Temuan Kehancuran di Trappist-1e, Planet Ekstrasurya yang Berpotensi Layak Huni

ADVERTISEMENT

Temuan Kehancuran di Trappist-1e, Planet Ekstrasurya yang Berpotensi Layak Huni

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 27 Feb 2024 20:30 WIB
UNSPECIFIED:  In this NASA digital illustration handout released on February 22, 2017, an artists concept shows what the TRAPPIST-1 planetary system may look like, based on available data about the planets diameters, masses and distances from the host star. The system has been revealed through observations from NASAs Spitzer Space Telescope as well as other ground-based observatories, and the ground-based TRAPPIST telescope for which it was named after. The seven planets of TRAPPIST-1 are all Earth-sized and terrestrial, according to research published in 2017 in the journal Nature. TRAPPIST-1 is an ultra-cool dwarf star in the constellation Aquarius, and its planets orbit very close to it. They are likely all tidally locked, meaning the same face of the planet is always pointed at the star, as the same side of our moon is always pointed at Earth. This creates a perpetual night side and perpetual day side on each planet. TRAPPIST-1b and c receive the most light from the star and would be the warmest. TRAPPIST-1e, f and g all orbit in the habitable zone, the area where liquid water is most likely to be detected. But any of the planets could potentially harbor liquid water, depending on their compositions. In the imagined planets shown here, TRAPPIST-1b is shown as a larger analogue to Jupiters moon Io. TRAPPIST-1d is depicted with a narrow band of water near the terminator, the divide between a hot, dry day and an ice-covered night side. TRAPPIST-1e and TRAPPIST-1f are both shown covered in water, but with progressively larger ice caps on the night side. TRAPPIST-1g is portrayed with an atmosphere like Neptunes, although it is still a rocky world. TRAPPIST-1h, the farthest from the star, would be the coldest. It is portrayed here as an icy world, similar to Jupiters moon Europa, but the least is known about it. (Photo digital Illustration by NASA/NASA via Getty Images)
Foto: Pool/NASA/Getty Images./Ilustrasi Trappist-1e
Jakarta -

Tahukah kamu bahwa ada planet ekstrasurya yang layak huni tengah mengalami kemungkinan kehancuran? Hal ini disebabkan oleh atmosfernya mengalami gejala peleburan dan membuat planet tersebut menjadi tidak layak huni.

Planet ekstrasurya yang dimaksud adalah Trappist-1e. Planet ini ditemukan pada 2017 dan saat itu hanya mengorbit 0,028 AU dari bintangnya (1 AU adalah jarak rata-rata dari matahari ke Bumi).

Dikutip dari phys.org, Trappist-1e merupakan bintang katai-M sejuk yang terletak di konstelasi Aquarius sekitar 41 tahun cahaya dari Bumi. Sistem planet bintang ini memiliki tujuh exoplanet. Tiga di antaranya berada di zona layak huni dengan suhu permukaan yang memungkinkan adanya air berbentuk cairan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesejukan bintang katai-M mengakibatkan sekitar 70% bintang di alam semesta yang berada di dekat zonanya, memiliki suhu lebih dingin dibanding matahari.

Planet Trappist-1e juga berbatu dan mirip Bumi dengan rata-rata kepadatan hanya 2% lebih besar dari Bumi, serta memiliki gravitasi permukaan sebesar 82%. Planet ini juga memiliki suhu keseimbangan sebesar 246ΒΊ Kelvin, lebih rendah 9ΒΊ Kelvin dari Bumi.

ADVERTISEMENT

Temuan Potensi Kehancuran di Atmosfer Trappist-1e

Studi yang dilakukan Ofer Cohen dari Lowell Center for Space Science and Technology di University of Massachusetts Lowell telah meneliti arus listrik yang dihasilkan oleh ionosfer planet ekstrasurya Trappist-1e.

Mereka meneliti apakah arus listrik di planet tersebut akan menghasilkan pemanasan yang cukup dan apakah ada kemungkinan hilangnya perluasan atmosfer dari gravitasi planet ke luar angkasa.

Hasilnya, para ilmuwan menemukan bahwa arus listrik di atmosfer bagian atas planet ekstrasurya dapat menimbulkan pemanasan yang kuat. Hal ini diketahui dapat memperluas atmosfer sehingga meninggalkan planet tersebut dan membuatnya menjadi tidak layak huni.

Sampai saat ini, para ilmuwan planet berpendapat bahwa sebuah planet yang layak huni memerlukan medan magnet yang kuat di sekitarnya sebagai perisai, mengarahkan partikel terionisasi, sinar-X, dan radiasi ultraviolet dalam angin bintang ke sekeliling, serta menjauhi atmosfernya.

Potensi Hilangnya Atmosfer Trappist-1e

Sifat-sifat planet Trappist-1e diketahui mirip dengan Bumi. Namun, karena letaknya lebih dekat dengan bintang, pelepasan atmosfer yang disebabkan oleh angin bintang berpotensi menghilangkan atmosfer planet ini.

Atmosfer planet Trappist-1e yang kaya hidrogen dapat dihilangkan oleh proses foto evaporasi, pengaruh dari angin bintang bermuatan eksternal pada atmosfer bagian atas yang terionisasi

Dalam penelitian Cohen yang sebelumnya, ditemukan bahwa konduktansi dan impedansi memiliki besaran yang sama. Ketiga exoplanet Trappist e, f, dan g mengalami pemanasan resistif arus searah yang cukup tinggi disebut 'pemanasan joule', yang dapat menyebabkan kehilangan atmosfer.

Saat ini, Cohen dan timnya memodelkan pemanasan yang dihasilkan oleh pergerakan planet itu sendiri. Arus listrik bolak balik di atmosfer bagian atas planet menghasilkan pemanasan yang tinggi disebut 'tegangan pemanasan joule yang digerakkan'. Mekanisme ini menyebabkan pelepasan atmosfer yang cepat.

Artinya, para ahli astrobiologi dan pihak lainnya harus mempertimbangkan pemanasan joule untuk menilai kelayakhunian suatu planet ekstrasurya.

"Oleh karena itu, penelitian kami (dan pengetahuan kami tentang tata surya) mungkin menunjukkan bahwa exoplanet yang terletak sangat dekat dengan bintang kemungkinan besar adalah planet telanjang tanpa atmosfer," tutur Cohen dalam phys.org.

Tanpa atmosfer, radiasi UV menjadi sangat tinggi untuk sampai di permukaan planet dan mampu merusak organisme hidup yang tinggal disana.

Banyak tim Cohen yang menyelidiki atmosfer planet Trappist-1e menggunakan teleskop ruang angkasa James Webb (JWST). Akan tetapi, Cohen berpendapat bahwa hal ini dapat membuang-buang sumber daya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads