Mengenal Social Disorganization Dalam Masyarakat sebagai Akibat Perubahan Sosial

ADVERTISEMENT

Mengenal Social Disorganization Dalam Masyarakat sebagai Akibat Perubahan Sosial

Nimas Ayu - detikEdu
Kamis, 07 Des 2023 04:45 WIB
Ilustrasi Tawuran, Ilustrasi Bentrokan
Foto: iStockphoto/erlucho/Ilustrasi disorganisasi sosial
Jakarta -

Dalam kehidupan masyarakat terjadi banyak hal seperti permasalahan sosial, salah satunya social disorganization atau disorganisasi sosial. Social disorganization menjadi gejala sosial yang bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti perubahan sosial.

Social disorganization tentu bisa memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat dengan mengetahui ciri-ciri gejalanya. Lantas seperti apakah social disorganization itu? Bagaimana dampak yang ditimbulkan?

Untuk lebih lengkapnya, simak pembahasan pada berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Social Disorganization?

Social disorganization atau disorganisasi sosial merujuk pada kondisi di mana tidak ada atau kurangnya penyesuaian antar bagian dalam masyarakat.

Dikutip dari Jurnal Ichlasul Ayyub dari Universitas Sebelas Maret, disorganisasi sosial dikaitkan dengan adanya kerusakan pada norma.

ADVERTISEMENT

Akar penyebab terjadinya disorganisasi sosial dalam masyarakat adalah perubahan sosial. Sebab, seiring adanya perubahan, bagian sistem sosial tidak selaras satu sama lain dan bisa memunculkan konflik sosial.

Disorganisasi sosial merupakan suatu gejala terlepasnya keterikatan tatanan sosial yang sebelumnya pernah melembaga dari seorang individu.

Sedangkan dilansir dari buku Pasti Bisa Sosiologi yang disusun Tim Ganesha, disorganisasi sosial adalah proses pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat sebagai akibat adanya perubahan dalam lembaga kemasyarakatan.

Faktor yang Menyebabkan Social Disorganization

Dikutip dari buku Pembelajaran Fenomena Sosial Paling Mutakhir oleh Ilmawati Fahmi dkk, kondisi disorganisasi sosial akibat perubahan dapat disebabkan oleh empat faktor, sebagai berikut:

1. Kurangnya saluran komunikasi
2. Konflik nilai
3. Kepentingan di masyarakat
4. Lemahnya proses sosialisasi

Ciri-ciri Social Disorganization

Dijelaskan dalam buku Patologi Sosial oleh Paisol Burlian, masyarakat yang mengalami social disorganization memiliki beberapa ciri, antara lain:

1. Adanya perubahan-perubahan yang serba cepat ke arah negatif.
2. Ketidakstabilan pada beberapa bidang ekonomi, pendidikan, hukum, dan lainnya.
3. Tidak ada kesinambungan pengalaman yang baik dari satu kelompok dengan kelompok lainnya.
4. Tidak ada keakraban atau intimitas organik dalam relasi sosial.
5. Kurang atau tidak adanya adaptasi di antara para anggota masyarakat, baik dari adat istiadat maupun karakter masyarakat.
6. Kontak sosial yang atomistis dan relasinya yang terpecah-pecah.

Tipe-tipe Social Disorganization

Disorganisasi sosial sendiri memiliki tiga tipe yaitu normlessness, culture conflict, dan breakdown.

1. Normlessness

Tipe di mana tidak ada norma sebagai acuan bagaimana cara bertindak, karena norma lama dianggap tidak relevan, sementara norma baru belum ada.

2. Culture conflict

Adalah kondisi setidaknya ada dua pasang norma yang berseberangan atau berlawanan mengenai bagaimana cara bertindak. Sebab orang yang bertindak pada salah satu norma saja bisa mencederai norma lainnya.

3. Breakdown

Kondisi di mana terdapat norma, tapi kesesuaian dengan norma tersebut gagal dan menghasilkan hukuman. Pelanggaran aturan dianggap sebagai hal yang biasa bahkan mengikuti aturan justru dianggap sebagai penghambat.

Dampak Social Disorganization

Disorganisasi sosial bisa timbul dari masyarakat atau individu. Kondisi disorganisasi sosial memiliki sifat yang dapat berupa menjadi penyebab atau akibat. Dampak disorganisasi sosial adalah runtuhnya fungsi pengontrol lembaga sosial.

Akibatnya, hal tersebut akan mendorong individu-individu dalam masyarakat bertingkah laku tanpa kendali, kontrol, dan penggunaan pola susila tertentu. Hilangnya fungsi pengontrol menyebabkan ditinggalkannya individu-individu secara internal tanpa bimbingan dan pola umum.

Perspektif disorganisasi sosial memiliki konsekuensi untuk sebuah sistem dan individu di dalamnya. Disorganisasi sosial bisa mengakibatkan stres dalam masyarakat dan menghasilkan disorganisasi personal, seperti penyakit jiwa dan alkoholisme.

Apabila terjadi disorganisasi sosial, hal yang bisa dilakukan adalah dengan reorganisasi atau reintegrasi untuk membentuk norma dan nilai yang baru. Hal itu ditujukan untuk menyesuaikan lembaga masyarakat yang mengalami perubahan.

Nah, jadi itulah penjelasan mengenai social disorganization, meliputi pengertian, ciri, tipe, dan dampaknya di masyarakat. Semoga bermanfaat ya!




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads