Arkeolog Temukan Situs Kota Kuno di Maroko, Bukti Era Romawi Abad Ke-2

ADVERTISEMENT

Arkeolog Temukan Situs Kota Kuno di Maroko, Bukti Era Romawi Abad Ke-2

Noor Faaizah - detikEdu
Rabu, 15 Nov 2023 08:30 WIB
Penemuan kota Romawi Kuno di Maroko
Foto: Image: Xinhua/Huo Jing
Jakarta -

Sejarah telah mencatat bahwa setiap peradaban di masa lalu telah meninggalkan jejaknya. Seperti peradaban Romawi Kuno yang banyak ditemukan dari berbagai bukti-bukti sejarah dan situs kota-kota kuno.

Baru-baru ini, tim peneliti arkeologi dari Morocco's National Institute of Archaeological Sciences and Heritage mengumumkan temuan situs kota Romawi kuno. Para arkeolog menemukan reruntuhan kuno di Ibu Kota Maroko, Rabat.

Situs tersebut berada dekat situs Chellah, yaitu objek wisata pelabuhan kuno dan kuburan dinasti Muslim Marinid berbenteng pada abad ke-13.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situs ini menjadi awal perpanjangan masa tersebut. Melalui penggalian hasil reruntuhan, para arkeolog meyakini bahwa situs tersebut berasal dari abad ke-2 dan dan menjadi kota pelabuhan yang ramai pada Era Romawi.

Situs yang Berisi Pelabuhan hingga Pemakaman

Dikutip dari english.news.cn, situs tersebut berisi area pelabuhan, pemandian umum, dan area pemakaman. Luas total situs tersebut adalah 3,15 kilometer persegi.

ADVERTISEMENT

Luas tersebut hampir 5 kali luas ukuran situs Pompeii. Saat ini, situs telah secara resmi menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

"Situs ini akan memberikan wawasan mendalam terkait kehidupan masyarakat Maroko Kuno pada 1.800 tahun yang lalu," kata Abdelaziz El Khayari, seorang profesor arkeologi pra-Islam dari Morocco's National Institute of Archaeological Sciences and Heritage.

Dihuni oleh Bangsa Fenisia

Para ahli meyakini bahwa daerah tersebut pertama kali dihuni oleh bangsa Fenisia. Wilayah ini telah menjadi pos terdepan kekaisaran Romawi dari abad ke-2 hingga abad ke-5.

Dengan kondisi wilayah situs yang berada di atas permukaan air, kemungkinan besar situs ini menjadi pelabuhan dan pusat perdagangan penting yang memfasilitasi pertukaran material termasuk kegiatan impor marmer Italia dan ekspor gading Afrika.

"Kami masih belum menemukan pelabuhan sebenarnya," ujar El Khayari, sebagaimana dilansir dari AP News.

Dia menambahkan bahwa penggalian ini baru menggarisbawahi kekayaan kota tersebut dan berharap dapat mengetahui lebih banyak lagi dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

Adapun kuburan berbenteng dan pemukiman di sekitarnya, dibangun dekat dengan Samudera Atlantik di sepanjang tepi Sungai Bou Regreg. Temuan ini termasuk batu bata yang ditulis dalam bahasa neo-Punik, yaitu bahasa yang mendahului kedatangan orang Romawi di Maroko.

Sedangkan bagian pemandian umum mencakup area seluas 2.000 meter persegi dan menjadikan area tersebut sebagai salah satu pemandian umum terbesar di Maroko kuno. Pembangunan pemandian air panas pada masa itu diyakini untuk memikat pendatang atau cendekiawan yang datang ke wilayah tersebut.

Situs Berharga Jadi Investasi Pariwisata

Sebelumnya, situs penggalian utama tersebut telah dilakukan sejak sebelum pandemi. Pada masa pandemi, situs tersebut ditutup untuk renovasi.

Kemudian, ada April 2023 kembali dilakukan penggalian termasuk survei arkeologi oleh National Institute of Archaeological Sciences and Heritage.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda, Kebudayaan, dan Komunikasi Maroko, proyek penelitian arkeologi tersebut telah membuahkan hasil yang bermanfaat dan penemuan signifikan yang tidak terduga.

"Lokasi reruntuhan yang dekat dengan pusat ibu kota Maroko akan menjadi daya tarik wisatawan baik dari Maroko maupun luar negeri," ucap Mehdi Ben Said, Menteri Pemuda, Kebudayaan dan Komunikasi Maroko.

Oleh karena itu, departemen kementerian tersebut menginvestasikan dana sebesar 455.000 Euro dan berencana menambah jumlah tersebut pada tahun-tahun berikutnya hingga proses penggalian selesai seutuhnya.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads