5 Contoh Cerita Liburan Sekolah Singkat dan Mengesankan, Yuk Coba Bikin!

ADVERTISEMENT

5 Contoh Cerita Liburan Sekolah Singkat dan Mengesankan, Yuk Coba Bikin!

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 08 Jan 2024 15:30 WIB
close-up of two asian elementary school pupil studying together in classroom.
Intip contoh cerita liburan sekolah singkat dan mengesankan berikut. Setelah itu, coba buat sendiri ya. Foto: Getty Images/iStockphoto/imtmphoto
Jakarta -

Cerita liburan sekolah kerap jadi PR setelah masa libur semester usai. Pengalaman liburan yang mengesankan dan menarik bisa diolah menjadi bahan cerita.

Pengalaman saat mengisi waktu di rumah, keluar dengan sepupu, mengunjungi tempat tertentu dengan keluarga, hingga belajar membuat sesuatu di waktu libur juga bisa jadi ide cerita liburan sekolah. Pilihlah topik yang menarik dan menimbulkan keingintahuan sehingga pembaca bersemangat mendengarkan ceritamu sampai habis.

Cara Menyusun Pokok Cerita Liburan Sekolah Singkat

Berikut langkah menyusun pokok cerita liburan sekolah singkat seperti dikutip dari Bahasa Indonesia SMP Kelas VII oleh Dra Idda Ayu Kusrini MPd:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. Gunting kertas menjadi potongan-potongan kartu
  2. Tulis tiap aktivitasmu saat liburan dalam tiap potongan kertas
  3. Susun kartu-kartu pokok cerita tersebut menjadi alur cerita yang diinginkan, usahakan agar tiap potongan membuat orang ingin tahu kelanjutan di pokok cerita selanjutnya
  4. Mulailah mengembangkan kartu pokok cerita pertama jadi beberapa kalimat, usahakan memakai bahasa yang jelas, singkat, dan mudah dipahami
  5. Kembangkan kartu pokok cerita kedua dan seterusnya, gunakan kalimat yang santai agar pembaca tidak bosan
  6. Cek kembali kalimat-kalimat antarkartu. Jika ada cerita yang terkesan lompat, beri satu-dua kalimat penjelas yang menghubungkan antarpokok cerita

Contoh Cerita Liburan Sekolah Singkat 1: Bermalam di Cikole

Menginap di Cikole, Lembang, Bandung, Jawa Barat menjadi impianku sejak awal semester. Di samping dengan Ayah dan Mimi, aku juga ingin menginap di sana dengan Kiara dan Cindy.

Seizin ibu dan ayahnya, Kiara dan Cindy ikut jalan-jalan ke Lembang di liburan semester tahun ini bersamaku. Ayah dan Mimi bergantian mengendarai mobil dari Jakarta ke Lembang. Sementara aku, Kiara, dan Cindy bertukar playlist di belakang sambil tebak lagu.

ADVERTISEMENT

Cindy membawa puding dari Tante Katrin, mamanya. Saking serunya main sambil mengunyah, kami tidak sadar puding Tante Katrin habis.

Kiara membawa anggur dan rambutan. Kami juga segera melahapnya. Sedangkan Ayah dan Mimi hanya minum kopi dan mengobrol arah jalan di kursi depan.

Pohon dan semak hijau di kiri-kanan makin rapat saat kami tiba di Cikole. Sudah sedikit sore, pas sekali rasanya. Mandi, tukar pakaian, lalu bakar-bakar.

Mimi menyiapkan daging, sosis, bakso, sayur, nasi, lembaran rumput laut kering, teh celup, dan coklat bubuk di kotak es. Aku yang tidak sabar ingin bakar-bakar daging dengan Kiara dan Cindy langsung membuka kotak peralatan panggang di tas Ayah.

Sambil menunggu alas panggang panas, aku menusukkan bakso dengan lidi-lidi yang kusiapkan dari rumah. Sedangkan Kiara dibantu ayah menuangkan air panas ke gelas teh kami bertiga.

Sementara itu, Cindy sibuk memotong-motong sayur dengan Mimi, lalu menuangkan sedikit krim keju dan air jeruk nipis di atasnya. Cindy juga membawa kimchi, yang dititipkan Tante Meli, mamanya, di kotak pendingin.

Daging-daging mulai matang saat aku memerhatikan mereka sibuk menyiapkan bahan-bahan makanan. Sambil mengawasinya agar tidak hangus, aku mulai mengepalkan nasi dengan rumput laut.

Ayah membantuku memindahkan daging yang sudah matang. Kami pun bersama-sama menyantapnya dengan nasi kepal dan sayur.

Beranjak malam, Ayah memetik gitar dan Mimi menyanyi. Aku, Cindy, dan Kiara bersama-sama membuat coklat panas buat kami semua. Rasa hangat dan tenangnya membuat kami mengantuk, sehingga kami satu per satu masuk tenda dan tidur.

Keesokan paginya, anak tenda sebelah menghampiri tendaku. Alan katanya, memperkenalkan diri. Ayah dan Ibu Alan rupanya baru saja kembali dari kebun stroberi Lembang, sekitar 15 menit perjalanan dari perkemahan kami. Ia memberikan sekeranjang stroberi untuk kami.

Dari situ, aku, Kiara, dan Cindy jadi punya teman baru. Alan yang usianya satu tahun lebih muda sekolah di Bekasi, Jawa Barat. Dia suka main sepeda dan sering ikut lomba renang.

Kami pun bertukar kontak dan berjanji bertemu lagi di libur sekolah semester depan. Rencananya, kami akan main ke museum Kota Tua dan menginap di Pasar Baru.

Contoh Cerita Liburan Sekolah Singkat 2: Membuat Pempek

Ini libur sekolah dan aku tidak ingin ke mana-mana. Ada banyak film dan serial seru yang aku ingin tonton setiap hari.

Mama setuju semester ini aku tidak harus ke luar rumah. Namun, Mama ingin aku belajar sesuatu yang baru dan seru, yang biasanya tidak sempat aku lakukan sehabis pulang sekolah. Kali ini, mama mengajariku membuat pempek.

Karena itu, aku bergeser ke dapur sambil membawa hp. Menunggu Mama selesai mem-blender ikan, aku menonton Hotel Transylvania 3.

Mama lalu meletakkan bahan-bahan makanan di depanku: daging ikan giling, tepung sagu, penyedap rasa, garam, cabai rawit hijau, gula aren, dan asam jawa. Penyedap rasa dan garam diaduknya ke daging ikan.

"Ambil sedikit, tutup dengan tepung, lalu bulatkan," kata mama.

Aku ambil daging ikan sedikit dengan tepung sagu, lalu aku bulatkan. Begitu terus sampai habis, sementara mama mendidihkan air.

Saat air mendidih, aku diajarkan meletakkan bulatan pempek dengan hati-hati ke dalam panci. Letakkan pempek di atas sendok panjang, lalu masukkan sendok panjang pelan-pelan ke panci, lalu tuangkan pempeknya.

Pempek mulai mengapung di panci saat Mama selesai membuat kuah cuko pempek. Resep kuah cukp pempek yakni campuran air, cabai rawit, asam jawa, dan gula aren yang dididihkan. Perutku mulai lapar, maka aku minta pempeknya cepat-cepat digoreng.

Mama pun mengajariku menghidupkan kompor dengan aman. Penggorengan dengan minyak diletakkan di atasnya, yang perlahan memanas. Mama menaburkan sedikit tepung agar minyak tidak menciprat saat dimasukkan pempek.

Mama lalu mencemplungkan pempek ke dalam minyak. ia juga menutup penggorengan dengan penutup kaca, berjaga-jaga kalau masih saja ada minyak yang menciprat.

Wangi ikan yang gurih menyerbak saat tutup penggorengan diangkat. Pempek hangat dipindahkan Mama ke piring. Sambil kutiup-tiup, aku mulai memotong dan memakannya.

"Bagaimana, enak nggak, hasil masakan sendiri?" kata Mama.

Oh, ini rasanya masak sendiri. Enak, kataku dalam hati sambil nyengir pada Mama. Rasanya sekarang aku ingin bikin mochi gambar kucing.

Contoh Cerita Liburan Sekolah Singkat 3: Sakit

Pernah tidak kalian sakit saat liburan? Rasanya menyia-nyiakan kesempatan sekali.

Aku menjalani operasi usus buntu saat libur semester lalu. Rasanya lemas dan tidak ingin ke mana-mana, padahal ini libur semester.

Namun ada satu hal yang aku suka dari libur semester kali ini. Pertama, banyak sekali keluarga yang datang menjenguk. Di samping memberi perhatian, tante dan omku membawa cokelat, mangga, pisang, anggur, dan lengkeng yang aku suka.

Suara mereka terdengar keras dari kamarku kendati duduk di ruang tamu, tapi diam di kamar sambil mendengarkan lagu dan makan cokelat terdengar nggak buruk, kan?

Papa sepertinya paham kalau aku agak kecewa harus operasi usus buntu di libur sekolah. Minggu lalu, ia dan Isti, adikku, mengajakku main ke rumah kakek di Tangerang. Kakek dari Mama sudah meninggal, tetapi rumahnya sesekali kami kunjungi untuk dibersihkan, termasuk kolam ikan dan halamannya.

Mama dan Bagong, kakakku, rupanya sudah lebih dulu sampai di rumah kakek. Mereka sedang menata sate ayam dan lontong saat aku datang.

Aku didudukkan di pinggir kolam ikan. Papa mematikan lampu halaman belakang, lalu memutarkan film dengan proyektor ke dinding halaman. Sambil menonton, mama memberiku sate dan bantu mengupaskan semangka. Hmm, rupanya minggu liburan kali ini tidak terlalu buruk, pikirku.

Contoh Cerita Liburan Sekolah Singkat 4: Main Sedikit Lebih Jauh

Di belakang komplek rumahku ada pemukiman. Anak-anaknya beda sekolah dengan kita.

Aku selalu tertarik berkenalan dengan mereka. Katanya, di dekat rumah mereka ada tempat pemancingan. Namun ibuku tidak pernah membolehkan aku ke sana, katanya nanti tersasar.

Suatu sore, ibuku pergi mengaji dan melayat tetangga. Aku diminta tetap di rumah sampai ayahku datang.

Aku teringat pemancingan itu. Selepas Ibu pergi, aku menyiapkan uang jajan ke dalam saku celana dan pergi naik sepeda ke sana.

Ternyata betul, di pemukiman belakang itu ada pemancingan. Kata petugasnya, kalau melihat-lihat saja gratis.

Aku senang mendengarnya. Aku juga tidak tahu cara memancing, jadi yang penting melihat saja dulu. Ada satu kakak-kakak, sepertinya sudah SMA, sedang melamun menatap air.

Aku hampiri dia. Wajahnya menoleh, penasaran aku siapa. Aku perkenalkan diri dan bilang mau ikut belajar memancing.

Katanya boleh. Tidak lama, ada anak perempuan menghampiri kami. Ia mengenalkan diri, katanya adik dari kakak itu.

Kami pun duduk bertiga sambil memancing. Saat magrib tiba, aku pamit pada kakak dan adik itu satu per satu.

Kakak itu kaget. Katanya, kami hanya berdua dari tadi.

Aku ketakutan, lalu segera pulang dengan ngebut bersepeda. Di rumah, ibu ternyata sudah pulang. Aku sepertinya mau diomel, tapi tidak jadi karena ibu melihat mukaku pucat. Aku pun disuruh salat dan berdoa.

Contoh Cerita Liburan Sekolah Singkat 5: Warnet

Di rumahku belum ada komputer. Jadi aku sering ke rumah Bang Yos untuk menyewa komputer di warnetnya. Warnet adalah singkatan untuk warung internet.

Ayub, Yudi, dan Hendi juga sering ke warnet. Kami biasanya bertemu pukul 15.00-16.00, lalu pisah untuk siap-siap mengaji dan salat di masjid.

Kali ini, kami mencoba ChatGPT. Katanya, kita bisa tanya apa saja ke ChatGPT.

Aku menanyakan apakah aku sebaiknya masuk SMA atau SMK. Abangku masuk SMA, padahal ia ingin masuk SMK.

Jawabannya, aku disuruh tentukan dulu suka bidang apa. Aku belum tahu suka apa sebetulnya, tetapi aku senang menerbangkan layang-layang dan mainan parasut plastik.

Yudi menanyakan bagaimana caranya kaya. Jawabannya, ia disuruh bersungguh-sungguh mengerjakan usaha atau pekerjaan yang dia lakukan, dan banyak belajar.

Ayub ingin jadi Einstein, katanya orang pintar hidupnya lebih mudah. Jadi dia tidak mencoba ChatGPT, tapi menonton video tentang Einstein di YouTube.

Hendi suka lagu. Jadi dia minta di-download-kan lagu pada Bang Yos, lalu dimasukkan ke hp-nya. Kata Bang Yos, sekarang sudah ada app mendengar lagu yang terhubung ke internet. Hendi lalu mencobanya, lalu sampai pulang ia mendengar lagu-lagu Sheila on 7.

Besoknya kami ke warnet lagi. Kami tanyakan pada Bang Yos, apa saja yang terbaru di internet. Kami lalu menonton cara membuat film pendek sederhana. Seru sekali ternyata. Minggu ini, kami rencananya mulai shooting. Doakan ya, haha.

Jika detikers terpilih menceritakan cerita paling mengesankan di depan teman sekelas, bacakan dengan lantang. Gunakan ekspresi atau mimik yang sesuai agar ceritamu menarik dan didengar hingga selesai. Siswa dapat berlatih sebelumnya di rumah, tepat setelah cerita libur sekolah tersebut selesai dibuat.




(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads