Minat Anak Muda Tinggi, Bappenas Susun Peta Pengembangan Pekerjaan Hijau

ADVERTISEMENT

Minat Anak Muda Tinggi, Bappenas Susun Peta Pengembangan Pekerjaan Hijau

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 21 Nov 2023 18:00 WIB
Guna mendukung zero emisi, perusahaan ini membangun solar panel berkapasitas 50 MW dan bakal menjadi instalasi terbesar di Indonesia yang dibangun swasta. Ini potretnya.
Bappenas Tengah Petakan Pekerjaan Hijau. (Foto: dok. April Group)
Jakarta -

Unit Kegiatan Mahasiswa Suara Mahasiswa Universitas Indonesia (UKM SUMA UI) bersama Yayasan CERAH Indonesia memaparkan bahwa 98% anak muda percaya bahwa green jobs memberikan peluang karier yang menarik. Green job atau pekerjaan hijau sendiri diartikan sebagai pekerjaan yang ramah lingkungan.

Pemimpin Redaksi Suma UI, Dian Amalia Ariani, mengungkapkan, jika ketertarikan anak muda pada green jobs tak lepas dari kekhawatiran akan krisis iklim. Saat mencari pekerjaan, mereka tidak hanya mempertimbangkan penghasilan, tetapi juga ingin pekerjaannya berdampak positif bagi lingkungan.

"Informasi tentang pekerjaan hijau saat ini masih kurang atau bahkan tidak dapat diakses," ujar Dian dalam laman UI dikutip Selasa (21/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal ini, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas) Maliki mengungkapkan jika Bappenas tengah menyiapkan peta untuk pekerjaan hijau.

"Bappenas saat ini sedang menyusun peta jalan pengembangan sumber daya manusia menuju pekerjaan hijau. Dalam menghadapi krisis lingkungan dan iklim, transisi ke pekerjaan hijau diharapkan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari dan menciptakan dampak positif yang signifikan," ujar Maliki.

ADVERTISEMENT

Maliki juga menyoroti menyoroti berbagai manfaat yang dihasilkan dari pekerjaan hijau, seperti manfaat ekonomi, pengurangan emisi, dan peningkatan lapangan kerja. Menurutnya, kebutuhan industri akan tenaga kerja hijau belum seimbang.

Prospek Kerja Green Jobs

Dalih Warviyan, Senior Project Development Manager Akuo Energy, mengatakan jika green jobs memiliki prospek yang cerah karena adanya berbagai pekerjaan baru yang muncul akibat krisis iklim. Ada banyak pekerjaan hijau yang belum banyak diketahui, misalnya sustainability manager, wind turbine engineer, solar energy specialist, hingga environmental health and designer.

"Kebutuhan akan green jobs muncul dari industri baru, juga industri konvensional. Hanya saja, peningkatan green jobs naik 8% dalam durasi 5 tahun (2016-2021), namun tidak dibarengi dengan green skills yang hanya naik 6%. Jadi, demand-nya ada, supply-nya belum mencukupi," kata Dallih.

Melihat tantangan tersebut, Manajer Kebijakan dan Advokasi Koaksi Indonesia, Azis menuturkan pentingnya sinergitas dari lembaga pendidikan dan pemerintah untuk mempromosikan green jobs kepada masyarakat. Hal ini karena masih banyak miskonsepsi di kalangan mahasiswa dan masyarakat terkait pekerjaan hijau.

"Mahasiswa yang dekat dengan isu lingkungan masih banyak yang miskonsepsi, apalagi kalau kita menyurvei masyarakat umum, pasti lebih banyak lagi. Oleh karena itu, dibutuhkan program peningkatan kesadaran melalui kampanye, serta upaya penguatan melalui peraturan perundang-undangan," ujarnya.




(nir/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads