Paparan timbal dapat menyebabkan berbagai tantangan kesehatan. Gangguan-gangguan kesehatan seperti masalah jantung, kerusakan ginjal, disfungsi sistem kekebalan tubuh, masalah reproduksi, dan fungsi neurodevelopmental pada anak-anak.
MJ Talayero Schettino, C Rebecca Robbins, Emily R Smith, dan Carlos Santos-Burgoa dari George Washington University (GWU), Amerika Serikat (AS) melakukan studi tinjauan sistematis terhadap riset-riset yang membahas hubungan antara paparan timbal individu dengan peningkatan risiko perilaku kejahatan atau perilaku anti-sosial lainnya.
Dilansir dari laman ScienceDaily, analisis dalam studi tersebut mencakup 17 penelitian berbagai metode. Penelitian tersebut merupakan riset yang bertujuan untuk mengukur paparan timbal, baik menggunakan tes darah, tulang, atau gigi. Selain itu, studi-studi tersebut membahas efek paparan timbal pada berbagai usia, termasuk dalam kandungan atau masa janin, awal masa kanak-kanak, masa kanak-kanak lebih lanjut, dan masa remaja atau dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti menggunakan instrumen penelitian bernama ROBINS-E untuk mengevaluasi setiap studi terhadap bias statistik. Mereka menemukan bahwa beberapa studi lebih kuat secara statistik daripada yang lain.
Dari penelitian yang menggunakan metode systematic review itu menyoroti temuan seperti dalam beberapa penelitian tidak ditemukan hubungan statistik antara paparan timbal ketika masa anak-anak awal dengan perilaku delinkuen di kemudian hari. Perilaku delinkuen adalah bentuk pelanggaran, kesalahan, serangan atau kejahatan yang relatif minor.
Satu studi menunjukkan hubungan antara paparan dan perilaku anti-sosial, tetapi tidak sampai tahap penangkapan atau pelanggaran undang-undang berat. Meskipun demikian, beberapa studi lainnya menemukan hubungan antara paparan timbal pada masa anak-anak awal dengan tindak penangkapan kriminal di kemudian hari, termasuk penangkapan karena kasus narkoba.
Secara keseluruhan, ulasan tersebut menunjukkan bahwa individu yang terpapar timbal dalam kandungan atau saat masa anak-anak awal memiliki kemungkinan risiko lebih tinggi untuk terlibat prilaku kriminal ketika dewasa nanti.
Namun, tindakan kebijakan untuk mencegah paparan timbal tetap penting untuk menjaga kesehatan masyarakat, mengingat beberapa efeknya pada kondisi kesehatan secara biologis.
"Tindakan kebijakan untuk mencegah paparan timbal sangat penting, karena penelitian kami menunjukkan risiko lebih besar untuk perilaku kriminal pada masa dewasa, baik paparan timbal dalam kandungan atau selama masa anak-anak. Mencegah paparan timbal sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mendorong masyarakat yang lebih aman untuk semua," demikian tulis Schettino dkk.
Berdasarkan temuan tersebut, mereka juga mencatat perlunya pengumpulan bukti tingkat individu yang lebih banyak agar ada pemahaman lebih mendalam dari keterkaitan dua variabel tersebut. Para peneliti juga menganjurkan penelitian di masa depan harus dilakukan di negara-negara yang lebih beragam dan fokus pada penilaian yang memadai. Juga pengendalian perancu yang relevan dan menggunakan serangkaian indikator umum untuk paparan dan hasil, guna mengukur dampak timbal secara keseluruhan melalui pengukuran kuantitatif.
"Meskipun ada keterbatasan-keterbatasan ini, tinjauan ini dan bukti-bukti biologis yang tersedia menunjukkan bahwa risiko yang lebih besar untuk perilaku kriminal di masa dewasa muncul ketika seseorang terpapar timbal di dalam rahim atau di masa kanak-kanak," tulis para peneliti dalam jurnal PLOS yang berjudul 'The association between lead exposure and crime: A systematic review' yang terbit 1 Agustus 2023 lalu.
(nwk/nwk)