Zaman logam merupakan salah satu masa atau periode yang dilalui oleh manusia praaksara setelah masa batu. Pada zaman ini manusia sudah semakin maju dan terampil dalam membuat benda-benda dari logam.
Pada masa ini juga manusia sudah mengenal teknik-teknik pembuatan benda dari logam untuk alat sehari-hari. Lantas apa saja contoh hasil kebudayaan zaman Logam ini?
Mengenal Zaman Logam
Zaman logam merupakan periode yang mengakhiri zaman batu masa Neolitikum dan Megalitikum atau batu besar. Dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia: Edisi Revisi 2013" oleh Edi Hernadi, zaman logam di kepulauan Indonesia sedikit berbeda dengan yang ada di Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zaman logam di Eropa mengalami tiga periode, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan dan besi. Sedangkan di Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan besi. Zaman perunggu tersebut menjadi zaman yang sangat penting dalam sejarah.
Pada zaman logam, manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam setelah berkembang dari masa batu.
Periode ini disebut juga sebagai masa perundagian karena dalam masyarakat muncul golongan undagi yang memiliki keterampilan dalam membuat kerajinan tangan, sebagaimana dikutip dari buku "Explore Sejarah Indonesia Jilid 1" oleh Dr. Abdurakhman dkk.
Fase Zaman Logam
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa fase zaman logam di Indonesia dengan Eropa memiliki sedikit perbedaan.
Zaman logam pada masa praaksara dibagi menjadi tiga fase secara umum, yaitu zaman tembaga, perunggu, dan besi. Penjelasan lengkapnya mengenai fase-fase tersebut dapat kamu simak pada uraian berikut:
1. Zaman Tembaga
Zaman Tembaga ini adalah fase yang membedakan Indonesia dengan Eropa. Indonesia tidak mengalami fase zaman Tembaga, sehingga langsung masuk pada fase berikutnya. Zaman Tembaga ini berkembang juga di beberapa daerah Asia seperti Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Semenanjung Malaka.
2. Zaman Perunggu
Pada zaman ini manusia telah mampu membuat peralatan yang berbahan dasar berasal dari campuran timah dan tembaga.
Zaman Perunggu disebut juga dengan kebudayaan Dongson karena masyarakat pendukung kebudayaan ini diperkirakan berasal dari daerah Dongson-Tonkin, Cina. Kebudayaan ini identik dengan masa logam dan menyebar di Indonesia sekitar tahun 500 SM.
3. Zaman Besi
Pada masa ini manusia sudah dapat melebur besi untuk diolah dijadikan alat kebutuhan sehari-hari. Teknik peleburan besi diketahui lebih sulit dibandingkan dengan teknik peleburan tembaga atau perunggu karena melebur besi membutuhkan suhu panas yang sangat tinggi.
Cara Pembuatan Benda Zaman Logam
Pada zaman Logam ini, manusia masa itu memiliki dua cara untuk membuat benda atau alat dari logam. Kedua cara atau teknik tersebut adalah teknik 'a cire perdue' dan teknik 'bivalve', yang akan dijelaskan secara detail dalam berikut:
- Teknik a cire perdue
Teknik ini disebut juga dengan teknik cetakan lilin. Teknik ini dilakukan dengan membuat model cetakan dari tanah liat yang dilapisi lilin dan diberi lubang tempat menuang cairan logam.
Model kemudian dipanaskan sampai lilin meleleh mengikuti bentuk tanah liat. Lubang tadi diisi dengan cairan logam yang ketika nantinya sudah dingin akan terbentuk cetakan sesuai model awal.
- Teknik bivalve
Teknik ini digunakan untuk membuat benda logam berukuran besar. Diawali dengan membuat cetakan dari batu atau kayu yang mempunyai klep untuk buka tutup.
Cairan logam dimasukkan dalam cetakan dan ditunggu hingga terbentuk. Teknik ini dapat digunakan untuk beberapa kali, berbeda dengan a cire perdue yang hanya sekali pakai.
Contoh Hasil Kebudayaan Zaman Logam
Setelah mengenal zaman Logam dari fase-fase dan teknik pembuatan bendanya, berikut ini contoh-contoh hasil kebudayaan pada zaman Logam tersebut.
1. Kapak Corong
Kapak corong atau kapak sepatu adalah kapak yang bagian atasnya berbentuk corong untuk memasukkan tangkai kayu. Kapak ini banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Selayar, dan dekat danau Sentani Papua.
Kapak ini berfungsi untuk mencangkul, mengerjakan kayu, dan sebagai tanda kebesaran kepala suku untuk upacara.
2. Nekara
Nekara adalah genderang besar yang terbuat dari perunggu dengan pinggang di bagian tengahnya dan bagian atas tertutup.
Nekara berfungsi untuk simbol status sosial, sarana upacara, alat pemanggil hujan, dan alat pemanggil roh leluhur. Hasil kebudayaan ini ditemukan di Jawa, Bali, Kepulauan Kei, Sumatra, dan Selayar.
3. Bejana perunggu
Bejana ini memiliki bentuk seperti gitar Spanyol namun tidak memiliki tangkai. Bejana perunggu memiliki pola hiasan seperti huruf J dan hiasan anyaman. Benda ini ditemukan di daerah Sumatra dan Madura.
4. Perhiasan perunggu
Perhiasan perunggu pada masa itu digunakan untuk bekal dalam kubur. Penemuan benda ini berada di daerah Malang, Bogor, dan Bali. Perhiasan perunggu dapat berupa cincin dan gelang.
5. Arca perunggu
Arca perunggu merupakan hasil kebudayaan yang menjelaskan tentang binatang dan manusia di masa perunggu atau zaman Logam ini.
Arca tersebut memiliki bentuk beragam seperti orang yang sedang memegang busur panah, orang yang menaiki kuda, dan sebagainya. Penemuan arca ini banyak terdapat di Jawa Timur, Riau, Palembang, dan Bogor.
6. Benda besi
Benda-benda yang terbuat dari besi seringkali digunakan juga sebagai bekal kubur dalam pemakaman. Benda besi ini dapat berupa mata kapak, pisau, sabit, pedang, mata tombak, gelang besi, dan lainnya. Daerah yang terdapat benda besi ini adalah di Wonosari Jawa Tengah dan Besuki Jawa Timur.
7. Gerabah
Gerabah pada masa ini sudah mencapai tingkat yang lebih maju dengan memiliki ragam hiasnya yang lebih kaya. Gerabah banyak ditemukan di Bali, Bogor, Anyer, dan Sulawesi Selatan.
Nah, itulah penjelasan mengenai hasil kebudayaan zaman Logam yang terdiri dari berbagai benda, lengkap dengan penjelasan fase-fase dan teknik pembuatan bendanya. Semoga bermanfaat ya!
(faz/faz)