Tunas Baru Tumbuh dari Pohon yang Hangus Terbakar pada 2020, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Tunas Baru Tumbuh dari Pohon yang Hangus Terbakar pada 2020, Kok Bisa?

Noor Faaizah - detikEdu
Rabu, 27 Des 2023 20:30 WIB
Pohon Redwood
Foto: (iStock)/Ilustrasi pohon redwood
Jakarta -

Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan kerap menimbulkan kebakaran hutan. Tak jarang, hal tersebut membuat keanekaragaman hayati hilang akibat pohon yang termakan api.

Salah satunya, peristiwa kebakaran hutan yang melanda Taman Big Basin Redwood California pada tahun 2020. Peristiwa tersebut menghilangkan beberapa pohon ikonik dari negara bagian tersebut.

Meskipun demikian, baru-baru ini hasil observasi para peneliti menemukan kejadian menakjubkan yaitu adanya tunas-tunas kecil yang bermunculan dari sisa-sisa tanah yang hangus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana ini bisa terjadi?

Sisa Pohon Redwood yang Terbakar

Penelitian yang dilakukan oleh Drew Peltier, seorang ahli ekofisiologi di Northern Arizona University bersama rekan-rekannya, telah menganalisis kecambah dari pohon redwood yang terbakar.

ADVERTISEMENT

Seperti yang diketahui, pohon berperan sebagai penyerap karbon karena mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan mengubahnya menjadi biomassa atau simpanan energi, yang hanya akan dilepaskan jika dibakar atau ditebang.

Energi yang dihasilkan kemudian digunakan oleh tumbuhan tersebut untuk metabolisme, reproduksi, atau sekadar disimpan dalam jaringan dan menjadi mekanisme bertahan menghadapi krisis kekeringan atau kebakaran yang menghanguskan daun pohon.

Cadangan karbon yang telah terbentuk selama berabad-abad lalu ini, yang kemudian digunakan untuk membentuk jaringan tunas baru.

"Apa yang kami temukan adalah pepohonan menggunakan cadangan karbon yang sangat tua, sekitar 50 hingga 100 tahun yang lalu, yang sejauh ini merupakan pengamatan tertua penggunaan cadangan karbon," kata Peltier dalam Live Science, dikutip Rabu (20/12/2023).

Cadangan Karbon yang Berusia 2.000 Tahun

Melalui penelitian yang terbit di jurnal Nature Plants pada 30 November 2023 ini, para peneliti kemudian ingin mengetahui apa yang menjadi 'bahan bakar' dari proses pertumbuhan pohon tersebut.

Mereka menggunakan penanggalan radiokarbon untuk mengetahui pertumbuhan pohon sequoia pesisir (Sequoia sempervirens) baru.

Diketahui, isotop spesifik karbon di atmosfer yang dikenal sebagai karbon-14, melonjak pada awal tahun 1960-an akibat pengujian bom termonuklir.

Karbon-14 dari periode tersebut diserap oleh pohon sequoia bersamaan dengan isotop karbon-12 yang ada di atmosfer setelah uji coba nuklir dilarang.

Simpanan karbon yang dimiliki oleh pepohonan tersebut mencakup campuran karbon baru dan karbon lama. Peneliti berasumsi bahwa pohon menghabiskan karbon baru lebih cepat, sehingga mereka dapat memperkirakan umur cadangan karbon yang digunakan oleh kecambah (pohon).

Berdasarkan asumsi tersebut, peneliti membuat simulasi dan menemukan bahwa sebagian karbon yang ditemukan pada pertumbuhan tunas baru merupakan hasil dari fotosintesis lebih dari setengah abad yang lalu.

"Pohon-pohon raksasa ini berdiameter 5 meter di pangkalnya, dan beberapa di antaranya berusia 2.000 tahun, yang berarti jaringan tunasnya berusia 2.000 tahun," jelas Peltier.

Secara khusus, pertumbuhan pohon terbentuk dari tunas yang sebelumnya tidak aktif dan terkubur jauh di dalam lubang pohon sequoia. Tunas-tunas purba ini kemungkinan besar tumbuh ketika pohon masih muda.

Pasca Kebakaran Hutan, Pohon Redwood Masih Mampu Bertahan

Melalui temuan ini, Drew Peltier bersama rekan-rekannya, belum sepenuhnya yakin apakah pohon redwood benar-benar mampu bertahan dari bencana kebakaran hutan yang mampu menghanguskan kanopi pohon.

Terlebih, dari penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022, diketahui tutupan pohon di California menurun sebesar 6,7 persen antara tahun 1985 dan 2021 dengan peningkatan kebakaran hutan sebagai penyebab utamanya.

Namun, temuan terbaru menunjukkan bahwa pohon sequoia di negara bagian tersebut, ternyata lebih tahan terhadap kebakaran hutan dibanding perkiraan sebelumnya.

"Selain memiliki kulit kayu yang tebal dan tinggi pohon yang ekstrem, ini hanyalah salah satu adaptasi tambahan yang dimiliki pohon redwood yang menjadikannya sangat tahan terhadap kebakaran," ujar Peltier.

Sampai saat ini, peneliti mengatakan bahwa studi lebih lanjut tentang bagaimana proses pohon menyimpan cadangan karbon dari waktu ke waktu, akan bermanfaat untuk melihat peranan pohon sebagai penyerap karbon.

Selain itu, melalui penelitian terbaru ini para ahli bertujuan untuk terus mempelajari kerabat spesies yaitu pohon sequoia pantai yang tidak bertunas setelah kebakaran hutan.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads