Suatu cerita memiliki beberapa unsur pendukung, salah satunya adalah penokohan. Penokohan ini berkaitan dengan unsur tokoh, namun memiliki perbedaan.
Penokohan secara umum bisa disebut juga sebagai karakteristik. Penokohan dapat dipahami dengan beberapa pengertiannya, seperti yang diuraikan dalam ulasan di bawah ini.
Pengertian Penokohan
Penokohan merupakan salah satu unsur penting untuk membangun sebuah struktur yang diperlukan dalam suatu cerita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari situs Universitas Islam An Nur Lampung, penokohan adalah cara penulis menggambarkan sifat, karakter, latar belakang, penampilan, dan hubungan antara tokoh dalam cerita.
Sementara menurut laman Universitas Malang, pengertian penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan ini memiliki sifat lebih luas dari tokoh.
Penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana wataknya, dan bagaimana penempatan serta pelukisannya dalam cerita. Penokohan dengan menggunakan nama tertentu dapat menggambarkan perasaan hati, pikiran, dan imajinasi tokoh.
Penokohan juga didefinisikan sebagai cara pengarang menampilkan tokoh dalam ceritanya dan bagaimana tokoh-tokoh tersebut. Maka dalam hal ini penampilan dan penggambaran sang tokoh harus sesuai dengan watak tokoh yang dibawakan, sebagaimana dikutip dari Universitas Muslim Indonesia.
Dimensi Penokohan
Penokohan dalam suatu cerita sangat erat dengan konsep perwatakan dari sang tokoh yang didasarkan atas beberapa dimensi.
Menurut "Hikayat Muda Balia" karya Teuku Abdullah dan M Nasir dan Isthifa Kemal dari STKIP Bina Bangsa Getsempena, terdapat tiga dimensi perwatakan dalam penokohan, antara lain:
1. Dimensi fisik
Dimensi fisik ini biasanya berupa usia, tingkat kedewasaan, jenis kelamin, postur tubuh, deskripsi wajah, dan ciri khas fisik lainnya dari tokoh. Dimensi ini lebih menonjolkan ciri khas secara fisik dari tokoh yang dapat dilihat secara langsung.
2. Dimensi sosial
Dimensi sosial merupakan deskripsi tentang status sosial, jabatan, agama, ideologi, aktivitas sosial, dan suku atau bangsa. Dimensi ini lebih menggambarkan tentang kehidupan tokoh secara sosial.
3. Dimensi psikis
Dimensi psikis meliputi mentalitas, ukuran moral, kecerdasan, temperamen, keinginan, perasaan, dan kemampuan khusus yang dimiliki tokoh. Dimensi ini lebih memperlihatkan kepribadian pribadi tokoh.
Jenis Penokohan
Penokohan tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu penokohan secara langsung dan tidak langsung. Kedua jenis tersebut dijelaskan secara lengkap dalam ulasan berikut.
1. Penokohan Secara Langsung
Penokohan secara langsung disebut juga sebagai penokohan analitik. Dalam hal ini pengarang langsung melukiskan secara rinci bagaimana watak sang tokoh, ciri-ciri fisiknya, pekerjaannya, dan sebagainya.
Sehingga tokoh yang dihadirkan ke hadapan penonton atau pembaca secara langsung disertai deskripsinya dengan lengkap.
Metode pelukisan analitik ini dapat digunakan untuk melukiskan aspek fisiologi, sosiologis, dan psikologi tokoh melalui penggunaan nama dan penampilan tokoh.
Namun jenis penokohan ini sifatnya mekanis dan kurang alami karena pembaca atau penonton tidak bisa ikut serta dalam berimajinasi mengenai tokoh.
2. Penokohan Secara Tidak Langsung
Penokohan secara tidak langsung dikenal juga sebagai penokohan dramatik. Dalam hal ini pengarang melukiskan sifat dan ciri fisik tokoh melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh sentral, melalui gambaran lingkungan sekitar. Penggambarannya bisa dilakukan melalui percakapan antar tokoh dalam cerita.
Teknik tersebut memiliki kelebihan memberi kesempatan pembaca untuk aktif, kreatif, dan imajinatif dalam memaknai sifat para tokoh yang ada.
Penggunaan teknik dramatik meliputi cara percakapan, tingkah laku, pikiran, perasaan, arus kesadaran, reaksi tokoh, pelukisan latar, dan pelukisan fisik.
Nah, itulah uraian mengenai pengertian penokohan, dimensi, dan jenis-jenisnya. Semoga dapat menambah wawasan detikers ya!
(faz/faz)