Pertama, Ahli Temukan Mumi Remaja Mesir dengan Janin Kembar

ADVERTISEMENT

Pertama, Ahli Temukan Mumi Remaja Mesir dengan Janin Kembar

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 08 Jan 2024 21:00 WIB
Ahli Temukan Mumi Remaja Mesir dengan Janin Kembar
Foto: Margolis and Hunt, 2023 via Live Science/Ahli Temukan Mumi Remaja Mesir dengan Janin Kembar
Jakarta -

Ditemukan mumi Mesir kuno dengan anak kembar. Satu janin terselip di antara kedua kakinya dan satu lagi di dalam rongga dada.

Mumi tersebut menunjukkan sang ibu meninggal saat melahirkan anak kembar. Namun, mumi ini tanpa kepala dan diperkirakan saat meninggal masih remaja.

Ketika para arkeolog menggali dan membuka bungkus mumi tersebut pada tahun 1908, mereka menemukan tubuh janin yang dibalut dan sisa-sisa plasenta terjepit di antara kaki gadis tersebut. Catatan lapangan dari waktu itu mengungkapkan, para peneliti menyimpulkan janin tersebut berkaitan dengan mumi seorang gadis berusia antara 14 dan 17 tahun yang tinggal di Mesir kuno antara Dinasti Akhir (dari sekitar 712 hingga 332 SM) dan periode Koptik (antara 395 dan 642 M).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti mengiris perut mumi dan menemukan tengkorak janin tersangkut di jalan lahir, menandakan gadis tersebut meninggal karena komplikasi saat melahirkan. Namun baru satu abad kemudian para peneliti menemukan janin kedua yang secara misterius bersarang di dada gadis tersebut.

"Ini adalah mumi pertama seperti ini yang ditemukan," kata penulis utama studi Francine Margolis, seorang arkeolog independen yang berbasis di AS.

ADVERTISEMENT

Pertama Kalinya dalam Arkeologi Mesir Kuno

Meskipun ada banyak penguburan wanita yang meninggal saat melahirkan dalam catatan arkeologi, belum pernah ada satu pun seperti ini yang ditemukan di Mesir, kata Margolis kepada Live Science, dikutip Sabtu (6/1/2024).

Pada 2021, para peneliti mengumumkan penemuan mumi hamil. Kendati begitu dalam sebuah penelitian pada tahun 2022, para ahli lain menentang hasil tersebut dan menyimpulkan bahwa wanita tersebut tidak hamil ketika dia meninggal.

Margolis pertama kali mempelajari mumi yang digali 1908 itu saat menulis tesis masternya di bidang antropologi di Universitas George Washington (GWU) di Washington, DC tentang morfologi panggul wanita pada tahun 2019.

"Saya melakukan CT scan padanya untuk mendapatkan ukuran panggulnya," kata Margolis.

"Saat itulah kami menemukan janin kedua," kata dia.

Gambar 3D menunjukkan sisa-sisa janin yang tidak disebutkan dalam catatan sebelumnya, telah bersarang di dada gadis itu. Margolis dan David Hunt, salah satu penulis studi dan antropolog di GWU, melakukan rontgen pada mumi tersebut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sisa-sisa janin.

"Ketika kami melihat janin kedua, kami tahu bahwa kami memiliki penemuan unik dan ini yang pertama dalam arkeologi Mesir kuno," kata Margolis.

Para peneliti memeriksa kembali tubuh mumi dan bagian luar janin untuk memastikan penyebab kematian remaja tersebut. Mereka juga meninjau dan mengumpulkan catatan dan foto yang diambil selama penggalian tahun 1908.

Margolis dan Hunt menemukan bahwa gadis tersebut meninggal saat melahirkan setelah kepala janin pertama terperangkap di jalan lahir. Kepala janin yang keluar dari rahim saat melahirkan biasanya diselipkan ke dadanya untuk memungkinkan jalan melalui panggul, menurut penelitian tersebut. Para peneliti berpendapat bahwa dalam kasus ini, kepala janin tidak terselip dalam posisi yang terlalu lebar untuk dilewati dan menjadi tersangkut.

Penyebab Misterius Janin di Dada

Hasil analisis tahun 2019 menunjukkan ibu tersebut memiliki tinggi sekitar 5 kaki (1,52 meter) dan berat antara 100 dan 120 pon (45 hingga 55 kilogram). Pada studi terbaru, peneliti berpendapat ukuran tubuhnya yang kecil dan usianya yang masih muda mungkin menjadi penyebab kegagalan melahirkan bayi kembarnya.

Menurut Margolis, kepala mumi yang hilang membatasi para peneliti untuk mengetahui tentang kesehatannya. Sementara, studi terbaru ini diterbitkan pada studi baru yang diterbitkan pada 21 Desember lalu di International Journal of Osteoarchaeology

"Jika kami menemukan kepala dan giginya, pengujian destruktif pada gigi dan rambutnya dapat memberikan informasi tentang pola makan dan stres metabolik yang dia alami selama hidupnya," katanya.

Juga tidak jelas bagaimana sisa-sisa janin kedua bisa sampai di dada gadis itu. Para peneliti menilai diafragma dan jaringan lain kemungkinan besar akan larut selama proses mumifikasi, sehingga memungkinkan tubuh kecil tersebut bermigrasi ke atas.

Melahirkan di Mesir kuno tidak terdokumentasi dengan baik, menurut penelitian tersebut. Namun, catatan yang ada menunjukkan bahwa kelahiran anak kembar tidaklah diinginkan.

Sebuah papirus dari periode peralihan ketiga (1070 hingga 713 SM), yang dikenal sebagai Dekrit Amulet Oracular, memberikan mantra kepada para ibu yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran kembar.




(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads