Pernahkah kamu lupa menaruh barang di sebuah tempat dan kesulitan untuk mengingatnya? Atau lupa membawa barang penting padahal sudah dipersiapkan? Mungkin lupa telah menjadi hal yang lumrah terjadi, tapi ternyata, ingatan atau memori bisa dilatih dengan kebiasaan, lo.
Salah satu cara untuk mengatasi sifat pelupa adalah dengan melatih memori. Berdasarkan penelitian di bidang ilmu saraf, beberapa hal yang dilakukan sebagai kebiasaan diketahui bisa meningkatkan dan mempertahan ingatan seseorang.
Apa saja kebiasaan itu? Berikut ulasannya dikutip dari Inc.com.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
5 Kebiasaan Sederhana yang Bikin Kamu Tidak Mudah Lupa
1. Makan Makanan Tertentu
Makanan yang baik akan selalu membuat organ di dalam tubuh berfungsi secara maksimal termasuk dalam hal ini memori di otak.
Beberapa makanan, diketahui memiliki manfaat yang signifikan terhadap peningkatan memori bagi seseorang, antara lain:
- Jamur
Dalam Journal of Neurochemistry, para ilmuwan Australia melaporkan bahwa jenis jamur tertentu mengandung senyawa aktif yang bisa meningkatkan pertumbuhan saraf dan meningkatkan daya ingat.
Secara terpisah, peneliti dari Pennsylvania State University juga menemukan bahwa jenis jamur lain yakni porcini, mengandung antioksidan yang melawan kondisi medis yang berhubungan dengan penuaan, seperti kanker, penyakit jantung koroner, dan penyakit Alzheimer.
- Cokelat hitam dan kayu manis
Sebuah penelitian di Italia menunjukkan bahwa coklat hitam memberikan manfaat kognitif sebanyak tiga bulan. Sementara tinjauan di Nutritional Neuroscience terhadap lebih dari 2.600 penelitian menemukan bahwa kayu manis secara signifikan meningkatkan fungsi kognitif.
- Segala jenis sayuran
Sebuah penelitian di Harvard mengamati kebiasaan makan 27.842 pria selama 20 tahun. Hasilnya, mereka yang makan paling banyak sayur dan buah memiliki lebih sedikit kehilangan ingatan di kemudian hari.
2. Membangun Hubungan yang Baik
Berbagai studi telah menunjukkan bahwa membangun hubungan antar manusia yang baik mengarah kepada hidup yang lebih bahagia dan memuaskan.
Ternyata tidak hanya itu, ada penelitian yang menunjukkan bahwa ingatan juga dipengaruhi oleh hubungan. Menurut studi Baylor College of Medicine yang dilaporkan dalam jurnal Neuron, selama periode isolasi sosial, sel-sel paling umum di otak kita, yang dikenal sebagai astrosit, menjadi hiperaktif, yang pada gilirannya menekan fungsi sirkuit otak dan pembentukan memori.
3. Membangun Lingkungan yang Sehat
Lingkungan tempat kita tumbuh dan menghabiskan hidup jarang disadari sangat berpengaruh pada banyak hal. Termasuk bagaimana kebiasaan atau pola hidup kita bisa terbentuk.
Sebuah penelitian dari Michigan State University yang mempelajari tikus rumput Nil mengatakan bahwa mereka menemukan bahwa tikus yang dipelihara di lingkungan yang remang-remang kehilangan hampir sepertiga kapasitas otak mereka yang dikhususkan untuk belajar dan mengingat, dibandingkan dengan tikus yang dipelihara di lingkungan yang lebih terang.
Berkaitan dengan penelitian di atas, ada sebuah studi di Chronobiology and Sleep Institute di University of Pennsylvania membuktikan bahwa sedikit kekurangan tidur dapat menyebabkan defisit dalam kewaspadaan dan memori episodik yang korelatif.
Artinya, pada tingkat kekurangan tidur tertentu, otak kehilangan kemampuan untuk merasakan seberapa lelah tubuh kita sebenarnya.
Ini menandakan pentingnya membangun lingkungan yang bisa membuat pola hidup kita menjadi lebih sehat untuk memori.
4. Menghabiskan Waktu dengan Kegiatan Bermanfaat
Berbagai aktivitas berbasis kognitif seperti hobi diketahui bisa membantu meningkatkan memori. Seperti mengamati burung, karena mengharuskan kita memproses dan mengingat informasi.
Selain itu, juga ada aktivitas membaca untuk kesenangan. Para peneliti dari Beckman Institute for Advanced Science and Technology di University of Illinois Urbana-Champaign menemukan bahwa membaca untuk kesenangan, selama 90 menit, dapat memperkuat keterampilan ingatan orang dewasa yang lebih tua.
Melakukan permainan otak dan teka-teki silang, juga bermanfaat untuk memori. Hal ini dibuktikan oleh para peneliti dari Universitas Columbia dan Duke yang menemukan bahwa peserta studi yang mengerjakan teka-teki silang memiliki kognisi, fungsi, dan perlindungan saraf yang meningkat.
5. Berjalan Mundur
Mungkin terdengar aneh dan unik, tapi para peneliti di Universitas Roehampton di London telah menguji bahwa berjalan mundur saja dapat memicu ingatan yang lebih baik.
"Perjalanan waktu mental yang diarahkan ke masa lalu yang dipicu oleh gerakan meningkatkan kinerja mnemonik untuk berbagai jenis informasi," kata salah satu pemimpin penelitian.
"Kami menamakannya 'efek perjalanan waktu mnemonik'," imbuhnya.
Nah, itulah sederet kebiasaan sederhana yang bisa melatih agar tidak mudah lupa. Selamat mencoba detikers!
(faz/nwk)