Walah, Pencet Tombol 'Snooze' Ternyata Bisa Bikin Kognitif Lebih Oke

ADVERTISEMENT

Walah, Pencet Tombol 'Snooze' Ternyata Bisa Bikin Kognitif Lebih Oke

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 22 Okt 2023 20:00 WIB
Alarm sahur
Pencet Tombol Snooze Bikin Nilai Tes Kognitif Tinggi. (Foto: PopScience)
Jakarta -

Saat mendengar alarm di pagi hari, apa kamu langsung bangun atau pencet tombol snooze dan tidur lagi? Melalui perilaku ini, ilmuwan temukan beragam hal baru.

Dalam sebuah studi pada lebih dari 1.700 orang dewasa di seluruh dunia, 69% mengatakan mereka menekan tombol snooze saat mendengar alarm. Kemudian dalam penelitian yang sama diterbitkan Rabu (18/10) di Journal of Sleep Research, peneliti menemukan bahwa memencet tombol snooze meningkatkan beberapa kinerja individu dalam tes kognitif.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa mereka mungkin sebenarnya lebih waspada setelah snooze, bahkan jika mereka merasa lebih atau kurang mengantuk," jelas Tina Sundelin, penulis studi utama dan psikolog di Stockholm University di Swedia, dalam Live Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebiasaan Tidur

Dalam studi baru, 1.732 orang dewasa diminta untuk menggambarkan kebiasaan mereka. Rata-rata, orang-orang melaporkan mereka akan menghabiskan sekitar 22 menit tidur setelah alarm pertama berbunyi. Orang-orang ini sekitar 6 tahun lebih muda dan hampir 4 kali lebih mungkin menjadi 'night owl' daripada mereka yang melaporkan tidak pernah memencet snooze.

Mereka juga cenderung tidur untuk jangka waktu yang lebih singkat di malam hari dan mengalami kantuk di pagi hari daripada non-snoozer.

ADVERTISEMENT

Dapat Hasil Tes Kognitif Lebih Tinggi

Untuk 31 snoozer reguler di percobaan kedua, memencet snooze selama 30 menit meningkatkan kinerja tes kognitif atau tidak sama sekali. Tes-tes ini termasuk pertanyaan aritmatika dasar, menghafal daftar kata-kata dan kemudian mengenalinya di antara kata-kata baru.

Ketika diizinkan untuk memencet snooze, para peserta cenderung bangun dari tahap tidur terdalam, atau gelombang lambat, daripada langsung terbangun. Bangun selama gelombang lambat dapat menyebabkan inersia tidur, yang berarti perasaan grogi yang didapatkan ketika tubuh beralih dari tidur ke bangun.

Tidak Mengubah Suasana Hati

Kendati demikian, tombol snooze tidak mengubah suasana hati mereka. Mereka tetap mengantuk atau tetap berada dalam kondisi peningkatan normal hormon stres yang terjadi dalam 1 jam pertama setelah bangun.

"Tunda selama 30 menit di pagi hari tidak memiliki efek negatif besar pada tidur malam itu atau betapa lelahnya seseorang ketika bangun," ujar Sundelin.

Meski studi terbatas dengan skala kecil, peneliti berharap temuan ini akan membuka pintu untuk penelitian di masa depan tentang kebiasaan bangun.

"Mungkin sesuatu seperti alarm ringan (jenis yang perlahan membuat ruangan lebih cerah) akan bekerja dengan cara yang sama tetapi tanpa memiliki beberapa bangun yang tiba-tiba," kata Sundelin.




(nir/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads