.webp)
Dunia perkuliahan menghadirkan banyak kesempatan yang bisa dieksplor oleh mahasiswa. Potensi dari mahasiswa bisa terus dikembangkan lewat kegiatan di kampus maupun luar kampus.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Retno Tri Hariastuti, seorang konselor sekaligus dosen Bimbingan Konseling (BK) di Universitas Surabaya (Unesa). Menurutnya, baik mahasiswa Kupu-kupu ataupun Kura-kura, memiliki kelebihannya masing-masing.
"Kalaupun masih ada yang menyebut mahasiswa kupu-kupulah, atau kura-kuralah, keduanya punya kelebihannya. Tidak boleh saling meremehkan. Istilah mahasiswa kura-kura lebih baik pun tidaklah benar. Semua tergantung pengembangan diri yang dilakukan mahasiswa," jelasnya, dikutip dari laman Unesa, Sabtu (16/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebutan "kupu-kupu" dan "kura-kura" sendiri saat ini lazim digunakan dalam mengkategorikan mahasiswa di kampus. Kupu-kupu memiliki arti kuliah pulang-kuliah pulang sedangkan kura-kura berarti kuliah rapat-kuliah rapat.
Kedua tipe mahasiswa tersebut kerap dibandingkan karena memiliki perbedaan yang menonjol. Jika mahasiswa kupu-kupu tidak suka berkegiatan di kampus, maka kura-kura sebaliknya, sangat aktif dan banyak mengikuti organisasi hingga komunitas di kampus.
Melihat perbedaan mahasiswa lewat dua tipe tersebut, Retno memberikan tips bagi mahasiswa tipe mana pun dalam mengembangkan potensi sesuai dengan kelebihan setiap mahasiswa. Berikut di antaranya:
Tips Maksimalkan Potensi Mahasiswa
1. Manfaatkan Belajar di Kelas
Retno mengatakan bahwa memaksimalkan belajar di kelas masih menjadi fokus yang harus dilakukan mahasiswa. Sesi kuliah tidak boleh dianggap remeh karena dengannya mahasiswa bisa mendapat dasar-dasar teori keilmuan.
Teori yang didapat di kelas pun akan sangat bermanfaat dalam mengembangkan potensi mahasiswa. Hal tersebut menjadi modal dalam melakukan praktek.
2. Maksimalkan MBKM
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM menyediakan 9 program yang bisa diikuti mahasiswa yang berasal dari Kemendikbudristek. Selain itu, masing-masing kampus pun menyediakan MBKM nya masing-masing dalam memaksimalkan potensi mahasiswanya.
Retno menyayangkan jika mahasiswa mengikuti program tersebut hanya untuk memenuhi tuntutan SKS. Akan lebih baik jika mahasiswa mengikuti MBKM untuk mencari kesempatan dalam mencari peluang karir setelah lulus dan mulai merancang usaha.
3. Gunakan Teknologi
Hal yang tak kalah penting menurut Retno saat ini adalah memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin. Menurutnya, teknologi saat ini menjadi penunjang pengembangan diri dalam bidang apapun, seperti belajar bahasa asing dan lainnya.
4. Tidak Cepat Puas
Tidak cepat merasa puas menurut Retno akan membuat mahasiswa mencoba banyak kesempatan. Setelah kuliah atau praktek di luar kampus, biasanya mahasiswa merasa puas atas yang diperolehnya.
Namun, akan jauh lebih baik jika mahasiswa terus mengambangkan apa yang didapatnya tersebut hingga membantu dirinya menjadi lebih unggul.
(cyu/nah)
