Orang Dewasa Kerap Jadi 'Badut' Saat Ngobrol dengan Bayi, Kenapa Ya?

ADVERTISEMENT

Orang Dewasa Kerap Jadi 'Badut' Saat Ngobrol dengan Bayi, Kenapa Ya?

Nimas Ayu - detikEdu
Selasa, 29 Agu 2023 13:30 WIB
Ilustrasi Car Seat untuk Bayi
Foto: iStock/Ilustrasi baby talk
Jakarta -

Pernahkah kamu melihat atau mengalami menjadi orang yang konyol atau lucu agar bayi tertawa dan memperhatikanmu? Ekspresi yang lucu, gestur yang aktif, dan nada bicara yang dibuat-buat kerap menjadi bahasa bagi orang dewasa untuk berkomunikasi dengan bayi.

Seperti yang diketahui, bayi kerap tertawa dengan hal-hal remeh dan mengoceh dengan kesenangannya sendiri. Seperti dunia yang dijalani orang dewasa, bayi juga punya dunia yang ia bangun di kepalanya.

Saat bayi sedang bertingkah lucu itu, biasanya secara naluriah orang dewasa akan ikut senang dan mulai 'menggoda' bayi dengan ikut mengoceh. Entah dengan suara atau gerakan yang konyol agar bisa terlibat komunikasi dengan bayi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, mengapa orang dewasa umumnya melakukan itu?

Mengenal Baby Talk

Melansir laman Science ABC, apa yang dilakukan orang dewasa saat bertingkah ke bayi itu dinamakan sebagai baby talk. Ini juga disebut "parentese" atau metode ucapan yang diarahkan ke bayi dan merupakan cara unik untuk berkomunikasi dengan bayi.

ADVERTISEMENT

Pembicaraan atau berkomunikasi dengan bayi ini biasanya dilakukan dengan nada yang lebih tinggi, intonasi berlebihan, kosakata sederhana (yang gampang dieja), dan frasa yang berulang.

Terkadang, beberapa orang dewasa juga menambahkan lagi dengan nyanyian atau melodi dan ekspresi wajah tersenyum lebar. Dengan kata lain, orang dewasa seolah berperilaku seperti badut untuk bayi yang ditemuinya.

Sepenting Apa Baby Talk?

Secara umum, penggunaan baby talk adalah untuk menarik perhatian bayi. Vokalisasi dan ekspresi wajah yang berlebihan berfungsi untuk melibatkan fokus anak guna mendeteksi bentuk-bentuk rangsangan yang diberikan.

Hal ini dikarenakan otak bayi yang baru lahir masih berkembang dan membutuhkan isyarat yang berbeda untuk belajar sesuatu. Terutama terhadap apa yang mereka lihat.

Baby talk cukup penting karena dapat membangun hubungan emosional antara orang dewasa dan bayi. Nada melodi atau intonasi berbicara yang lembut biasanya menyampaikan kasih sayang, cinta, dan perhatian. Sehingga hal tersebut bisa membuat bayi merasa aman dan nyaman.

Bagaimana Respon Bayi Terhadap Baby Talk?

Sebuah penelitian berjudul "Quantifying Sources of Variability in Infancy Research Using the Infant-Directed-Speech Preference" dari Sage Journal tahun 2020 pernah menguji 2.329 bayi dari 16 negara.

Para peneliti menggunakan preferensi vokalisasi animasi bernada tinggi dan suara drum roll. Hasilnya, studi menemukan bahwa bayi lebih menyukai obrolan dengan orang dewasa seperti penggunaan kata 'ooh' dan 'coo'.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa hampir semua bayi dengan latar belakang budaya yang berbeda, tertarik dengan baby talk. Sesuai tujuannya, baby talk yang dimengerti bayi seakan-akan memberi pujian bagi mereka dan membuat hati kecil mereka luluh.

Baby Talk Memengaruhi Kemampuan Bahasa & Interaksi pada Bayi

Karena sejak dini sudah diajak berkomunikasi, bayi bisa menyerap itu semua meski belum dipahami. Otaknya yang dalam fase perkembangan pesat, sangat aktif untuk belajar dari lingkungan sekitar.

Terlebih, banyak bukti menunjukkan bahwa otak manusia memiliki kemampuan prima untuk menyerap dan memproses linguistik.

Saat baby talk, pola melodi yang digunakan saat berbicara dengan bayi membantu bayi membedakan suara yang diucapkan dan mengidentifikasi kata kunci sehingga dapat memacu perkembangan bahasanya.

Dalam kemampuan berbahasa, berikut beberapa hal yang bisa diperoleh bayi ketika baby talk:

- Pengembangan Kosakata

Kata-kata yang digunakan kepada bayi biasanya telah disederhanakan dan diulang-ulang oleh orang dewasa. Hal itu membantu bayi mengidentifikasi suara tertentu dengan objek dan tindakan yang diberikan. Pengulangan kata juga dapat menambah dan mengembangkan kosakata bayi.

- Sorotan Fonemik

Orang dewasa juga sering membesarkan suara pada pengucapan kata tertentu kepada bayi. Hal ini yang bisa membantu bayi membedakan suara satu dengan suara lainnya atau elemen fonemik yang berbeda dan bisa membantu pemahaman mereka.

Selain kemampuan bahasa, baby talk juga dapat memengaruhi interaksi sosial bayi. Komunikasi nonverbal seperti ekspresi wajah, gerak tubuh, dan bahasa tubuh dapat meningkatkan komunikasi bayi karena memperhatikan isyarat visual dan pendengaran daripada makna harfiah kata.

Baby talk juga mendorong kemampuan fokus bayi sebagai aspek penting dari interaksi sosial awal. Dengan menggunakan nada yang menarik dan/atau menonton animasi, maka dapat menarik fokus bayi.

Hal ini adalah kemampuan dasar untuk keterampilan sosial dan pengembangan komunikasi bayi.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Baby Talk?

Meski bisa melatih banyak kemampuan dasar bayi sejak dini, namun perlu diperhatikan pula bahwa baby talk tidak bisa terus digunakan. Hal ini karena orang dewasa perlu menyesuaikan dengan usia bayi dan kemampuannya.

Pada awalnya memang perlu baby talk untuk memperkenalkan bahasa dan kosakata. Kemudian ketika anak sudah mahir maka orang dewasa perlu meningkatkan gaya komunikasi untuk menyesuaikannya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads