok Deniz, ahli biofisika dari The Scripps Research Institute, dikutip dari Science Alert.
Proses fosforilasi adalah proses menambahkan kelompok atom yang mengandung fosfor ke dalam molekul, lalu membawa fungsi tambahan yang dapat mengubah kumpulan lemak berbentuk bola-sel proto-menjadi versi yang lebih baik, stabil, multifungsi, dan aktif secara kimia.
Sel proto ini adalah sel yang dianggap sebagai bahan penyusun penting pada biokimia lebih dari 3,5 miliar tahun yang lalu. Sel ini dapat muncul dari sumber air panas di bawah laut saat perjalanan menuju evolusi struktur biologis yang lebih kompleks.
Ahli kimia dari The Scripps Research Institute, Ramanarayanan Krishnamurthy mengungkapkan bahwa temuan sel proto ini bisa membantu memahami lebih baik bagaimana lingkungan kimia di masa awal Bumi.
"Jadi, kita dapat mengungkapkan asal usul kehidupan dan bagaimana kehidupan dapat berevolusi di masa awal Bumi," ungkapnya.
Pembentukan Sel Proto pada Tahap Awal Evolusi
Krishnamurthy dan para ahli lainnya berspekulasi bahwa karena fosforilasi tersebar luas dalam fungsi biologis tubuh, proses ini seharusnya terlibat dalam pembentukan sel proto pada tahap awal evolusi.
Mereka bereksperimen di laboratorium mencoba menciptakan struktur vesikel yang lebih kompleks, yang mirip dengan kondisi awal Bumi dengan mengkombinasikan asam lemak dan gliserol.
Dengan beberapa penyesuaian suhu dan keasaman, para peneliti berhasil menunjukkan bahwa fosforilasi mungkin terjadi selama perkembangan sel proto dalam cairan primordial.
"Vesikel mampu beradaptasi dari lingkungan asam lemak ke lingkungan fosfolipid selama percobaan. Dari eksperimen ini, kami dapat menyimpulkan bahwa lingkungan kimia serupa mungkin ada empat miliar tahun lalu," tutur ahli kimia lain, Sunil Pulletikurti.
Tim peneliti menggambarkan proses ini sebagai 'jalur yang masuk akal' pada pembentukan fosfolipid, jenis membran vesikel yang lebih kompleks. Namun, masih diperlukan penelitian lain untuk meyakinkan bagaimana ada kehidupan di Bumi.
(faz/faz)