Apakah kecerdasan ibu dan ayah bisa menurun pada anak? Apa saja yang memengaruhinya?
Kecerdasan sendiri bisa diukur dan didefinisikan dalam beragam rupa. Namun, secara umum, kecerdasan diartikan sebagai kemampuan belajar dari pengalaman dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah, seperti dikutip dari laman Medline Plus, National Library of Medicine, AS.
Komponen kecerdasan antara lain kemampuan untuk bernalar, merencanakan, menyelesaikan masalah, berpikir abstrak, dan memahami ide-ide kompleks. Salah satu ukuran kecerdasan yang lazim digunakan peneliti yaitu intelligence quotient atau IQ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apakah IQ tinggi sang ibu atau ayah bisa menurun pada anak-anaknya?
Kecerdasan: Faktor Genetik dan Lingkungan
Peneliti menilai, tidak mudah untuk memisahkan faktor genetik dan lingkungan pada kecerdasan anak. Namun, hasil penelitian mendapati bahwa kecerdasan salah satunya memang betul dipengaruhi gen alias bawaan dari orang tua.
Faktor Gen
Di sisi lain, peneliti menilai tidak ada satu gen khusus yang menentukan bahwa seseorang adalah anak yang cerdas atau tidak. Alih-alih, beragam gen bergotong royong membentuk kecerdasan seorang anak. Faktor genetik lainnya juga memengaruhi elemen kecerdasan lain, seperti perkembangan daya ingat anak dan kemampuan verbal.
Penelitian Robert Plomin dan IJ Deary di jurnal Psychiatry Molecular menunjukkan, pewarisan kecerdasan dapat meningkat seiring waktu anak tumbuh kendati genetiknya terus stabil. Syaratnya, skor poligenik di genom (GPS) pernah dicek dan ditemukan saat ia dewasa, serta harus meningkat seiring usia.
GPS sendiri merupakan jumlah kandidat atau jumlah variasi genetik paling umum di manusia, yakni single nucleotide polymorphism (SNP) di seluruh genom. Efek kecil varian-varian DNA pada kecerdasan yang dijumlahkan di beberapa lokus bisa menentukan berapa skor poligenik.
Dikutip dari Scientific American, pengaruh genetik pada kecerdasan ini sekitar 20 persen pada masa bayi, lalu meningkat jadi 40 persen pada masa kanak-kanak. Di masa dewasa, faktor genetik dapat memengaruhi kecerdasan seorang anak.
Faktor Lingkungan
Sementara itu, faktor lingkungan seperti dinamika di rumah dan pengasuhan oleh orang tua juga berpengaruh pada kecerdasan anak. Begitu pula pendidikan, adanya sumber belajar buat anak, serta penjagaan kesehatan dan gizinya. Karena itu, peneliti menilai bahwa lingkungan dan gen saling memengaruhi tingkat kecerdasan anak.
Faktor genetik dapat berpengaruh 50 persen dari seluruh perbedaan kecerdasan di antara manusia. Ini artinya, 50 persen sisanya dapat dipengaruhi lingkungan.
(twu/nwy)