Hujan Deras Guyur Cimahi, Butiran Es Sebesar Kelereng Berjatuhan

Hujan Deras Guyur Cimahi, Butiran Es Sebesar Kelereng Berjatuhan

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 25 Okt 2023 14:20 WIB
Tangkapan Layar Hujan Es di Atap Rumah Warga Cimahi
Tangkapan Layar Hujan Es di Atap Rumah Warga Cimahi (Foto: Istimewa)
Cimahi -

Hujan deras mengguyur wilayah Kota Cimahi dan sekitarnya pada Rabu (25/10/2023). Hujan turun sekitar pukul 13.00 WIB setelah sebelumnya awan mendung menggelayut.

Hujan deras itu dibarengi oleh butiran es sebesar kelereng yang berjatuhan ke atap rumah warga dan juga jalanan. Salah satunya diabadikan oleh warga di wilayah Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

"Waktu hujan, ternyata ada bunyi seperti kerikil batu berjatuhan di seng rumah. Saya lihat dari lantai 2 rumah, terus divideo, ternyata betul ada butiran esnya," kata Kamal, warga setempat kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Butiran es itu ukurannya beragam, namun rata-rata sebesar kelereng. Durasi hujan es itu juga, kata Kamal, berlangsung sekitar 20 menit. Kemudian butiran es yang turun mulai menghilang.

"Lumayan lama, sekitar 20 menitan. Waktu hujan itu bareng dengan angin kencang, setelah itu ya cuma hujan biasa sudah nggak ada esnya lagi," kata Kamal.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Klas I Bandung, Yuni Yulianti mengatakan berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer terkini di Bandung Raya terdapat beberapa fenomena yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan disertai kilat/petir dan angin kencang.

"Aktifnya gelombang atmosfer yaitu Rossby Equator di Pulau Jawa, suhu muka laut relatif hangat di sekitar perairan Indonesia sehingga meningkatkan potensi suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah perairan Jawa Barat bagian utara," kata Yuni.

"Kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 700 mb wilayah Jawa Barat relatif lembap yaitu 40-97 persen, labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil sedang hingga kuat di wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya," imbuhnya.

Yuni mengimbau masyarakat agar waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca esktrem yang biasa terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam skala lokal berdurasi singkat.

"Lalu potensi angin puting beliung dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya," ucap Yuni.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads