Sirip seekor hiu sutra (Carcharhinus falciformis) ditemukan tumbuh kembali sepenuhnya setelah robek besar akibat labelnya ditarik orang tidak dikenal. Hasil pengamatan kabar baik ini dipublikasikan ahli biologi kelautan Chelsea Black di Journal of Marine of Sciences.
Black menuturkan, pemulihan sirip lazim terjadi, tetapi jarang pulih sepenuhnya. Biasanya, jaringan parut terbentuk pada luka, luka menutup, dan muncul sedikit regenerasi pada kulit, dikutip dari Phys.org.
Sirip Hiu yang Robek
Hiu sutra tersebut semula ditemukan seorang penyelam di lepas pantai Florida, Amerika Serikat pada tengah 2022. Melihat sebagian besar sirip punggung itu sudah hilang, dia mengontak peneliti di Universitas Miami. Black, yang saat itu masih mahasiswa S3, ditugaskan menyelidikinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupanya, hiu sutra tersebut sedang dilibatkan menjadi objek penelitian tentang hiu. Sebab, label penanda satelit ditempelkan sirip punggungnya.
Berdasarkan analisis foto hiu sutra tersebut, Black mendapati garis cedera di sirip hiu tersebut berpusat pada titik label penanda satelitnya.
Sejumlah orang diperkirakan memotong label sirip tersebut sehingga ada lubang besar. Black menduga, hiu tersebut akan mati akibat kesulitan menangkap makanan dengan sirip berlubang.
Rupanya, setahun kemudian pada Mei 2023, Black mendapati hiu yang sama masih hidup dan sedang berenang di perairan tersebut. Kabar baiknya, 87 persen siripnya tumbuh kembali.
Namun, karena pengujian ini bersifat pengamatan, belum diketahui penyebab pertumbuhan kembali bagian tubuh hewan ini. Peneliti memperkirakan sebabnya antara lain peremajaan jaringan sirip atau pengisian area robek dengan jaringan parut.
Tentakel yang Teramputasi
Ubur-ubur Cladonema pacificum terungkap bisa menumbuhkan lagi tentakelnya yang putus dalam beberapa hari saja. Temuan ini dipublikasi tim peneliti yang berbasis di Jepang dalam jurnal PLOS Biology.
Peneliti mendapati, kemampuan ini didukung sel proliferasi, yang secara aktif tumbuh dan membelah, tetapi belum berdiferensiasi jadi jenis sel tertentu. Sel proliferasi mirip batang rupanya muncul di lokasi cedera dan bantu membentuk blastema, yakni gumpalan sel yang dapat memperbaiki kerusakan dan tumbuh jadi pelengkap yang hilang.
Yuichiro Nakajima, peneliti dan dosen di Sekolah Pascasarjana Ilmu Farmasi, University of Tokyo menjelaskan, sel induk yang ada di dalam dan dekat tentakel memelihara dan memperbaiki sel apa pun yang diperlukan selama masa hidup ubur-ubur. Uniknya, sel proliferasi spesifik perbaikan bagian tubuh hanya muncul pada saat cedera.
"Sel-sel proliferasi mirip induk di blastema berbeda dari sel induk yang terlokalisasi di tentakel. Sel proliferatif khusus perbaikan terutama berkontribusi pada epitel (lapisan luar tipis) dari tentakel yang baru terbentuk," tuturnya.
Cepatnya pertumbuhan kembali tentatel putus ubur-ubur menurut Nakajima membantu hewan ini berburu dan mencari makanan.
"Bersama-sama, sel induk residen dan sel proliferasi spesifik perbaikan bagian tubuh memungkinkan regenerasi tentakel fungsional dengan cepat dalam beberapa hari saja," pungkasnya.
(twu/faz)