Pengasuhan pada zaman modern memang memberikan pilihan bagi para orang tua untuk menitipkan anaknya di daycare, mempekerjakan pengasuh di rumah, dan sebagainya. Namun sebuah penelitian menunjukkan, justru nenek moyang kita di Zaman Batu memberikan pengasuhan kepada anak-anaknya lebih baik.
Studi tersebut dapat menyimpulkan demikian berdasarkan studi yang dilakukan terhadap kelompok pemburu-pengumpul modern.
Dr Nikhil Chaudhary, penulis utama studi, mengatakan bahwa wawasan para pemburu-pengumpul modern dapat menunjukkan banyak hal tentang bagaimana manusia hidup di Zaman Batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Cambridge University itu menunjukkan bahwa metode pengasuhan masyarakat modern bisa jadi bertentangan dengan kebutuhan anak-anak yang telah terprogram secara evolusioner.
Manusia Hidup sebagai Pemburu-Pengumpul Selama 95% Sejarah Evolusi
Dr Chaudhary mengatakan manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul selama lebih dari 95 persen sejarah evolusi.
Maka dari itu, masyarakat pemburu-pengumpul modern atau masa kini dapat memberi petunjuk apakah terdapat sistem pengasuhan tertentu yang mampu adaptif secara psikologis untuk bayi maupun ibunya.
Kelompok pemburu-pengumpul modern yang dijadikan sumber penelitian adalah suku Mbendjele BaYaka yang tinggal di hutan di utara Republik Kongo.
Mereka mengandalkan berburu, memancing, meramu, dan mengumpulkan madu untuk makan. Studi pada kelompok tersebut dinilai dapat menunjukkan banyak hal tentang kehidupan pada Zaman Batu.
Anak-anak Menerima 9 Jam Perawatan per Hari
Para antropolog evolusioner tinggal di Mbendjele BaYaka antara bulan Maret dan Juli 2014. Peneliti menemukan bahwa anak-anak di sana menerima sembilan jam perawatan dalam sehari dari 15 pengasuh yang berbeda.
Anak-anak yang menangis akan dilayani oleh jaringan dukungan ibu lebih dari separuh waktu, sehingga ibunya sendiri memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat.
Anak-anak dan remaja yang lebih tua juga sering dilibatkan dalam pengasuhan. Menurut penulis, hal ini dapat memberi mereka pengalaman dan membantu mengurangi kecemasan dalam mengasuh anak.
Ditarik dari sana, tampak bahwa anak-anak mungkin secara evolusioner siap untuk mengharapkan perhatian dan kontak fisik tingkat tinggi dari beberapa pengasuh yang berbeda.
"Pedoman pengasuhan anak yang mengharuskan bayi menghabiskan waktu lama bermain sendirian atau tanpa kontak fisik mungkin bertentangan dengan ekspektasi psiko-biologis anak-anak," tulis Dr Chaudhary dan rekan-rekannya dalam studi, dikutip dari Daily Mail.
Studi ini juga mencatat bahwa masyarakat Zaman Batu mungkin lebih memprioritaskan memberikan istirahat kepada ibu. Para ahli berpendapat, sepanjang sejarah umat manusia, orang tua tidak pernah berada di bawah tekanan dan kurangnya dukungan sebesar pada zaman ini.
Rekan penulis dan psikolog anak, Dr Annie Swanepoel mengatakan, dukungan untuk ibu juga memiliki banyak manfaat bagi anak-anak seperti mengurangi risiko penelantaran dan pelecehan; melindungi dari kesulitan keluarga; dan meningkatkan kesejahteraan ibu yang pada gilirannya meningkatkan perawatan ibu.
(nah/faz)