Terungkap! Ternyata Ini Manfaat Mengayunkan Lengan Saat Lari

ADVERTISEMENT

Terungkap! Ternyata Ini Manfaat Mengayunkan Lengan Saat Lari

Zefanya Septiani - detikEdu
Kamis, 03 Agu 2023 09:30 WIB
Family jogging in park
Ilustrasi berlari Foto: Getty Images
Jakarta -

Anggota tubuh manusia biasanya memiliki refleks gerakan yang tidak disadari. Salah satu contoh pada saat berlari, secara tidak sadar kedua lengan akan berayun dengan siku menekuk.

Bagaimana gerakan itu bisa terjadi dan apa sebenarnya manfaat yang ditimbulkan? Hal ini terungkap melalui sebuah riset oleh Dr Andrew K Yegian dari Department of Human Evolutionary Biology, Harvard University, Amerika Serikat dkk yang dipublikasikan dalam The Journal of Experimental Biology dengan judul Straight arm walking, bent arm running: gait-specific elbow angles.

Para peneliti menyelidiki bagaimana posisi lengan memengaruhi efisiensi energi, dan mereka menemukan bahwa berjalan dengan lengan ditekuk sebenarnya kurang efisien secara energi dibandingkan dengan berjalan dengan lengan lurus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lengan Akan Secara Alami Tertekuk Saat Lari

Seperti yang dikutip dari laman Live Science, lengan yang ditekuk memiliki busur yang lebih pendek dibanding lengan yang lurus. Hal ini menyebabkan lengan yang ditekuk memerlukan lebih sedikit energi untuk berayun maju dan mundur.

Para peneliti memiliki hipotesis awal bahwa gerakan ini seharusnya lebih efisien baik untuk berlari maupun berjalan. Namun, jika memang lebih efisien seharusnya saat berjalan manusia juga akan membengkokkan tangan secara alami.

ADVERTISEMENT

Kenyataannya saat berjalan lengan manusia cenderung lurus. Mengapa demikian?

Peneliti lantas memeriksa gerakan delapan orang, empat pria dan empat wanita, di atas treadmill. Saat subjek berjalan dan berlari mereka melakukan kedua aktivitas tersebut dengan lengan lurus dan kemudian dengan lengan ditekuk.

Kamera inframerah dan perangkat lunak digunakan untuk menangkap gerakan. Kamera ini digunakan untuk merekam gerakan subjek dan membuat model digital 3D tubuh mereka.

Setelah dua minggu, para subjek mengulangi sesi treadmill ini sambil mengenakan masker pernapasan. Hal ini menyebabkan para peneliti dapat mengumpulkan data metabolisme yang mewakili penggunaan energi partisipan.

Saat para subjek berlari dengan tangan lurus, mereka melaporkan bahwa itu terasa canggung. Namun, para peneliti melaporkan bahwa tidak ada perbedaan yang mencolok dalam efisiensi energi, baik lengan mereka ditekuk atau lurus.


Mengeluarkan Energi Lebih Banyak Saat Bergerak Lebih Lambat

Para ilmuwan mendapati bahwa saat subjek berjalan dengan lengan ditekuk, energi yang dikeluarkan akan meningkat sekitar 11%. Hal ini dikarenakan memerlukan lebih banyak usaha untuk menjaga lengan yang ditekuk saat bergerak dengan kecepatan relatif lambat.

Eksperimen ini memberikan penjelasan alasan manusia akan secara alami menjaga lengan tetap lurus saat berjalan. Namun, mengapa berlari dengan lengan ditekuk secara alami masih belum jelas.

Studi tahun 2014 mengungkapkan ayunan lengan menghabiskan energi saat berlari, tetapi menahan lengan tetap lurus akan membutuhkan lebih banyak energi. Hal itu dikarenakan ayunan lengan akan mengurangi gerakan tubuh bagian atas.


Kaitannya dengan Evolusi Manusia

Selain itu, hubungan antara gerakan lengan dan langkah dapat membantu menjelaskan bagaimana proporsi lengan berkembang dalam pohon keluarga manusia.

Berbeda dengan manusia modern, manusia purba dari spesies Australopithecus dan Homo habilis yang hidup jutaan tahun yang lalu, memiliki lengan yang lebih panjang dibandingkan dengan kaki.

Lengan bawah Australopithecus dan Homo habilis juga lebih panjang dibandingkan dengan lengan atas mereka. Namun, lengan yang lebih pendek dan lengan secara keseluruhan yang lebih pendek diketahui berayun lebih sedikit.

Lengan yang lebih pendek akan menguntungkan manusia modern dalam berlari jarak jauh. Seleksi untuk ciri ini dapat membentuk evolusi panjang tulang lengan manusia. Oleh sebab itu, proporsi lengan modern yang muncul bersamaan dengan evolusi berlari jarak jauh pada Homo erectus.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads