Tahukah kamu bahwa ada planet ekstrasurya yang layak huni tengah mengalami kemungkinan kehancuran? Hal ini disebabkan oleh atmosfernya mengalami gejala peleburan dan membuat planet tersebut menjadi tidak layak huni.
Planet ekstrasurya yang dimaksud adalah Trappist-1e. Planet ini ditemukan pada 2017 dan saat itu hanya mengorbit 0,028 AU dari bintangnya (1 AU adalah jarak rata-rata dari matahari ke Bumi).
Dikutip dari phys.org, Trappist-1e merupakan bintang katai-M sejuk yang terletak di konstelasi Aquarius sekitar 41 tahun cahaya dari Bumi. Sistem planet bintang ini memiliki tujuh exoplanet. Tiga di antaranya berada di zona layak huni dengan suhu permukaan yang memungkinkan adanya air berbentuk cairan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesejukan bintang katai-M mengakibatkan sekitar 70% bintang di alam semesta yang berada di dekat zonanya, memiliki suhu lebih dingin dibanding matahari.
Planet Trappist-1e juga berbatu dan mirip Bumi dengan rata-rata kepadatan hanya 2% lebih besar dari Bumi, serta memiliki gravitasi permukaan sebesar 82%. Planet ini juga memiliki suhu keseimbangan sebesar 246ΒΊ Kelvin, lebih rendah 9ΒΊ Kelvin dari Bumi.
Temuan Potensi Kehancuran di Atmosfer Trappist-1e
Studi yang dilakukan Ofer Cohen dari Lowell Center for Space Science and Technology di University of Massachusetts Lowell telah meneliti arus listrik yang dihasilkan oleh ionosfer planet ekstrasurya Trappist-1e.
Mereka meneliti apakah arus listrik di planet tersebut akan menghasilkan pemanasan yang cukup dan apakah ada kemungkinan hilangnya perluasan atmosfer dari gravitasi planet ke luar angkasa.
Hasilnya, para ilmuwan menemukan bahwa arus listrik di atmosfer bagian atas planet ekstrasurya dapat menimbulkan pemanasan yang kuat. Hal ini diketahui dapat memperluas atmosfer sehingga meninggalkan planet tersebut dan membuatnya menjadi tidak layak huni.
Sampai saat ini, para ilmuwan planet berpendapat bahwa sebuah planet yang layak huni memerlukan medan magnet yang kuat di sekitarnya sebagai perisai, mengarahkan partikel terionisasi, sinar-X, dan radiasi ultraviolet dalam angin bintang ke sekeliling, serta menjauhi atmosfernya.
Potensi Hilangnya Atmosfer Trappist-1e
Sifat-sifat planet Trappist-1e diketahui mirip dengan Bumi. Namun, karena letaknya lebih dekat dengan bintang, pelepasan atmosfer yang disebabkan oleh angin bintang berpotensi menghilangkan atmosfer planet ini.
Atmosfer planet Trappist-1e yang kaya hidrogen dapat dihilangkan oleh proses foto evaporasi, pengaruh dari angin bintang bermuatan eksternal pada atmosfer bagian atas yang terionisasi
Dalam penelitian Cohen yang sebelumnya, ditemukan bahwa konduktansi dan impedansi memiliki besaran yang sama. Ketiga exoplanet Trappist e, f, dan g mengalami pemanasan resistif arus searah yang cukup tinggi disebut 'pemanasan joule', yang dapat menyebabkan kehilangan atmosfer.
Saat ini, Cohen dan timnya memodelkan pemanasan yang dihasilkan oleh pergerakan planet itu sendiri. Arus listrik bolak balik di atmosfer bagian atas planet menghasilkan pemanasan yang tinggi disebut 'tegangan pemanasan joule yang digerakkan'. Mekanisme ini menyebabkan pelepasan atmosfer yang cepat.
Artinya, para ahli astrobiologi dan pihak lainnya harus mempertimbangkan pemanasan joule untuk menilai kelayakhunian suatu planet ekstrasurya.
"Oleh karena itu, penelitian kami (dan pengetahuan kami tentang tata surya) mungkin menunjukkan bahwa exoplanet yang terletak sangat dekat dengan bintang kemungkinan besar adalah planet telanjang tanpa atmosfer," tutur Cohen dalam phys.org.
Tanpa atmosfer, radiasi UV menjadi sangat tinggi untuk sampai di permukaan planet dan mampu merusak organisme hidup yang tinggal disana.
Banyak tim Cohen yang menyelidiki atmosfer planet Trappist-1e menggunakan teleskop ruang angkasa James Webb (JWST). Akan tetapi, Cohen berpendapat bahwa hal ini dapat membuang-buang sumber daya.
(faz/faz)