Orde baru yang dikenal dikenal dengan akronim Orba merupakan periode atau masa jabatan Presiden kedua Republik Indonesia yakni Presiden Soeharto. Rentang waktu kekuasaan pemerintahan orde baru berlangsung selama 32 tahun.
Ada yang berpendapat periode itu dimulai sejak keluarnya surat perintah 11 Maret atau Supersemar yang dikeluarkan pada 11 Maret 1966. Supersemar yang diteken Presiden Sukarno memberi 'mandat' kepada Jenderal Soeharto dalam rangka untuk memulihkan keamanan dan politik yang saat itu kacau pasca peristiwa G30S 1965.
Namun ada pula yang menyatakan masa orba bermula melalui Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara Dari Presiden Sukarno pada 12 Maret 1967.
Pasalnya pada akhir Sidang Istimewa MPRS, 12 Maret 1967, Jenderal Soeharto dilantik dan diambil sumpah oleh Ketua MPRS Jenderal TNI Abdul Haris Nasution sebagai Presiden RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari Modul Sejarah Indonesia Kelas XII oleh Nansy Rahman, orde baru diartikan sebagai tatanan kehidupan bangsa dan negara yang dikembalikan pada Pancasila dan UUD 1945. Di mana pada orde sebelumnya, sempat terjadi penyelewengan dan penyimpangan prinsip utama.
Di masa pemerintahannya, Soeharto melakukan koreksi total sehingga penerapan Pancasila semakin kuat. Simak sejarah orde baru berikut ini.
Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
Lahirnya orde baru ditandai TRITURA atau Tri Tuntutan Rakyat yang merupakan ide perjuangan Angkatan 66/KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). TRITURA terdiri dari tiga tuntutan yaitu pembubaran PKI, perombakan Kabinet Dwikora, dan penurunan harga.
TRITURA semakin panas karena sikap Presiden Soekarno yang bertolak belakang dengan aksi-aksi mereka. Puncaknya, terjadi peristiwa G30S/PKI yang membuat kepercayaan rakyat Indonesia terhadap pemerintahan Soekarno menurun.
Soekarno akhirnya mengeluarkan Surat Perintah kepada Letjen Soeharto yang disebut Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar). Dalam Surat Perintah tersebut Soekarno menunjuk Soeharto untuk melakukan segala tindakan demi keamanan, ketenangan, dan stabilitas politik. Supersemar menjadi titik awal berkembangnya kekuasaan Orde Baru.
Sistem Pemerintahan Masa Orde Baru
Pemerintahan orde baru menggunakan konsep Demokrasi Pancasila. Visi utama pemerintahan orde baru adalah menerapkan nilai Pancasila dan UUD 1945, secara murni serta konsekuen dalam aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Di masa orde lama, komunisme dan gagasan yang bertolak belakang dengan Pancasila sempat meluas. Hal ini membuat Soeharto di masa jabatannya melakukan indoktrinasi Pancasila.
Metode indoktrinasi antara lain menerapkan pengajaran P4 (Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) di sekolah. Soeharto juga mengizinkan masyarakat membentuk organisasi dengan syarat menggunakan asas pancasila dan melarang kritikan yang menjatuhkan pemerintah dengan alasan stabilitas negara.
Sistem pemerintahan pada masa orde baru adalah presidensial dengan bentuk pemerintahan Republik dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi yang berlaku. Dalam periode masa orde baru, terjadi banyak perubahan-perubahan politik dan ekonomi.
Jatuhnya Orde Baru
Masa itu, ekonomi Indonesia berkembang pesat. Namun dibarengi dengan praktik korupsi yang merajalela. Lewat beberapa kebijakannya, politik dan ekonomi negara juga semakin kuat. Namun kondisi ini menurun ketika di tahun 1997 saat terjadi krisis moneter.
Kejatuhan Soeharto tidak terjadi tiba-tiba. Ada sejumlah kondisi yang turut mendorong peristiwa tersebut. Krisis ekonomi, yang kala itu berkecamuk di Asia dan berimbas hingga ke Indonesia. Nilai tukar rupiah anjlok dan harga bahan-bahan pokok melonjak.
Masyarakat mulai berani melakukan aksi protes dan demonstrasi. Unjuk rasa sebagai reaksi atas mahalnya harga sembako mulai bermunculan di berbagai kota besar di Indonesia. Akhirnya terjadi Tragedi Trisakti juga terjadi pada Mei 1998. Tragedi itu menewaskan 4 mahasiswa di depan Universitas Trisakti.
Krisis inilah yang membuat pemerintah kehilangan kepercayaan rakyat sehingga Soeharto sebagai presiden mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 yang mengakhiri kekuasaan orde baru.
(nir/pal)