Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. drg. Suryono menyebut bahwa baru ada 2,8 persen masyarakat Indonesia yang menyikat gigi dengan benar.
"Kalau data di Indonesia tadi hanya 2,8 persen masyarakat yang baru menggosok gigi dengan benar," katanya dikutip dari laman UGM, Kamis (14/9/2023).
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 di kampus UGM yang mengangkat tema Senyum Sehat Indonesia, Mulut Sehat Gigi Kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selaras dengan pernyataan Suryono, Head of Profesional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah pun menyebut bahwa mengatakan bahwa 95,5 persen masyarakat Indonesia tak pernah memeriksa giginya ke dokter gigi.
"Ternyata 95,5 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama setahun," ungkapnya
Ratu membeberkan bahwa kesalahan dalam menyikat gigi bisa berdampak bagi gigi dan mulut. Misalnya akan timbul masalah gigi berlubang hingga karies.
Kondisi gigi masyarakat Indonesia pun menurut Ratu bisa tambah parah karena adanya tren konsumsi gula yang kian meningkat. Ia mengatakan proyeksi di akhir tahun 2023, tren konsumsi gula masyarakat naik 9 persen dibanding tahun 2019.
Cara Menyikat Gigi yang Benar
Dari data tersebut, Suryono mengatakan bahwa masyarakat harus meningkatkan kesadarannya dalam menyikat gigi secara baik. Mulai dari memilih sikat gigi, cara menggosok gigi, dan jenis bulu sikat yang dipilih tidak boleh sembarangan.
"Kalau bisa pilih bulu sikat yang lembut karena kalau yang keras bisa merusak atau mengikis lapisan email gigi," jelasnya.
Sementara menurut Ratu, pencegahan masalah pada gigi bisa dilakukan dengan konsumsi makanan gula yang dibatasi seraya dibarengi dengan perilaku menyikat gigi yang benar.
"Kita tidak bisa sepenuhnya menghindari gula. Namun konsumsinya bisa dibatasi dan dibarengi dengan perilaku menyikat gigi yang benar dan rutin berkunjung ke dokter gigi,"paparnya.
Menjaga Pola Makan Sehat
Adapun upaya lain yang bisa dilakukan adalah menjaga pola hidup sehat, seperti yang dikatakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), drg. Usman Sumantri.
Menurutnya, konsumsi gula yang tinggi namun tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat akan membuat jumlah kasus gigi/karies meningkat hingga 31 persen. Dengan demikian, Usman menyebut perlu adanya perluasan akses ke dokter gigi bagi masyarakat Indonesia.
"Jumlah dokter gigi semua ada 43 ribuan, termasuk dokter gigi umum dan spesialis. Sementara yang spesialis itu kurang dari 5 ribu jadi masih sangat kurang dan itu kebanyakan dokter gigi berkumpul di kota-kota," terangnya.
(cyu/nkn)