Tengkorak Berlubang Jejak Trepanasi Ditemukan di Turki, Usianya 8.500 Tahun

ADVERTISEMENT

Tengkorak Berlubang Jejak Trepanasi Ditemukan di Turki, Usianya 8.500 Tahun

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Kamis, 11 Jan 2024 18:00 WIB
Tengkorak kuno berusia 8.500 tahun dengan jejak trepanasi ditemukan di Turki
Foto: Tangkapan layar Arkeonews
Jakarta -

Para arkeolog melaporkan telah menemukan tengkorak di sebuah kota modern yang ada di Turki bagian tengah. Berdasarkan laporannya, tengkorak tersebut ditemukan dalam kondisi meninggalkan bekas operasi pengeboran atau pelubangan tengkorak di masa lampau yaitu trepanasi.

Penemuan Tengkorak

Dilansir dari Arkeonews, tengkorak ini diketahui berusia sekitar 8.500 tahun dan ditemukan di kota kuno Catalhoyuk dekat kota Konya. Kota kuno Catalhoyuk sendiri merupakan kota yang berkembang pesat di Anatolia tengah. Kota ini terbentang lebih dari 34 hektar dan memiliki penduduk sebanyak 8000 orang, hingga disebut sebagai kota metropolitan pada zamannya.

Dalam pernyataannya, para arkeolog mengatakan bahwa mereka menemukan kuburan yang berisi tujuh kerangka selama penggalian dari tahun 2022 lalu. Kemudian selama penelitian penemuan ini, terdapat salah satu objek yang menarik perhatian para tim. Mereka menemukan sebuah tengkorak dengan memiliki lubang berdiameter 2,5 sentimeter. Diketahui bahwa tengkorak tersebut adalah milik laki-laki muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kota ini adalah pemukiman di mana budaya berkembang sangat lambat dan tertinggal. Pekerjaan kami berlanjut di jalan panjang sebelah area pamer yang kami sebut sebagai Korugan utara. Kami membuka area baru menuju lereng pemukiman dan menemukan sebuah bangunan besar. Tahun lalu kami menemukan sebuah kuburan yang ditutupi dengan cakar burung nasar. Para antropolog melakukan pemeriksaan secara rinci terhadap kuburan dengan tengkorak pria muda memiliki jejak trepanasi," ujar Kepala Penggalian Catalhoyuk yang juga pakar arkeologi Fakultas Universitas Anadolu Associate Professor Ali Umut Turkcan.

Jejak Trepanasi

Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Handan Ustundag dari Universitas Anadolu, Profesor Basak Boz dari Universitas Trakya, Profesor Arzu Demirel dari Universitas Mehmet Akif Ersoy, dan arkeolog Donald Kale. Mereka memberikan keterangan terkait penemuan tengkorak dengan bekas trepanasi ini.

ADVERTISEMENT

"Sepotong tulang bundar dikeluarkan dari sisi tengkorak melalui sayatan melingkar berdiameter sekitar 2,5 sentimeter. Kami menemukan banyak bekas sayatan yang menunjukkan bahwa proses tersebut mengenai kulit kepala. Kami mengidentifikasi kerangka ini milik laki-laki muda berusia 18-19 tahun. Tidak ada indikasi bahwa individu tersebut bertahan hidup setelah trepanasi, kemungkinan ia sudah sekarat atau bahkan meninggal," jelas anggota tim antropologi.

Ustundag berpendapat bahwa praktik trepanasi sudah dilakukan sejak dulu untuk perawatan medis dan menjadi metode yang digunakan dalam pengobatan sakit kepala, pendarahan otak, pembersihan fragmen tulang dan darah, akumulasi cairan otak, dan gangguan mental.

"Contoh yang kami temukan di Catalhoyuk ini menjadi salah satu yang tertua. Contoh lain yang 1.000 tahun lebih tua ditemukan di Desa Kizilkaya di Aksaray, dan gundukan Cayonu di Diyarbakir," jelas Ustundag.

"Temuan kami menunjukkan bahwa orang yang hidup 8.500 tahun lalu mencoba mengobati penyakit, menghilangkan rasa sakit, dan mencegah kematian. Temuan ini juga luar biasa dalam hal riwayat medis," tandas dia.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads