Manusia bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang "baby talk" atau berbicara layaknya anak bayi kepada keturunannya. Lumba-lumba sebagai salah satu hewan yang cerdas, ternyata juga melakukan hal tersebut.
Komunikasi Khusus Induk Hewan dengan Anaknya
Seperti yang kita ketahui, seseorang biasanya akan menggunakan gaya vokal tertentu saat berinteraksi dengan bayi. Pola bicara seperti ini ternyata juga terdapat pada hewan seperti kutilang, zebra, gorila, dan monyet.
Induk Lumba-Lumba Hidung Botol 'Baby Talk'
Gaya bicara "baby talk" ini juga dapat diamati dari tingkah laku lumba-lumba hidung botol. Dilansir dari laman New Scientist, induk lumba-lumba hidung botol berkomunikasi dengan nada yang lebih tinggi terhadap anaknya. Perilaku seperti manusia ini membantu meningkatkan ikatan dan pembelajaran pada anak lumba-lumba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lumba-lumba hidung botol menghasilkan "peluit" khas yang unik pada setiap individu dan hal ini menjadi ciri khasnya. Inilah yang menarik perhatian Laela Sayigh dari Woods Hole Oceanographic Institution di Massachusetts.
"Saya tertarik dengan komunikasi ibu dan anak dari lumba-lumba sudah cukup lama. Fenomena ini membantu kita untuk mengetahui proses bagaimana mereka mengembangkan siulan khasnya," ujar Sayigh.
Siulan Khas Lumba-Lumba Hidung Botol
Sayigh dan rekannya menganalisis siulan 19 lumba-lumba hidung botol dewasa di perairan dekat Teluk Sarasota, Florida yang terekam selama 34 tahun. Analisis ini menguji apakah siulan khas mereka berubah saat berkomunikasi dengan keturunannya.
Para peneliti ini menemukan bahwa saat lumba-lumba bersama keturunannya, mereka menghasilkan peluit dengan frekuensi, atau nada yang lebih tinggi. Tak hanya itu, peluit ini memiliki rentang frekuensi yang jauh lebih luas daripada waktu lainnya.
"Peluit yang dimodifikasi ini menyampaikan identitas binatang itu," ujar salah satu peneliti bernama Frants Jensen di Woods Hole Oceanographic Institution. Tak hanya itu, Jensen juga mengungkapkan bahwa pergeseran halus dalam frekuensi tertinggi yang digunakan lumba-lumba mencerminkan pergeseran nada yang kita lihat pada manusia.
Mengenalkan Pembelajaran Vokal
Meskipun belum memiliki bukti, Jensen mengungkapkan bahwa vokalisasi yang dimodifikasi ini dapat membantu mengenalkan pembelajaran vokal pada anak lumba-lumba, seperti yang dilakukan manusia.
Sayigh menjelaskan bahwa dengan mempelajari bagaimana hewan berkomunikasi dengan anaknya mampu memberikan wawasan yang lebih banyak tentang sejarah evolusi di balik pembelajaran vokal pada hewan.
"Sangatlah penting untuk memiliki pengetahuan dasar tentang spesies lain dan bagaimana mereka berkomunikasi," ujar Syeigh.
(nah/nah)