Australia memiliki banyak cerita menarik yang tersembunyi di bawah permukaan tanahnya yang gersang. Benua ini telah menjadi rumah bagi beragam makhluk hidup dan ekosistem yang telah berubah seiring berjalannya waktu.
Salah satu penemuan terbaru yang sangat menarik adalah fosil laba-laba yang membawa cerita unik tentang masa lalu Australia. Dikutip dari laman Phys para ilmuwan telah mengungkap fosil laba-laba raksasa Australia di dekat kota Gulgong, New South Wales yang dulunya merupakan hutan hujan yang lebat.
Penemuan fosil ini sangat istimewa karena merupakan fosil laba-laba pertama di dunia dari keluarga laba-laba berkaki besar yang dikenal sebagai Barychelidae.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman USA TODAY, fosil laba-laba itu ditemukan di situs fosil bernama McGraths Flat, terletak di Central Tablelands, NSW. Situs ini memang menyimpan fosil-fosil kualitas luar biasa.
Tim ilmuwan dipimpin oleh Matthew McCurry, ahli paleontologi di Universitas New South Wales dan Australian Museum Research Institute yang menemukan fosil tersebut secara resmi memberi nama Megamonodontium mccluskyi. Spesies hidup sekitar 11 hingga 16 juta tahun yang lalu pada zaman Miosen.
McCurry mengatakan hanya ada sedikit fosil laba-laba yang ditemukan di Australia sehingga penemuan ini menjadi sangat penting.
"Hanya empat fosil laba-laba yang pernah ditemukan di seluruh benua, sehingga menyulitkan para ilmuwan untuk memahami sejarah evolusi mereka," kata McCurry.
"Itulah mengapa penemuan ini sangat penting, mengungkap informasi baru tentang laba-laba. kepunahan laba-laba dan mengisi kesenjangan dalam pemahaman kita tentang masa lalu," tambahnya.
Penemuan genus baru laba-laba tersebut telah dipublikasikan di jurnal Zoological Journal of Linnean Society pada 15 September 2023 dengan judul A large brush-footed trapdoor spider (Mygalomorphae: Barychelidae) from the Miocene of Australia.
Keunikan Fosil Laba-laba Raksasa
Menurut Robert Raven, ahli arachnologi dari Museum Queensland, setidaknya ada sekitar 300 jenis laba-laba pintu jebakan berkaki sikat yang masih hidup sekarang, tetapi tidak meninggalkan jejak fosil.
Profesor Michael Frese dari Universitas Canberra pun menjelaskan bahwa makhluk ini memiliki struktur seperti rambut di tubuhnya yang dapat merasakan bahan kimia serta dapat merasakan getaran.
Kemampuan inilah yang membantu laba-laba melindungi diri dari serangan dan juga dapat digunakan untuk mengeluarkan suara. Selain itu, yang membuat penemuan ini lebih menarik adalah jenis batuan yang ditemukan dalam lapisan fosil ini, yang disebut goethite, yang kaya akan zat besi.
Pengawetannya juga sangat detail sehingga para peneliti dapat melihat dengan jelas detail kecil pada tubuh laba-laba tersebut, meskipun ukurannya lebih besar dari laba-laba modern Monodontium yang serupa.
Meskipun Megamonodontium mccluskyi tidak terlalu besar dengan panjang tubuh sekitar 23,31 milimeter, ukuran ini tetap mengesankan jika mengingat Monodontium biasanya berukuran lebih kecil. Besarnya ukuran laba-laba ini memungkinkan pelestarian detail fitur fisiknya yang mengesankan.
Dengan penggunaan mikroskop elektron memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari struktur kecil seperti cakar dan setae pada laba-laba ini. Setae, struktur mirip rambut pada laba-laba, memiliki berbagai fungsi, termasuk kemampuan untuk merasakan bahan kimia, getaran, melindungi laba-laba dari penyerang, dan bahkan mengeluarkan suara.
Selain itu, penemuan ini juga mengungkapkan misteri mengapa fosil laba-laba pintu jebakan berkaki sikat sangat jarang ditemukan. "Bukan hanya fosil laba-laba terbesar yang ditemukan di Australia, namun juga fosil pertama dari keluarga Barychelidae yang ditemukan di seluruh dunia," kata Raven.
Penyelidikan lebih lanjut terhadap penemuan ini akan terus membantu kita memahami masa lalu Australia yang unik dan mengungkap lebih banyak misteri dari benua ini yang kaya akan sejarahnya.
(pal/pal)