Banyak Hujan Meteor di 2024, Cek Jadwal untuk Memantau!

ADVERTISEMENT

Banyak Hujan Meteor di 2024, Cek Jadwal untuk Memantau!

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 09 Jan 2024 20:48 WIB
Ilustrasi Hujan Meteor
Foto: Space.com/ilustrasi hujan meteor
Jakarta -

Sepanjang 2024 akan ada banyak fenomena astronomi yang terjadi. Tahun ini ada perihelion, supermoon, gerhana, hingga hujan meteor.

Fenomena supermoon pada 2024 akan terjadi pada 18 September, 15 November, dan 17 Oktober. Kemudian juga akan ada bluemoon, yakni purnama ke-4 pada 19 Agustus.

"Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia. Namun dapat dijadikan pertimbangan jika ingin merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana," kata peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana dalam BRIEF (BRIN Insight Every Friday) edisi ke 103, Jumat (5/1/2024), dikutip dari laman resmi BRIN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadwal Hujan Meteor 2024

Menurut Farah, peristiwa menarik lain yang terjadi secara tahunan adalah hujan meteor. Peristiwa terjadi saat objek langit meteoroid terbakar saat masuk atmosfer bumi. Objek ini bisa berasal dari sisa komet atau asteroid yang juga mengorbit Matahari.

Seperti ini jadwal hujan meteor tahun ini:

ADVERTISEMENT
  1. Quadrantids: 3-4 Januari
  2. April Lyrids: 22-23 April
  3. Eta Aquariids: 6-7
  4. Southern Delta Aquariids: 28-29 Juli
  5. Perseids: 12-13 Agustus
  6. Draconid: 7 Oktober
  7. Orion: 21-22 Oktober
  8. Taurid: 4-5 November
  9. Leonids: 17-18 November
  10. Geminids: 13-14 Desember
  11. Ursid: 21-22 Desember

Cara Mengamati Hujan Meteor

Mengamati hujan meteor dapat dilakukan dengan mencari tempat yang gelap dan berpandangan luas, artinya tidak ada bangunan tinggi. Kalian bisa memilih pegunungan atau pantai.

Kemudian, kalian bisa berdiri di bawah radian di belahan mana pun, maka hujan meteor akan terlihat lebih banyak.

"Bisa juga dengan memakai tenda jadi sambil camping atau menyiapkan tempat duduk/sofa karena menunggu bisa lama sekali. Dan ketika sekali keluar bisa sangat banyak, tetapi jeda juga lama. Sambil mengobrol dengan teman dan bawa bekal juga akan mengasyikan," terang Farah.

Dia juga mengatakan tidak ada fenomena astronomi yang langsung berdampak terhadap kehidupan manusia. Kalaupun bisa, maka karena berada di lingkungan antariksa, dampaknya tak akan terlalu terasa.




(nah/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads