Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ungkap data terkait prediksi musim hujan dan potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) yang tengah berlangsung. Kepala Badan BMKG, Dwikorita Karnawati menyatakan pihaknya memprediksi bila awal musim hujan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023 sebesar 68,2 persen.
"Puncak musim penghujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1%)," tuturnya dikutip dari rilis di laman resmi BMKG, Senin (30/10/2023).
Awal Musim Hujan di 446 Zona Musim Mundur
Meski secara umum sudah diprediksikan bila awal musim hujan mulai berlangsung, Dwikorita menjelaskan data lebih rinci. Hasilnya awal musim hujan pada 446 atau sekitar 64% Zona Musim (ZOM) di Indonesia diprediksikan akan mundur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sama 56 ZOM (8%), Maju 22 ZOM (3%), semantara 50 ZOM (7%) sudah masuk musim hujan, 12 ZOM (2%) dengan musim hujan sepanjang 2023, dan 113 ZOM (16%) dengan tipe 1 musim sepanjang tahun," ungkapnya.
Sedangkan untuk sifat hujan di periode musim hujan 2023/2024 diperkirakan akan normal di 566 ZOM (80,9%), di atas normal terjadi di 69 ZOM (9,9%) dan di bawah normal pada 64 ZOM (9,2).
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Pancaroba
Lantaran akan memasuki awal musim penghujan, BMKG juga memperingatkan masyarakat dan pemerintah untuk mewaspadai hadirnya potensi cuaca ekstrem di masa peralihan musim kemarau ke musim hujan (pancaroba). Berbagai potensi ini bisa berupa hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga hujan es.
Ketika pancaroba, cuaca bisa sangat tidak menentu karena arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga cuaca bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya dengan tiba-tiba.
Secara umum, BMKG menyatakan di pagi hari cuaca akan cerah. Namun, siang hari awal cumulonimbus (CB) mulai tumbuh seperti bunga kol, warnanya keabu-abuan dengan tepian yang jelas.
Menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian menyebabkan hujan, petir, dan angin di sore atau malam hari. Curah hujan ekstrem bisa menjadi pemicu bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor sehingga BMKG mewanti-wanti masyarakat.
"Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal didaerah perbukitan yang rawan longsor, kami menghimbau untuk waspada dan berhati-hati," tuturnya.
Sedangkan untuk kementerian, pemerintah daerah, dan instansi terkait, Dwikorita meminta untuk mulai melakukan langkah mitigasi terhadap potensi bencana tersebut. Terlebih bagi daerah yang mengalami sifat musim hujan di atas normal.
Pemerintah daerah juga diharapkan agar bisa mengedukasi masyarakat terhadap risiko bencana ini secara optimal.
"Pemerintah daerah dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi prakiraan musim hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana aksi dini (early action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," pungkasnya.
Jadi, apa kamu siap menghadapi musim penghujan yang sudah ada didepan mata? Jaga diri dan kesehatan selalu ya detikers!
(det/nah)