895 Lukisan purba di dinding dan langit-langit gua ditemukan peneliti di Patagonia, Argentina. Seni cadas ini dikelompokkan ke dalam 44 motif berbeda.
Peneliti Guadalupe Romero Villanueva dan rekan-rekan mengambil sejumlah sampel dari temuan tersebut. Mereka mendapati, lukisan tersebut berasal dari sekitar 8.200 tahun lalu.
Jejak Pertahanan pada Iklim
![]() |
Dijelaskan peneliti dalam jurnal Science Advances, fase kemunculan seni cadas di pertengahan Holosen ini bertepatan dengan kondisi yang sangat kering. Situs Cueva Henul (CH) 1, lokasi penemuan lukisan purba tersebut, terletak di ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut di gurun pedalaman Patagonia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertengahan Holosen merupakan periode Holosen terkering. Kondisi ini mengindikasikan sedikit penduduk Amerika Selatan di periode tersebut. Untuk bertahan hidup, mereka hidup berpindah-pindah, tetapi memiliki tempat sentral untuk melaksanakan ritual secara visual.
![]() |
Penggalian situs CH1 menghasilkan lebih dari 5.500 artefak Zaman Batu, 8.800 spesimen tulang, dan manik-manik cangkang berlubang. Lingkungan kecil yang stabil, serta kondisi kering dalam dua mendukung artefak tersebut awet, lengkap dengan tinja fauna-fauna besar dan sisa tumbuhan besar.
Lubang berisi sisa tumbuhan semak gurun Senna aphylla yang diwarnai oker merah juga ditemukan di situs ini. Di samping itu, terdapat banyak pigmen warna-warni berbagai ukuran. Temuan ini mengindikasikan adanya persiapan untuk membuat lukisan gua.
![]() |
Dinding dan langit-langit gua bergambar bentuk geometris, garis mirip salib, figur, manusia, dan kerabat llama yang disebut guanaco. Penanggalan tulang guanaco dengan bekas sembelih menunjukkan manusia sudah sampai CH1 pada 11.721 tahun lalu.
Peneliti menyimpulkan, manusia saat itu punya budaya mencatat kesaksian mereka atas lingkungan dan sosial sekitar lewat menggambar di gua.
(twu/nwk)