Dijajah Belanda Ratusan Tahun, Kenapa Orang Indonesia Tak Bisa Bahasa Belanda?

ADVERTISEMENT

Dijajah Belanda Ratusan Tahun, Kenapa Orang Indonesia Tak Bisa Bahasa Belanda?

ilham fikriansyah - detikEdu
Kamis, 23 Nov 2023 08:15 WIB
A photo seized by the Storm Troops Regiment, showing Indonesian soldiers with various weapons and uniforms, in South Sumatra, Indonesia, between 1946 and 1948, is seen in this handout photo provided to Reuters on February 17, 2022. The Netherlands Institute for Military History (NIMH)/collection Stoottroepen Museum/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. NO RESALES. NO ARCHIVES.
Foto: via REUTERS/NIMH/COLLECTION STOOTTROEPEN MUS
Jakarta -

Seperti kita tahu, Belanda pernah menjajah Indonesia hingga ratusan tahun lamanya. Sisa-sisa peninggalan zaman Belanda masih bisa kamu lihat dari segi desain dan arsitektur, karena masih ada beberapa yang tersimpan dan dirawat hingga sekarang.

Uniknya, walau dijajah begitu lama namun cukup jarang ditemui orang Indonesia yang fasih berbahasa Belanda. Meski begitu, pengaruh Belanda terkait bahasa bisa kamu temukan pada kata serapan bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Belanda.

Contohnya, kata 'Apotheek' dalam bahasa Belanda kemudian diserap ke bahasa Indonesia menjadi 'Apotek'. Lalu ada kata 'Handdoek' yang diserap ke bahasa Indonesia menjadi 'Handuk'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, kenapa orang Indonesia tidak bisa bahasa Belanda? Simak jawabannya di bawah ini.

Alasan Masyarakat Indonesia Tak Bisa Bahasa Belanda

Dilansir CNBC Indonesia, seorang peneliti sejarah bernama Christopher Reinhart dari Nanyang Technological University mengatakan, ada perbedaan corak kolonialisme Belanda dan negara penjajah lain seperti Inggris di Malaysia.

ADVERTISEMENT

Sebab, Inggris melakukan 'invasi' kultural Barat ke masyarakat Melayu secara sengaja. Hal ini membuat kebudayaan lokal membaur dengan kebudayaan Barat atau bahkan ada yang hilang. Kebijakan ini pula yang membuat orang Melayu cukup pandai berbahasa Inggris.

Lain halnya yang dilakukan oleh Belanda, mereka mengambil sikap berbeda terhadap kebudayaan lokal yang berujung pada rendahnya tingkat kefasihan bahasa Belanda di masyarakat Indonesia kala itu.

Selain itu, ada dua alasan yang mendasari hal tersebut, yakni sebagai berikut:

1. Struktur Kolonialisme Belanda

Di masa penjajahan, masyarakat Indonesia memiliki struktur yang berbeda dengan orang Belanda. Jadi, orang Belanda disebut sebagai 'kelas atas' sedangkan penduduk lokal atau pribumi menempati 'kelas bawah'.

Dalam pandangan orang Belanda, jika mereka menyebarkan kebudayaan dan ajaran kepada warga lokal maka sama saja menganggap mereka setara secara kultural. Oleh karena itu, Belanda memilih menjaga struktur mereka dan tidak mengajarkan kebudayaan Belanda.

2. Ciri-ciri Negara Kolonial

Selain itu, orang Belanda selalu melihat penduduk lokal dari perspektif eksploitasi ekonomi sebagai ciri-ciri negara kolonial. Alhasil, mereka tidak menyebarkan kebudayaan Belanda kepada pribumi.

Menurut Reinhart, yang terpenting bagi orang Belanda adalah melakukan eksploitasi dan dapat memberikan keuntungan dari segi ekonomi.

"Snouck Hurgronje, salah satu pejabat pemerintah kolonial, pernah mengatakan bahwa, 'Masalah kebudayaan tidak usah dipaksa. Biarlah bertumbuh dengan sendirinya, tanpa menghilangkan budaya lokal'," kata Reinhart.

Meski banyak yang tidak bisa berbahasa Belanda, tapi Reinhart mengatakan bahwa warga Indonesia tidak perlu sedih dan kecewa. Sebab, bahasa Belanda bukan bahasa pergaulan di kancah internasional.

Sikap Orang Belanda Kepada Masyarakat Pribumi

Dua sikap orang Belanda terhadap masyarakat lokal berlangsung mulai dari fase eksploitasi tanam paksa di tahun 1839 hingga pertentangan politik balas budi atau politik etis di tahun 1900-an.

Tujuan Belanda datang ke Indonesia memang hanya fokus pada ekonomi dan tidak mau merusak kebudayaan lokal. Jadi, orang Belanda hanya ingin meraup sumber daya alam sebanyak-banyaknya.

Selain itu, ketika masa politik etis diterapkan, menginvasi budaya lain dinilai tidak baik. Hal ini juga menjadi alasan mengapa orang Belanda tidak mengusik kebudayaan lokal.

Kata Serapan dari Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia

Seperti kita tahu, ada sejumlah kata dalam bahasa Belanda yang diserap menjadi bahasa Indonesia. Apa saja? Simak beberapa katanya di bawah ini:

  • Apotheek - Apotek
  • Ananas - nanas
  • Atleet - atlet
  • Bioscoop - bioskop
  • Fabriek - Pabrik
  • Handdoek - Handuk
  • Hengsel - Engsel
  • Horloge - Arloji
  • Ingenieur - insinyur
  • Jamboree - jambore
  • Kantoor - kantor
  • Koelkast - kulkas
  • Koppeling - kopling
  • Makelaar - makelar
  • Waskom - baskom

Itu dia alasan mengapa warga Indonesia tidak bisa berbahasa Belanda. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers.




(ilf/fds)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads