Viral Lima Siswa Jatuh dari Gedung, FSGI Soroti Sistem Keamanan Sekolah

ADVERTISEMENT

Viral Lima Siswa Jatuh dari Gedung, FSGI Soroti Sistem Keamanan Sekolah

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 13 Okt 2023 18:30 WIB
Suasana gerbang SMAN 2 Bandung pasca dua siswa jatuh dari lantai 2 gedung, Kamis (12/10/2023).
Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar
Jakarta -

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) berikan catatan terkait lima kasus peserta didik jatuh dari gedung sekolah sepanjang Januari hingga awal Oktober 2023. Diketahui, dari lima kasus tersebut empat siswa dikabarkan meninggal dunia dan dua korban lainnya selamat usai mendapat perawatan medis.

Dua korban selamat merupakan kasus terbaru yang menimpa siswa SMAN di Kota Bandung pada hari Kamis, (12/10/2023) kemarin. Berikut kronologi lima kasus siswa jatuh dari gedung sekolah selengkapnya:

5 Kasus Siswa Jatuh dari Gedung Sekolah

1. Januari 2023

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus pertama terjadi pada bulan Januari 2023 ketika seorang siswi SMK Swasta di Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan jatuh dari lantai 4 sekolahnya. Korban yang diketahui berinisial S berusia 17 tahun diduga tengah bercanda dengan temannya sebelum jatuh saat jam pulang sekolah.

2. Mei 2023

ADVERTISEMENT

Kasus kedua terjadi pada tanggal 5 Mei 2023 pagi, ketika siswa berinisial BNY ditemukan tergeletak di lapangan voli sekolah. BNY diduga melompat dari lantai 8 gedung sekolah tersebut karena bunuh diri.

Dugaan ini dikeluarkan pihak kepolisian usai melihat rekaman CCTV dan keterangan saksi. Namun, pihak keluarga tak setuju dan menyatakan ada kejanggalan dalam kasus tersebut sehingga meminta adanya penyelidikan lebih lanjut.

3. September 2023

Kejadian menyeramkan juga terjadi pada tanggal 26 September 2023 ketika sisi SD di Jakarta Selatan lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya. Dugaan sementara disebutkan bila siswi tersebut mengalami perundungan. Kasusnya masih didalami polisi.

4. Oktober 2023

Pada awal bulan Oktober 2023, SMPN di Jakarta Barat dihebohkan dengan kasus siswa yang jatuh dari lantai 4 gedung sekolah saat jam istirahat. Dalam pengakuan saksi yang merupakan teman-temannya, korban tengah keluar melalui jendela dan terpeleset lalu jatuh. Korban dinyatakan meninggal dunia.

5. 12 Oktober 2023

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kasus terbaru terjadi pada tanggal 12 Oktober 2023 ketika dua siswa SMAN di Kota Bandung terjatuh dari lantai 2 gedung sekolahnya. Keduanya diduga tengah duduk di pagar pembatas keamanan sebelum jatuh.

Kasus tersebut diketahui terjadi pada jam rawan yakni saat jam istirahat kala guru sedang melakukan tasyakuran. Keduanya diketahui selamat usai mendapatkan perawatan medis.

Sikap dan Saran FSGI

Berdasarkan kasus tersebut, FSGI menilai ada kelemahan pengawasan terutama saat jam istirahat. Selain itu gedung sekolah dinilai belum aman bagi peserta didik sehingga perlu adanya evaluasi sistem keamanan sekolah.

Ada beberapa catatan yang ikut diberikan FSGI, yaitu:

1. FSGI mendorong Kemendikbudristek dan Dinas Pendidikan daerah untuk mengevaluasi sistem keamanan sekolah, baik fisik atau SDM sekolah. Keamanan fisik yang disebutkan berkaitan dengan pengawasan guru saat jam-jam rentan seperti jam istirahat dan jam pulang sekolah.

Karena bila dilihat dari lima kasus yang terjadi, kejadian berlangsung saat jam-jam tersebut. Sehingga, jam ini dinaytakan rawan dan perlu diwaspadai pihak sekolah.

2. Tembok dan pagar sekolah seharusnya memenuhi kriteria wajar untuk mencegah kecelakaan. Jika sudah dipastikan namun pihak sekolah mengabaikan, maka sekolah bisa dianggap lalai dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dan aman.

Bila terbukti lalai, FSGI menyatakan ada kriteria perbuatan melawan hukum yang terpenuhi. Tetapi, bila pemerintah yang belum mematikan dan tidak mengawasi, maka kelalaian ada di pihak pemerintah.

3. Khusus kasus yang terjadi di SMK swasta Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pihak sekolah perlu memperbaiki pagar pengamanan di selasar kelas lantai 3 dan 4 agar kokoh.

4. Untuk kasus SMPN 132 Jakarta Barat diketahui siswa tergelincir setelah berdiri di pijakan yang ada di bawah jendela. Dengan demikian, perlu adanya evaluasi terkait keamanan jendela.

Misalnya dengan cara memasang teralis besi, sehingga tidak ada peserta didik yang dapat keluar dari jendela di lantai 3 dan 4 gedung sekolah.

5. CCTV di lingkungan sekolah harus diadakan karena dapat membantu pengawasan guru piket baik di kelas atau jam istirahat. TV pengawas sebaiknya tidak diletakan di ruang kepala sekolah melainkan ruang Tata Usaha atau ruang lain di mana tenaga kependidikan lain bisa ikut memantau situasi sekolah.

6. Perlu hadirnya sistem pencegahan melalui guru piket di setiap lantai sekolah. Guru piket di setiap lantai yang terus berjaga dapat menjadi bentuk pencegahan.

Dengan demikian, kasus seperti yang terjadi di SMAN 2 Bandung bisa terhindari. Karena kasus seperti itu ketika guru melakukan acara di waktu yang kurang tepat bisa masuk kategori dugaan kelalaian pihak sekolah.

7. FSGI mendorong Dinas Pendidikan untuk membangun sistem pencegahan kesehatan mental peserta didik. Cara yang bisa dilakukan seperti kegiatan psikososial kepada siswa terutama mereka yang tengah duduk di kelas IX.

Kesehatan mental merupakan faktor penting yang kurang diperhatikan oleh sekolah atau orang tua. Padahal diketahui remaja di usia 13-15 tahun cukup rentan mengalami masalah kesehatan mental.

Langkah lain yang bisa dilakukan adalah bekerjasama dengan Dinas pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak. Kerja sama ini bisa menghasilkan program rutin untuk memperkuat sistem pencegahan demi melindungi siswa selama berada di sekolah.




(det/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads