6 Buku yang Dilarang Kehadirannya di Sekolah Amerika Serikat, Kenapa Ya?

ADVERTISEMENT

6 Buku yang Dilarang Kehadirannya di Sekolah Amerika Serikat, Kenapa Ya?

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 30 Okt 2023 10:30 WIB
Buku Harian Anne Frank
Foto: Istimewa
Jakarta -

Pelarangan hadirnya buku ternyata sudah menjadi kisah lama yang terus terjadi. Contohnya pada tahun 213 SM di mana Kaisar Tiongkok Qin Shi Huangdi membakar banyak buku dan catatan di kerajaan dengan demikian pemerintahannya tidak bisa dibandingkan dengan masa lalu.

Melaju hingga saat ini, The New York Times melaporkan bila buku ditentang hingga dilarang meningkat tajam di Amerika Serikat (AS) dalam waktu dua tahun terakhir. Organisasi PEN Amerika juga mencatat ada 3.362 kasus buku dilarang, hal ini meningkat 33 persen dari tahun ajaran 2021-2022.

Meskipun begitu, memang beberapa buku dilarang kehadirannya karena alasan yang masuk akal seperti mewajarkan stereotip atau seksisme. Namun, enam buku berikut dilarang karena alasan yang tidak masuk akal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa saja? Ini daftarnya dikutip dari laman Mental Floss

6 Buku Dilarang di Sekolah dengan Alasan Tak Masuk Akal

1. Are You There God? It's Me Margaret karya Judy Blume

Author Judy Blume menjadi salah satu penulis tahun 90-an yang bukunya masuk dalam daftar paling sering dilarang. Kelimanya yakni Forever, Blubber, Deeni, Tiger Eyes, dan Are You There God? It's Me Margaret.

ADVERTISEMENT

Buku ini diketahui terbit pada tahun 1970-an yang menceritakan perjuangan gadis muda tumbuh menjadi diri sendiri. Buku ini sering kali ditentang karena berbicara tentang pubertas dan seksualitas remaja.

Pada tahun 1982, sekolah Fund dul Lack di Wisconsin, AS menentang novel ini karena disebut menyinggung secara seksual dan amoral. Blume juga menyatakan pernah menyumbangkan tiga eksemplar bukunya ke sekolah anak-anaknya. Namun, kepala sekolah yang seorang laki-laki memutuskan bila bukti tersebut tidak pantas karena berisi pembahasan tentang menstruasi.

2. Lord of the Flies karya William Golding

William Golding memulai karir sastranya hingga dianugerahi Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1983 dengan novel Lord of the Flies (1954). Novel ini menceritakan sekelompok anak laki-laki yang terdampar di sebuah pulau.

Karena tanpa pengawasan orang dewasa, anak-anak tersebut terjerumus ke dalam perilaku tidak beradab dan hidup penuh kekerasan. Hingga akhirnya ada dua karakter yang meninggal dunia.

Buku ini dilarang di sekolah-sekolah seperti Norwalk dan Connecticut, ASpada awal tahun 1960-an. Owen High School di Carolina Utara juga melarang buku tersebut karena diyakini mendemoralisasi buku tersebut lantaran menyiratkan bila manusia tidak lebih dari seekor binatang.

Pada tahun 80-an, seorang wali murid di SMA Onida School District, di Dakota Selatan juga menyatakan setelah membaca buku Golding, bisa menyebabkan depresi, timbulnya rasa muak, dan kecenderungan sadis pada anak.

3. The Diary of a Young Girl karya Anne Frank

Pada tahun 1943, Anne Frank yang kala itu berusia 13 tahun dan keluarganya bersembunyi dari Nazi di sebuah ruang rahasia. Ruang itu berada di belakang loteng yang dilindungi oleh rak buku di Amsterdam, Belanda.

Pada masa itu, Anne menggambarkan kehidupannya selama masa persembunyian di buku hariannya. Pada tahun 1944, ia juga mengerjakan ulang lantaran ingin diterbitkan setelah perang.

Namun, Anne meninggal saat dipenjara di kamp konsentrasi Bergen-Belsen. Meski begitu, keinginannya dipenuhi sang ayah untuk menerbitkan buku yang diberi judul The Diary of a Young Girl pada tahun 1947.

Karena disebut 'mengeringkan', beberapa orang tua berpendapat bila anak-anak mereka tidak boleh membaca buku itu. Pada tahun 2010, sekolah Culpeper County melarang buku ini edisi definitif setelah orang tua mengeluh.

Hingga akhirnya keputusan akhir dijelaskan bila versi ini tetap boleh ada di perpustakaan sekolah. Tak hanya sekolah, Komite Buku Teks Negara Bagian Alabama juga pernah ingin melarang buku ini karena disebut "sangat mengecewakan".

4. The Merriam-Webster Dictionary

Beberapa sekolah di California memutuskan untuk mencabut Kamus Merriam-Webster edisi ke-10 dari ruang kelas 4 dan 5 pada tahun 2010. Hal ini dilakukan setelah banyak orang tua mengeluh karena anak telah membaca definisi tentang oral seks di kamus tersebut.

Manifee Union School District di AS juga mengatakan bila definisi tersebut dijelaskan secara seksual dan tidak sesuai dengan usia siswa. Namun, larangan ini hanya bersifat sementara.

Kamus ini akhirnya kembali diperbolehkan untuk digunakan di ruang kelas dan orang tua memiliki pilihan untuk mengizinkan anak-anak mereka untuk menggunakannya atau tidak.

5. Where's Waldo karya Martin Handford

Buku ini dilarang hadir di Perpustakaan Sekolah Umum Springs di East Hampton New York pada tahun 1993. Alasannya karena ada ilustrasi seseorang berjemur di pantai dengan bertelanjang dada pada halaman 4.

Penampakan ini membuat seorang ibu sangat kesal sehingga mengeluh kepada kepala sekolah. Kepala sekolah akhirnya menarik buku ini dari perpustakaan mereka.

Beberapa bulan sebelumnya, seorang ibu di Nashua, New Hampshire juga melihat ilustrasi tersebut. Ia mengeluhkan batas usia buku untuk anak 5-12 tahun.

Setelah ungkapan protes dan kekecewaan dilontarkan, buku itu akhirnya dicabut dari departemen store tempat sang ibu itu membeli.

6. Brown Bear, Brown Bear, What Do You See? karya Bill Martin Jr

Buku yang terbit pada tahun 1967 ini awalnya mencuri banyak hati karena ilustrasi indah dengan berbagai macam binatang dan dilabeli sebagai buku anak-anak. Namun pada tahun 2010, Dewan Pendidikan Negara Bagian Texas melarang buku ini karena ada kesalahpahaman terkait penulis.

Penulis buku ini adalah Bill Martin Jr, namun Dewan Pendidikan Texas salah alamat karena ingin melarang seseorang bernama Bill Martin yang menulis buku berjudul Ethical Marxism.

Diketahui Bill Martin tidak ada hubungannya dengan Bill Martin Jr. Namun, pada akhirnya Dewan melarang semua buku Bill Martin agar aman.

Itulah enam buku yang diboikot dari sekolah dengan alasan yang tidak masuk akal.




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads