Para ilmuwan di dunia berusaha untuk menemukan cara mencegah dan mengobati depresi dengan lebih baik. Dalam pencariannya, ilmuwan menemukan hubungan antara gejala depresi dengan suhu tubuh manusia. Temuan ini didorong
Para ilmuwan yang dipimpin oleh tim dari Universitas California San Francisco (UCSF) menganalisis data dari 20.880 orang yang dikumpulkan selama tujuh bulan. Mereka menemukan jika orang yang mengalami depresi cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi.
Meskipun penelitian ini dilakukan secara menyeluruh dari 106 negara, tidak cukup untuk menunjukkan bahwa suhu tubuh yang lebih tinggi menyebabkan depresi atau depresi menyebabkan pemanasan tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang perlu diselidiki. Jika sesuatu yang sederhana seperti tetap tenang dapat membantu mengatasi gejala depresi, hal ini berpotensi membantu jutaan orang di seluruh dunia.
"Sepengetahuan kami, ini adalah penelitian terbesar hingga saat ini yang meneliti hubungan antara suhu tubuh - yang dinilai menggunakan metode laporan mandiri dan sensor yang dapat dipakai - dan gejala depresi dalam sampel yang luas secara geografis," kata psikiater UCSF Ashley Mason dalam Science Alert, dikutip Minggu (11/2/2024).
Suhu Tubuh Naik saat Gejala Depresi Meningkat
Data penelitian menunjukkan bahwa ketika gejala depresi yang dilaporkan sendiri menjadi lebih parah, rata-rata suhu tubuh menjadi lebih tinggi.
Selain itu, terdapat juga beberapa hubungan antara skor depresi yang lebih tinggi dan fluktuasi suhu harian yang lebih rendah, namun tidak pada tingkat yang signifikan secara statistik.
Proses Metabolisme
Ilmuwan berpendapat jika ada sejumlah alasan yang mendasari kaitan ini. Mungkin depresi terkait dengan proses metabolisme yang mungkin menghasilkan panas ekstra atau terkait dengan pendinginan fungsi biologis yang tidak berfungsi dengan baik.
Kemungkinan ini, menurut para ilmuwan, adalah sesuatu yang bisa diteliti dalam penelitian di masa depan. Untuk saat ini, studi menunjukkan bahwa depresi adalah kondisi yang kompleks dan memiliki banyak aspek, kemungkinan besar memiliki banyak pemicu berbeda dan suhu tubuh berperan di dalamnya.
Mandi Air Panas Kurangi Gejala Depresi
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa mandi air panas dan sauna dapat mengurangi gejala depresi. Ada kemungkinan bahwa pendinginan diri yang dipicu melalui keringat juga mempunyai efek mental.
Uniknya, memanaskan orang justru dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh yang berlangsung lebih lama dibandingkan sekadar mendinginkan orang secara langsung, seperti melalui mandi es.
(nir/faz)