Seorang astronaut Amerika Serikat pertama yang tinggal di luar angkasa selama lebih dari satu tahun akhirnya 'pulang' ke Bumi. Astronaut tersebut bernama Frank Rubio.
Dia menghabiskan waktu selama 371 hari berturut-turut di luar angkasa. Angka tersebut berhasil memecahkan rekor sebelumnya, dari astronaut Amerika Serikat bernama Vande Hei yang tinggal di luar angkasa selama 355 hari.
Setelah tinggal lebih dari satu tahun di Stasiun Antariksa Internasional (International Space Station disingkat ISS), Rubio merasa kesulitan berjalan. Hal ini diakibatkan oleh penyesuaian tubuh terhadap gravitasi Bumi yang lebih berat dibandingkan di luar angkasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rubio mengatakan bahwa dirinya merasakan sakit pada badannya beberapa hari pertama setelah mendarat di Bumi. Khususnya pada telapak kaki dan punggung bagian bawahnya.
"Saya pikir ada tingkat rasa sakit tertentu yang muncul karena punggung bagian bawah Anda sekarang menopang setengah berat badan Anda," ujarnya pada konferensi pers, Jumat, 13 Oktober 2023 lalu di Johnson Space Center NASA di Houston, Texas, dikutip dari situs NASA.
Harus Tinggal Lama Akibat Kecelakaan Pesawat
Diketahui, Frank Rubio bersama dua kosmonaut yaitu Roscosmos Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin mendarat di desa kecil dekat kota Zhezkazgan, Kazakhstan pada Rabu (27/9/2023).
Ketiganya kembali dengan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-23 setelah melakukan ekspedisi 68-69. Awalnya pesawat tersebut digunakan untuk misi rutin 6 bulan dan berangkat pada 21 September 2022.
Namun, terjadi kebocoran cairan pendingin pada bulan Desember 2022 ketika pesawat tersebut berlabuh di ISS.
Kemungkinan, kerusakan tersebut muncul akibat hantaman mikro meteoroid. Sehingga, sebagai tindakan pencegahan kecelakaan yang terjadi di perjalanan, Badan Antariksa Rusia yang Roscosmos mengembalikan pesawat tersebut ke Bumi.
Kemudian, pesawat Soyuz tersebut kembali dengan membawa satu ruang kosong yang diperuntukkan bagi Rubio. Namun, mereka harus melanjutkan misi yang dijadwalkan untuk berada di pesawat kedua itu.
Banyak Memberikan Kontribusi pada Penelitian
Selama perpanjangan misi hingga lebih dari satu tahun tersebut, membuat Rubio memiliki kesempatan untuk mengamati dampak penerbangan luar angkasa pada tubuh astronaut. Khususnya bagi misi perjalanan ke Bulan seperti misi Artemis yang memungkinkan persiapan untuk eksplorasi manusia ke mars.
Rubio menyelesaikan sekitar 5.936 orbit Bumi dan perjalanan lebih dari 157 juta mil selama penerbangan luar angkasa pertamanya. Capaian tersebut kira-kira setara dengan 328 perjalanan dari Bumi ke Bulan dan kembali lagi.
"Fakta bahwa saya akan menghabiskan satu tahun penuh terkurung adalah semacam siksaan bagi saya, karena saya senang berada di luar. Tapi itu bagian dari misi. Butuh sedikit perubahan mental dan berkata, Hei, ini adalah duniaku selama 12 bulan ke depan dan aku harus menghadapinya," kata Rubio, sebagaiman dilansir dari laman Phys.org.
Selama misinya, Rubio menghabiskan banyak waktu berkontribusi pada kegiatan ilmiah di laboratorium. Dia melakukan segala hal mulai dari penelitian kesehatan manusia hingga penelitian tanaman. Salah satu potensi yang ditemukan selama berada di ISS adalah ketika dia menanam tomat.
Ketika mendarat, Rubio mengaku meletakkan tomat dalam tas kecil lalu mengikatnya dengan Velcro. Akan tetapi dia kehilangan jejak tomat tersebut. "Saya berpikir (ini) tomat apa yang pertama kali ada di luar angkasa," ujar Rubio.
Dia menempatkan tomat di luar angkasa untuk menguji teknik pertumbuhan hidroponik (berbasis air) dan aeroponik (berbasis udara), lalu dibandingkan dengan menggunakan tanah atau media pertumbuhan tradisional lainnya.
Hal ini dilakukan untuk membantu mengidentifikasi cara menghasilkan tanaman dalam skala yang lebih besar yang bermanfaat untuk misi luar angkasa di masa depan.
(faz/faz)