Sebuah spesies amfibi raksasa diketahui ada yang selamat dari kepunahan massal. Amfibi dengan panjang 1,5 meter tersebut bertahan hidup di tengah lingkungan yang rusak sekitar 249 juta tahun yang lalu.
Berdasarkan identifikasi peneliti, spesies yang selamat itu termasuk Benthosuchidae, genus amfibi mirip buaya raksasa yang hidup pada zaman Trias atau trematosaurus. Mereka utamanya hidup di air seperti danau dan sungai, panjangnya bisa sampai 2,5 meter.
Ilustrasi penelitian menunjukkan bentuk kepala amfibi tersebut mirip buaya, tetapi ekornya mirip katak berekor. Saat ini, Benthosuchidae tidak memiliki kerabat langsung yang masih hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil analisis tersebut dilaporkan tim ahli paleontologi Dr Felipe L Pinheiro di jurnal The Anatomical Record baru-baru ini. Spesies amfibi Triassic tersebut diberi nama ilmiah Kwatisuchus rosai.
Penemuan Fosil Amfibi Purba
Fosil spesies Kwatisuchus rosai sebelumnya ditemukan pada Agustus 2022 di Formasi Sanga do Cabral. Lokasi tersebut merupakan formasi batu sedimen di Rio Grande do Sul, Brasil. Sebelumnya, fosil Benthosuchidae hanya ditemukan Eropa Timur.
Pinheiro menjelaskan, amfibi purba tersebut merupakan ordo temnospondyli (temnospondyls). Kelompok hewan ini meliputi hewan-hewan tetrapoda purba ukuran kecil sampai raksasa. Tetrapoda ini juga sering disebut amfibi primitif.
Fosil temnospondyls dapat ditemukan di tiap benua di dunia. Ia diperkirakan hidup selama selama zaman Carboniferous, periode Permian and Triassic.
Menurut Pinheiro, kemampuan temnospondyls yang beradaptasi dengan lingkungan yang tidak bersahabat pascakepunahan massal dinosaurus, membuatnya dapat ditemukan di seluruh dunia.
"Kwatisuchus rosai adalah hewan penyintas. Ia hidup di lingkungan yang rusak karena kepunahan massal terbesar di sejarah planet ini," tuturnya, dikutip dari Science News.
"Mereka membantu kita dalam memahami bagaimana kepunahan memengaruhi planet dan memahami dampaknya hari ini," sambung Pinheiro.
Ahli paleontologi Dr Estevan Eltink mengatakan temnospondyls juga meninggalkan jejak dari rentang periode geologi yang panjang.
"Ia kelompok paling beragam di tetrapoda primitif, tercatat di setiap benua di Bumi," tuturnya.
Identifikasi genus dan spesies amfibi temnospondyl baru ini dideskripsikan oleh tim ahli paleontologi dari Universidade Federal do Pampa, Universidade Federal do Vale do SΓ£o Francisco, University of Princeton, dan Harvard University.
(twu/faz)