Sebuah penggalian pipa air limbah di Auckland, Selandia Baru menemukan sejumlah fosil-fosil makhluk hidup yang sangat banyak dari berbagai jenis. Ada fosil siput tertua, hiu gergaji, hingga gigi hiu putih besar.
Sebuah studi berjudul 'A diverse Late Pliocene fossil fauna and its paleoenvironment at MΔngere, Auckland, New Zealand' tahun 2023, mengungkapkan penemuan fosil fauna sebanyak 266 spesies yang terdiri dari fauna jenis Moluska, seperti 77 Bivalvia, 105 Gastropoda, 32 Foraminifera, 13 Ostracoda, dan 11 Bryozoa.
Studi karya Bruce Hayward yang diunggah dalam Jurnal Geologi dan Geofisika Selandia Baru menjelaskan bahwa fosil-fosil tersebut berusia sekitar tiga juta tahun dan jenisnya paling beragam yang pernah ditemukan di Selandia Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harta Karun dari Instalasi Pengolahan Air Limbah
Melansir laman EurekAlert!, penemuan fosil ini berawal dari penggalian pipa yang dilakukan pada tahun 2020 oleh lembaga pengolahan air di Auckland yaitu Watercare.
Jalur pipa tersebut diketahui melewati lapisan fosil kerang yang ditemukan saat itu. Bagi para ilmuwan, penemuan fosil fauna itu layaknya menemukan sebuah harta karun berharga.
Dr Hayward menyatakan dalam makalahnya, bahwa fosil fauna yang ditemukan telah disimpan antara 3 sampai 3,7 juta tahun lalu di saluran subtidal, versi awal Pelabuhan Manukau modern.
Pada masa itu, permukaan laut lebih tinggi dan suhunya lebih hangat dari sekarang. Saat itu permukaan air mengalir dari arah timur ke barat melewati wilayah Auckland dan membawa fosil-fosil spesies subtropis tersebut.
Fauna dari Pesisir hingga Perairan Dasar Laut
Hal menarik bagi Dr Hayward terkait penemuan fosil fauna ini adalah karena semuanya berasal dari lingkungan yang berbeda-beda, yang kemudian menjadi satu karena saluran air.
Beberapa jenis fosil tersebut diketahui berasal dari perairan dasar laut, sebagian dari muara payau. Ada juga yang berasal dari pesisir pantai berbatu intertidal dan subtidal, perairan dangkal, wilayah pesisir terbuka dan semi terbuka kedalaman 30-40 meter, serta masih banyak lagi.
Contohnya adalah pada endapan fosil kerang yang ditemukan, diketahui fosil tersebut berasal dari perairan saluran subtidal yang terbawa arus hangat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hingga sampai daerah Auckland.
Kini, penemuan berharga fosil fauna ini didedikasikan untuk Dr Alan Beu, ahli fosil moluska terkemuka di Selandia Baru, yang meninggal dunia ketika dalam masa pengerjaan penelitian fosil di awal tahun ini.
Dr Alan Beu telah menemukan berbagai fosil langka seperti fosil tulang belakang paus balin, patahan gigi paus sperma, tulang belakang hiu gergaji yang kini telah punah, beberapa gigi ikan pari Elang Tutul, dan sejumlah gigi hiu putih berukuran besar.
(faz/faz)