Tim arkeologi di Arab berhasil menemukan kapak tangan purba zaman Paleolitik berusia ratusan ribu tahun. Kapak ini ditemukan di situs Qurh atau Al-Mabiyat yang terletak di dekat desa Mugheira, sekitar 20 km di selatan kota modern AlUla.
Temuan ini telah diumumkan oleh Komisi Kerajaan untuk AlUla atau Royal Commission for AlUla (RCU) di Arab Saudi.
"Tim penggalian arkeologi di situs Qurh di Kegubernuran AlUla telah menemukan kapak tangan Zaman Paleolitik yang diperkirakan berusia lebih dari 200.000 tahun," tulisnya, dikutip dari laman Arkeonews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs Qurh yang Bersejarah
Situs Qurh sendiri merupakan situs bersejarah dari masa awal Islam dan sebagai salah satu lokasi penting di kota semenanjung Arab. Situs ini juga menyembunyikan berbagai rahasia dan harta karun bersejarah.
Situs ini mencakup area yang luas dan terdapat beberapa parit terbuka dari penemuan arkeologi sebelumnya serta beberapa bangunan arsitektur yang berdiri seperti bagian tembok kota.
Area tersebut dikenal sebagai Deira atau kota. Dalam kota terdapat bangunan peninggalan kuno, masjid, dan pasar yang diketahui berusia sekitar 7 abad. Kemunculannya jauh sebelum Islam ada dan berkembang antara tahun 800 dan 1100 Masehi.
Kapak Tangan dari Batu Zaman Paleolitik
Tim arkeolog internasional yang bekerja sama dengan Royal Commission for AlUla (RCU), telah menemukan lebih dari selusin kapak tangan lainnya, semuanya lebih kecil dari kapak raksasa dan berasal dari Paleolitik Menengah Bawah, sebagaimana dilansir dari The History.
Menurut arkeologi, alat ini memiliki sifat yang kuat karena berasal dari batu basal berukuran 51,3 sentimeter. Kemungkinan kapak seperti ini digunakan sebagai alat pencacah. Namun secara lebih spesifiknya, masih dilakukan penelitian.
Sebagai perbandingan, kapak tangan di AlUla ini lebih ramping yang lebih mudah untuk dipegang dibandingkan dengan kapak tangan berusia 300.000 tahun yang ditemukan di Kent.
Adapun penemuan kapak purba ini menjadi babak transformatif dalam sejarah umat manusia baik di dalam atau luar kawasan Arab Saudi.
Saat ini, RCU telah mengawasi 11 arkeologi khusus di AlUla dan Khyber sebagai bagian dari dedikasinya untuk mengungkap misteri peristiwa bersejarah.
Penemuan arkeologi seperti ini sangat penting untuk menjadi rencana pengembangan komprehensif AlUla sebagai tujuan warisan alam dan budaya terkemuka di dunia.
(faz/faz)