Wabah Infeksi Salmonella Menyerang Puluhan Orang di Negara Bagian AS, Hewan Ini Penyebabnya

ADVERTISEMENT

Wabah Infeksi Salmonella Menyerang Puluhan Orang di Negara Bagian AS, Hewan Ini Penyebabnya

Baladan Hadza - detikEdu
Minggu, 27 Agu 2023 07:00 WIB
Seekor tukik atau anak penyu belimbing (Dermochelys coriacea) berjalan menuju laut lepas saat dilepasliarkan di kawasan Pantai Joel Bungalow, Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Kamis (2/3/2022). Pegiat wisata dan aktivis lingkungan melepasliarkan 100 ekor tukik belimbing ke habitatnya sebagai upaya mengedukasikan pengunjung wisata dan masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melestarikan keseimbangan biota laut. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS/Anakan penyu
Jakarta -

Sebuah wabah infeksi Salmonella telah menginfeksi 26 orang di 11 negara bagian Amerika Serikat. Wabah ini dikaitkan dengan penyu kecil yang telah lama diperjualbelikan dan menjadi hewan peliharaan.

Berdasarkan jurnal penelitian Bacterial Infections in Sea Turtles oleh Valentina Virginia Ebani, Salmonellae diketahui merupakan agen zoonosis yang dapat menyebabkan penyakit ringan atau berat pada penyu, hewan lain, dan manusia.

Bakteri ini dapat menginfeksi berbagai hewan, termasuk manusia, dan dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai salmonellosis. Infeksi ini biasanya disebarkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salmonellosis telah diteliti pada penyu yang terlibat dalam penyebaran penyakit ini. Penyu laut yang terinfeksi bisa menjadi masalah bagi kesehatan hewan lain, dan juga manusia.

Dampaknya mungkin mencakup kontaminasi lingkungan di pusat penyelamatan atau taman alam di mana mereka tinggal, serta daerah pantai tempat penyu liar bertelur.

ADVERTISEMENT

Maraknya Penjualan Penyu untuk Dijadikan Hewan Peliharaan

Diketahui, infeksi Salmonella ini dipicu karena adanya penjualan penyu yang tidak memenuhi standar. Padahal penjualan penyu dengan cangkang kurang dari 4 inci (10,16 sentimeter) telah dilarang di AS sejak tahun 1975 berdasarkan informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), sebagaimana dikutip dari Live Science.

Larangan ini diterapkan karena penyu kecil adalah penyebab umum wabah Salmonella yang terkait dengan reptil peliharaan. Risiko khusus ditimbulkan bagi anak-anak yang sering berinteraksi dengan penyu, meningkatkan potensi mereka untuk tertular penyakit Salmonella.

Meskipun larangan tersebut ada, penyu berukuran kecil masih dijual secara ilegal melalui platform online, di toko-toko hewan, pasar loak, dan kios pinggir jalan.

Situasi ini mendorong CDC untuk menyelidiki wabah Salmonella yang dilaporkan disebabkan oleh dua jenis bakteri penyebab penyakit, dengan indikasi bahwa penyu kecil yang dipelihara sebagai hewan peliharaan mungkin menjadi penyebabnya.

Telah Menginfeksi Puluhan Orang

CDC melaporkan, sejauh ini wabah telah menginfeksi 26 orang dengan identifikasi 24 orang terinfeksi wabah strain Salmonella Stanley dan 2 orang terinfeksi Salmonella Pomona dari 11 negara bagian.

Orang-orang yang terkena dampak wabah ini jatuh sakit antara tanggal 27 Oktober 2022 hingga 16 Juli 2023. Jumlah orang yang terkena dampak sebenarnya kemungkinan lebih tinggi dari yang dilaporkan, menurut CDC.

Dalam hasil wawancara dengan 20 orang oleh pejabat kesehatan negara bagian dan lokal, 16 orang mengklaim telah berinteraksi dengan penyu peliharaan seminggu sebelum mereka merasakan gejala sakit.

Mayoritas dari mereka juga melaporkan bahwa ukuran penyu yang mereka pegang memiliki panjang cangkang kurang dari 4 inci.

Selain itu, sampel Salmonella yang diambil dari individu yang terinfeksi ternyata memiliki kemiripan genetik yang erat. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka semua terinfeksi setelah berinteraksi dengan jenis hewan yang sama.

Dari 13 orang yang ditanyai, enam di antaranya mengaku membeli penyu peliharaan secara online, lima orang lagi membeli di toko, dan satu sisanya membeli penyu di pameran reptil.

Menurut CDC, kura-kura yang tampak sehat tetap dapat membawa bakteri Salmonella. Sebab, bakteri ini menyebar melalui kotoran hewan, yang kemudian dapat mencemari tubuh penyu itu sendiri, air di dalam tangki, dan benda-benda di sekitarnya.

Manusia berisiko tertular setelah menyentuh hewan yang terinfeksi, kotorannya, atau lingkungan tempat hewan tersebut hidup, dan kemudian memasukkan tangan ke dalam mulut atau mengonsumsi makanan.

Upaya Pencegahan Infeksi

Dalam rangka mencegah infeksi, CDC memberikan saran untuk tidak mencium atau memeluk kura-kura peliharaan. Selain itu, tidak boleh untuk makan atau minum di sekitar kura-kura itu beserta lingkungan hidupnya.

Adapun untuk mengenali infeksi dari Salmonella atau salmonellosis dapat diketahui dari gejalanya. Awalnya bisa timbuh gejala demam, kram perut, dan diare berdarah.

Kemudian dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi bisa menyebar dari usus ke aliran darah dan bagian tubuh lain seperti persendian atau cairan di sekitar sumsum tulang belakang dan otak.

Gejala salmonellosis umumnya muncul 6 jam hingga 6 hari setelah terpapar bakteri dan berlangsung 4-7 hari, namun terkadang dapat terlambat beberapa minggu dan berlangsung lebih lama.

Sampai saat ini, CDC terus menawarkan tip tentang cara membeli dan menangani penyu peliharaan dengan aman. Selain itu, CDC juga menyarankan masyarakat untuk segera menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mereka memiliki gejala Salmonella yang parah.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads