Peneliti Pamerkan Jasad yang Dianggap 'Alien' di Meksiko, Begini Bentuknya

ADVERTISEMENT

Peneliti Pamerkan Jasad yang Dianggap 'Alien' di Meksiko, Begini Bentuknya

Fahri Zulfikar - detikEdu
Kamis, 14 Sep 2023 19:30 WIB
Remains of an allegedly non-human being is seen on display during a briefing on unidentified flying objects, known as UFOs, at the San Lazaro legislative palace, in Mexico City, Mexico September 12, 2023. REUTERS/Henry Romero
Foto: REUTERS/HENRY ROMERO/Makhluk non-manusia di Meksiko
Jakarta -

Seorang jurnalis dan peneliti fenomena anomali tak teridentifikasi (UAP) menunjukkan jasad yang dianggap sebagai makhluk "bukan manusia" pada kongres Meksiko. Peristiwa ini menjadi sorotan dunia lantaran sebutan makhluk nonmanusia yang kemudian disebut juga alien.

Dalam acara kongres tersebut, peneliti menunjukkan jasad kepada anggota parlemen. Seorang jurnalis dan ufologis ternama, Jamie Maussan membawa dua kotak berisi apa yang disebutnya sebagai 'boneka' makhluk luar angkasa kecil yang ditemukan di Peru pada tahun 2017.

Berdasarkan penanggalan karbon-14 yang dilakukan oleh Autonomous National University of Mexico (UNAM), jasad tersebut berusia 700 dan 1.800 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun dalam acara tersebut juga dihadiri para ilmuwan hingga Ryan Graves, Direktur Eksekutif Amerika untuk Safe Aerospace dan mantan pilot Angkatan Laut AS.


Bentuk Jasad yang Dianggap Alien

Remains of an allegedly 'non-human' being is seen on display during a briefing on unidentified flying objects, known as UFOs, at the San Lazaro legislative palace, in Mexico City, Mexico September 12, 2023. REUTERS/Henry RomeroRemains of an allegedly 'non-human' being is seen on display during a briefing on unidentified flying objects, known as UFOs, at the San Lazaro legislative palace, in Mexico City, Mexico September 12, 2023. REUTERS/Henry Romero Foto: REUTERS/HENRY ROMERO

Dilihat dari bentuknya, masing-masing jasad atau figur yang dipamerkan hanya memiliki tiga jari di masing-masing tangan dan memiliki kepala memanjang.

ADVERTISEMENT

"Ini pertama kalinya (kehidupan luar bumi) dihadirkan dalam bentuk seperti itu dan menurut saya ada sebuah demonstrasi yang jelas bahwa kita berurusan dengan spesimen non-manusia yang tidak ada hubungannya dengan spesies lain di dunia kita," kata Maussan kepada para anggota parlemen, dikutip dari CBS News, Kamis (14/9/2023)

Dalam pemaparannya, dia juga mengatakan bahwa jasad yang ia bawa bukan berasal dari planet Bumi. Hal itu, menurutnya, bisa dibuktikan dari DNA.

Para ilmuwan di UNAM mengaku mampu mengekstraksi bukti DNA dari spesimen menggunakan teknik penanggalan radiokarbon.

"Spesimen ini tidak cocok dengan evolusi terestrial yang kita ketahui. Bertentangan dengan kepercayaan umum, makhluk-makhluk ini tidak ditemukan setelah reruntuhan UFO. Sebaliknya, mereka ditemukan di tambang diatom, sejenis alga, dan kemudian menjadi fosil," ujar Mussan dalam India Today.

Sementara itu, Direktur Institut Ilmiah untuk Kesehatan angkatan laut Meksiko, Jose de Jesus Zalce Benitez, jasad-jasad tersebut telah dilakukan sinar-X, rekonstruksi 3-D, dan analisis DNA dan hasilnya, spesimen menunjukkan tidak ada hubungannya dengan manusia.

"Saya dapat menegaskan jasad-jasad ini tidak ada hubungannya dengan manusia," kata Benitez dalam Reuters, dikutip dari CNN Indonesia.

Tujuan Kongres Meksiko & Keberlanjutan UFO

Sidang tersebut diketahui bertujuan untuk memperdebatkan bahasa UAP atau akrab dikenal UFO, dalam Undang-Undang Perlindungan Ruang Udara.

Jika disetujui, maka hal ini akan menjadikan Meksiko sebagai negara pertama yang secara resmi mengakui keberadaan kehidupan asing yang pernah ada di Bumi.

Ryan Graves, direktur eksekutif organisasi American for Safe Aerospace, mengatakan kepada para politisi Meksiko bahwa ia mendirikan kelompok (UAP) tersebut setelah menyadari perlunya tindakan dan jawaban.

Menurutnya, UAP bisa mewakili prioritas mendesak bagi keselamatan dirgantara dan penyelidikan ilmiah.

"Fokus kami adalah meningkatkan pendidikan masyarakat terhadap UAP, menghilangkan stigma dan berupaya menuju transparansi dan keterbukaan yang lebih baik," ucap Graves.

Sebagai informasi, Graves adalah seorang pilot F-18 yang berbasis di Virginia Beach. Pada tahun 2014, dia mengatakan skuadronnya mulai mendeteksi objek tak dikenal untuk pertama kalinya.

Graves menggambarkannya sebagai "kubus abu-abu tua atau hitam... di dalam bola bening, yang puncak atau ujung kubusnya menyentuh bagian dalam bola itu."

Setelah itu, dia mengatakan seorang rekan pilot telah memberitahunya tentang sebuah insiden sekitar 10 mil lepas pantai di mana sebuah benda berdiameter antara 5 dan 15 kaki terbang di antara dua F-18, dan berada dalam jarak 50 kaki dari pesawat.

Sayangnya, insiden aneh itu kemudian tidak diakui dan tidak ada cara untuk melaporkan kepada Angkatan Laut AS.




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads