Studi Ungkap Pola Pernapasan Bisa Pengaruhi Ingatan Seseorang

ADVERTISEMENT

Studi Ungkap Pola Pernapasan Bisa Pengaruhi Ingatan Seseorang

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 16 Agu 2023 12:00 WIB
Brain from wooden puzzles. Mental Health and problems with memory.
Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Bernapas merupakan salah satu kemampuan paling penting yang kita miliki dalam tubuh. Pasalnya, oksigen yang kita hirup dapat membantu organ-organ kita untuk berfungsi dengan baik, termasuk otak.

Studi terbaru mengungkap pola pernapasan kita dapat berdampak pada otak untuk memperkuat atau melemahkan pembentukan ingatan kita. Temuan ini berpotensi untuk membantu dalam pengobatan gangguan otak dan masalah kesehatan mental.

"Pernapasan adalah tindakan fundamental dalam mendukung kehidupan pada mamalia," ucap ahli neurosains Nozomu Nakamura, dari Universitas Kedokteran Hyogo di Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun detail tentang fungsi pernapasan pada keadaan otak masih belum jelas, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pernapasan mungkin memainkan peran penting selama keadaan otak online," tambahnya.

Kaitan Pernafasan dengan Ingatan

Perilaku pernapasan alami dan spontan tubuh dikenal sebagai pernapasan medular, setelah medulla oblongata hingga pusat kontrol pernapasan otak, seperti yang dikutip dari laman Science Alert.

ADVERTISEMENT

Proses pernapasan paling penting terdapat di sekelompok kecil neuron dalam yang dikenal sebagai Kompleks Pre-BΓΆtzinger (PreBΓΆtC), terletak di medulla oblongata. Dalam penelitian baru ini, para ilmuwan meneliti PreBΓΆtC pada tikus yang dimodifikasi secara genetik.

Para ilmuwan menemukan bahwa saat mereka menghentikan pernapasan tikus, hewan-hewan tersebut akan kurang mampu untuk membentuk ingatan penting selama pengenalan objek dan pengujian kondisi ketakutan.

Selain itu, jeda dalam pernapasan juga mempengaruhi aktivitas hippocampus otak, kunci penyimpanan ingatan jangka panjang dan jangka pendek, selama pengambilan ingatan kembali.

Saat melakukan pengujian lebih lanjut, tim peneliti memaksa pola pernapasan yang tidak teratur dapat meningkatkan ingatan tikus, sementara melambatkan pernapasan dapat memperburuk ingatan tikus.

Pola Pernapasan Pengaruhi Performa Ingatan

Penelitian sebelumnya dari tim yang sama sebenarnya telah mendemonstrasikan bahwa beralih dari pernapasan keluar menjadi pernapasan masuk pada awal atau tengah tugas ingatan, secara teknis dikenal sebagai transisi ekspirasi-ke-inspirasi (EI).

Proses tersebut membuat orang lebih lambat dan kurang akurat dalam mengingat informasi. Hal ini diikuti oleh studi yang menggunakan pemindaian otak untuk menghubungkan performa ingatan yang lebih buruk dengan nonaktifnya persimpangan temporoparietal atau TPJ.

TPJ diketahui akan menangani banyak tugas berbeda, memproses informasi dari dalam dan luar tubuh serta menemukan respons yang tepat.

Para peneliti mengusulkan bahwa pola pernapasan tertentu, termasuk transisi EI, dapat mengatur kembali pemrosesan yang dilakukan TPJ. Mereka juga menemukan bahwa TPJ mungkin terlibat dalam fluktuasi performa ingatan yang terlihat pada tikus.

Sayangnya, efek-efek ini masih perlu direplikasi pada manusia. Penelitian tersebut merupakan salah satu jalur yang akan diikuti dalam studi-studi di masa depan.

Kita sudah menyadari berbagai hubungan antara pernapasan dan otak, seperti cara latihan pernapasan dapat membantu menenangkan kita. Tim di balik studi ini mengusulkan bahwa dengan sengaja menyesuaikan pola pernapasan kita dapat membantu dalam cara terapi lain.

"Penentuan peran rinci pernapasan dan mekanisme molekuler di otak adalah subjek penelitian masa depan untuk memahami efek toleransi stres," ucap Nakamura.

"Cara manipulasi pernapasan dan penerapan latihan pernapasan akan menjadi krusial untuk pengobatan dan terapi depresi dan gangguan neuropsikiatri," tambahnya.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads