Cimahi Diguyur Hujan Es Sebesar Kelereng, BMKG Ungkap Penyebabnya

ADVERTISEMENT

Cimahi Diguyur Hujan Es Sebesar Kelereng, BMKG Ungkap Penyebabnya

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 27 Okt 2023 11:00 WIB
Tangkapan Layar Hujan Es di Atap Rumah Warga Cimahi
Cimahi Diguyur Hujan Es. (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, diguyur hujan. Lain dari yang lain, hujan yang mengguyur belasan rumah itu bukan air tetapi es sebesar kelereng.

Hujan es itu berjatuhan ke atap rumah warga dan juga jalanan. Salah satu warga, Kamal, mengabadikan momen tersebut.

"Waktu hujan, ternyata ada bunyi seperti kerikil batu berjatuhan di seng rumah. Saya lihat dari lantai 2 rumah, terus divideo, ternyata betul ada butiran esnya," kata Kamal dikutip dari detikJabar dan ditulis Jumat (27/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Butiran es yang jatuh memiliki ukuran yang beragam, namun rata-rata sebesar kelereng. Tidak berlangsung lama, hujan es berlangsung sekitar 20 menit. Setelah itu butiran es yang turun mulai hilang.

"Lumayan lama, sekitar 20 menitan. Waktu hujan itu bareng dengan angin kencang, setelah itu ya cuma hujan biasa sudah nggak ada esnya lagi," kata Kamal.

ADVERTISEMENT

Disertai Angin Puting Beliung

Selain hujan es, angin puting beliung juga menerjang beberapa rumah penduduk hingga rusak. Angin puting beliung menerjang bersamaan dengan guyuran hujan deras pada Selasa (25/10/2023) sejak pukul 13.00 WIB hingga menjelang malam hari.

"Hasil assessment anggota di lapangan, rumah rusak akibat kejadian kemarin itu ada 18 rumah. Semuanya di wilayah Kelurahan Cigugur Tengah," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan dalam detikJabar, Kamis (26/10/2023).

Kerusakan terlihat pada bagian atap rumah. Genting-genting sertap atap asbes rumah warga di beberapa RT itu berterbangan disapu angin puting beliung.

"Rata-rata atap ya yang rusaknya, jadi genting, asbes, dan seng beterbangan karena terbawa angin kencang saat hujan deras kemarin," ujar Fitriandy.

Apa Penyebab Hujan Es dan Fenomena Puting Beliung Itu?

Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Klas I Bandung, Yuni Yulianti mengatakan ada beberapa fenomena yang mendukung pertumbuhan awan konvektif. Awan ini dapat menyebabkan hujan disertai kilat/petir dan angin kencang.

Aktifnya gelombang atmosfer yaitu Rossby Equator di Pulau Jawa, suhu muka laut relatif hangat di sekitar perairan Indonesia meningkatkan potensi suplai uap air ke wilayah Indonesia.

"Kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 700 mb wilayah Jawa Barat relatif lembab yaitu 40-97 persen, labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil sedang hingga kuat di wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya," jelas Yuni.

Yuni mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem saat masa peralihan musim (pancaroba) seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam skala lokal berdurasi singkat.

"Lalu potensi angin puting beliung dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya," pungkasnya.




(nir/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads