Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk hati-hati dalam cuaca sepekan ini. Pihaknya mengatakan hal ini lantaran Indonesia tengah memasuki musim pancaroba atau peralihan.
Berdasarkan analisis klimatologi terkini, sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7 persen wilayah Indonesia diprediksi akan memasuki musim kemarau pada periode April hingga Juni 2025. Namun dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat masih merasakan cuaca panas terik pada siang hari disertai hujan pada sore atau malam.
"Fenomena ini merupakan ciri khas masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," tulis BMKG dalam Instagram resminya @infobmkg dikutip Jumat (16/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi atmosfer yang labil pada masa transisi ini berpotensi memicu terbentuknya awan konvektif seperti cumulonimbus, yang dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, petir, angin kencang, bahkan hujan es.
Panas Tapi Masih Hujan Lebat
Dalam sepekan terakhir, hujan dengan intensitas sangat lebat tercatat di beberapa wilayah, seperti pada 9 Mei 2025 di Kabupaten Jembrana, Bali (121,4 mm/hari), 10 Mei di Kota Tangerang Selatan, Banten (103,0 mm/hari), 11 Mei di Kabupaten Sleman, DIY (115,3 mm/hari), 12 Mei di Kabupaten Merauke, Papua Selatan (118,0 mm/hari), dan 14 Mei di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (105,7 mm/hari).
Keadaan dinamika atmosfer yang fluktuatif dan dapat berubah secara tiba-tiba pada periode ini. Kondisi seperti hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih mungkin terjadi.
Situasi ini terbentuk akibat kombinasi antara MJO, Gelombang Kelvin, Gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency pada wilayah dan periode yang sama terpantau aktif di Laut Cina Selatan, Samudra Hindia barat Aceh hingga barat Sumatera Barat, Samudera Hindia barat daya Banten, hingga selatan Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Laut Sawu, dan Samudera Pasifik utara Maluku Utara dan utara Papua. Kombimasi ini berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut.
Prediksi Cuaca Periode 16-18 Mei 2025
BMKG memprediksi cuaca periode 16-18 didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah berikut:
Hujan Lebat
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Timur
Sulawesi Tengah
Papua Tengah
Papua Pegunungan
Papua Selatan
Angin Kencang
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Maluku
Prediksi Cuaca Periode 19-22 Mei 2025
Cuaca periode 19-22 Mei akan didominasi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah berikut:
Hujan Sedang-Lebat
Kalimantan Timur
Papua Tengah
Papua Selatan
Angin Kencang
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Maluku
Imbauan BMKG
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk:
- Menggunakan tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.
- Memastikan kecukupan cairan tubuh.
- Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.
- Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
- Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
Masyarakat dapat memantau potensi cuaca sepekan dalam laman Instagram @infobmkg atau https://www.bmkg.go.id/.
(nir/twu)